Hei…..Hei….Maap
yah lama,,,,sibuk gue eyy beberapa hari ini,,,jadi baru bisa postnya
sekarang,,,semoga bisa dinikmati yah,,,selamat membaca semuanya. soundtrack
part ini masih punya isyana-keep being you &
lagu marcel Feat shanti-hanya memuji, dan HiVi orang ketiga. Okay.
“Dalam
Diam Kau Curi Hati Ku”
Part
7
“nas,,,yang kita lihat tadi bener kan” tanya caca ke shahnas, “loe
bawa hp loe gak” tanya caca lagi “bawa, ini” ucap nanas yg mengeluarkan Hp dari
sakunya, yang langsung diserobot oleh caca, dan
jepret,,jepret,,jepret,,,beberapa buah foto pun telah diambil,,gigi yang merasa
silau dengan blits kamera dari HP shahnas pun mulai terbangun, dibuka matanya
pelan2, mengucek, mengumpulkan kesadaranny, terasa bulu-bulu pendek tajam
membuat geli di dahinya, ditengadahkan kepalanya, dilihatnya perlahan, dan
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak gigi, dan
seketika raffi terbangun meliahat gigi yang berteriak sambil menutupi tubuhnya
dengan selimut membuat raffi pun ikut berteriak
“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” mama amy dan mama rieta yang mendengar itu
pun mendekati tenda gigi dan betapa kagetnya melihat pemandangan di depan
mereka…raffi dan gigi pun kaget melihat mama amie, mama rieta, caca dan shahnas
melihat mereka dengan tatapan shock….
***
Keheningan sejenak tercipta dari keenamnya, dengan wajah syok mereka
saling bertatapan, sampai akhirnya mama rieta memecah keheningan.
“raffi,,,,gigi,,,apa yang kalian lakukan berduaan didalam tenda?”
tanya mama rieta dengan wajah penuh dengan tanda tanya yang menunggu jawaban
dari 2 anak manusia didepannya.
“jangan bilang kalian tidur berdua?” sambung mama amy dengan wajah khawatirnya
(sok khawatir padahal mereka senang tuh,,,ahahaha,,sok tau penulisnya).
“gak kok ma” raffi dan gigi menjawab serentak, lalu mereka saling
menatap saling memohon penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi.
“gak terjadi apa2 kok ma” jawab mereka lagi secara serentak..
“ehem….jawabnya samaan mulu,,,,jodoh nih,,” ganggu shahnas
“kawinin aja ma” lanjut caca lagi
“shahnas, caca, sana kalian beresin buat sarapan,,,anak kecil banyak
urusannya,,,sana,,” ucap mama amy kepada shahnas dan caca, dengan memanyungkan
bibirnya mereka pun meninggalkan raffi dan gigi beserta dengan kedua mama
mereka.
“kalian keluar dulu” perintah mama rieta. Yang diikuti oleh raffi dan
gigi. Dari kejauhan shahnas dan caca memperhatikan kejadian yang tentunya tidak
ingin mereka lewatkan.
“kira2 apa yang akan terjadi yah ca? apa mereka akan dikawinin secepat
ini?” tanya shahnas ke caca\
“entahlah,,aku juga bingung” jawab caca sambil memperhatikan foto
hasil jepretannya tadi.
“coba deh loe lihat nih foto nas, mereka berdua nampak seperti orang
yang saling mencinte” jelas caca dengan intonasi seperti orang malaysia.
“iya bener, a raffi meluk mba gigi, mba gigi meluk a raffi,, beda
banget kalau mereka sedang sadar, kayak kucing ama anjing,,cecececec” terang
shahnas.
“kayak kucing ama tikus,,,hmmmm,,,kita lihatin ke mama rieta dan mama
amy gak nih foto?” tanya caca
“sebentar kita pikirkan yah ca,,kita lihat dulu drama realiti
dihadapan kita” jawab shahnas sambil menunjuk ke arah raffi dan gigi yang
sedang melalui persidangan mama rieta dan mama amy.
***
Nampak raffi dan gigi duduk bersila di pasir pantai dengan wajah yang
sangat khawatir.
“mampus gue,,,kenapa juga sih nih anak idiot tidur di tenda gue.,,,gak
mungkin kan gue bakal dinikahin cepet gara2 ini…sial banget sih,,,,” guman gigi
dalam hatinya.
“gue gak mungkin dipenjara kan karena ini,,,orang gue gak ngapain2
kok” khayal raffi dibenaknya. Mama rieta dan mama amy pun memperhatikan anak2
mereka yang nampak kebingungan.
“heh,,,siapa yang mau menjelaskan” tanya mama amy
“ini bukan salah gigi ma, tante” terang gigi.
“bukan salah loe gimana?” tambah raffi yang bertanya ke gigi
“yah emang bukan salah gue,,loe yang salah. Ngapain loe ada ditenda
gue?” tanya gigi lagi..
“hah…tenda loe,,,itu tenda syhahnas,,,gue yang harusnya tanya,,jam berapa
loe masuk ke tenda itu,,,wihh,,,jangan2 loe udah lama yah suka sama gue,,loe
nyari waktu yang tepat yah,,,” jelas raffi membela diri.
“apaaa? Ya Allah,,,emang gue udah gila apa? Suka sama loe,!khayal
loe….loe kan yang masuk ke tenda gue? Ngaku aja kenapa?” terang gigi lagi
“elo yang masuk,,,gue gak mungkin, gue gak mungkin” terang raffi lagi
“elo”
“elo” mereka berduapun bertengkar mencari kesalahan lawan mereka. Mama
amy dan mama rieta pun memperhatikan. Mereka mulai sadar apa yang terjadi
sebenarnya. Namun mereka tidak mungkin melewatkan moment ini.
“diammmmmmmm” teriak mama rieta yang membuat gigi dan raffi kaget dan
mulai diam menghadap menghadap mama mereka masing2 dan menundukkan kepala.
“kalian ini benar2,,tdak ada yang mau mengalah,,,sekarang siapa yang
menjelaskan pertama?” tanya mama amy. Mereka berdua pun masih diam.
“raffi…kamu menjelaskan apa kemama amy dan mama rieta? Kamu tidur jam
berapa dan kenapa kamu bisa ada ditenda no 3,,kamu kan di tenda no 4” tanya
mama amy.
Raffipun mulai membuka suara
“sebenarnya gini ma,,,affi kann ketemu caca keluar dari tenda no 3,
aku kirain caca tidur sama gigi ditenda no 2 jadi affi inisiatif mau nemenin
shahnas ma,,,jd affi masuk nemenin shahnas ditenda no 3” jelas raffi, para mama
dan gigi pun memperhatikan.
“Tapi affi gak tau ma, kenapa shahnas berubah jd nagita ma,,,,mungkin
disini ada setannya ma,,,setan itu menukar shahnas dan nagita” jelas raffi yang
membuat nagita tertawa tidak percaya dengan apa yang dikatakan raffi.
“syetan darimana,,loe syaitonnya” sindir gigi pelan.
“apa loe bilang?” tanya raffi..
“gak….ada siaran ulang” jelas nagita…raffi pun tampak kesal.
“syetan yah,,,hmmmm” gumam mama rieta..”bagaimana pembelaan u gi, ada
yang mau ditambahkan?” tanya mama rieta lagi. Gigi pun sudah mulai mengerti apa
yg terjadi.
“jd gini ma,,,caca sama shahnas kan minta gantian tenda,,katanya tenda
mereka kecil,,,yah udah gigi ngalah,,gigi pindah ke tenda no 3,,,tapi nggak tau
kenapa ini manusia idd,,,,maksud gigi raffi bisa masuk ketenda no.3.” jelas
gigi.
“jadi ini masalh tenda jeng, tenda no 1, 2, 3, 4…..hmmmm” ucap mama
amy sambil berfikir. Tampak mama rieta membisikkan sesuatu ke mama amy.,,mama
amy pun nampak mengangguk seakan mengiyakan bisikan mama rieta. Gigi dan raffi
pun melihat ke dua mama mereka dengan tatapan penuh tanya.
“kalian tunggu sebentar disini, kita mau nelpon seseorang disini. Ini
blom berakhir. Kalian harus dapat hukuman” terang mama amy
“hukuman?” jawab raffi, nagita pun nampak menarik nafasnya. Seakan
gerah dengan semua yang terjadi.
“iya,,,tunggu disini,,,jangan bergerak sedikitpun,,,kalau kalian tidak
menurut,,,hukumannya akan ditambah” jelas mama rieta lagi.
“hahhh” raffi pun memelas lemah.. gigi hanya diam dan menarik dalam
nafasnya. Mama amy dan mama rieta pun pun bergerak menjauh dari mereka….nampak
gigi dan raffi pun memperhatikan kedua mama itu.
“jeng gimana kita mau nelpon,,,disini kan gak ada sinyal” ucap mama
rieta sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“sebenarnya apa yang terjadi sih jeng? Beri penjelasan kalau apa yang
aku pikirkan ini sama seperti apa yang jeng rieta pikirkan?” ucap mama amy
dengan wajah butuh penjelasan.
“sepertinya sih jeng,,,si raffi kiranya gigi itu shahnas,,,dia gak tau
kalau mereka tukeran tenda…” jelas mama rieata.
“berarti hanya salah pahap yah jeng,,,tapi kita gak boleh ngelewatkan
moment ini jeng?” terang mama amy lagi.
“bener jeng. Makanya kita harus menguhubungi pak munawar sama pak
giedeon,,,tapi kan disini gak ada sinyal jeng…terus kita kasih hukuman apa ke
mereka?” jelas mama rieta.
***
“eh loe….loe kok nampak tenang aja…loe tau siapa yang mereka mau
telpon?” tanya raffi ke gigi
“paling papamu atau papamu yang mau mereka hubungi” jelas gigi.
“hah….wah mati gue,,,hah,,,” terang raffi sambil menghela nafasnya.
“hmmmm….dasar loe,,,gak usah khawatir kali”
“gak usah khawatir gimana…gue itu paling males berdebat dengan papa
gue,,,males gue berurusan sama daia” jelas raffi lagi..
“loe itu bodoh apa idiot sih” ucap gigi lagi
“maksud loe…elo bener2 yah,,,awas lagi kalau loe panggil dengan
sebutan kayak gitu” ucap raffi dengan wajah kesalnya..
“disini kan gak ada sinyal,,,idiotttt” ucap gigi lagi,,dengan kesalnya
raffi langsung menarik bibir gigi, mengatupkan kedua bbir gigi agar tidak
bicara lagi,,sontak gigi kaget,,,,dngan marahnya gigi pun langsung menarik
rambut raffi,,,raffi pun dibuat tidak berdaya, tidak ada perlawanan dari
seorang raffi,,,,
“awwww,,,awwww,,,,lepasin rambut gueeee,,,,heiiii” teriak raffi kepada
gigi, tanpa menghiraukan gigi dengan marahnya menjabak rambut raffi…shahnas dan
caca yang melihat pertarungan raffi dan gigi pun terlihat tertawa,,,mama amy
dan mama rieta yang melihat kejadian itu menjadi kaget dan berlari mendekati
raffi dan gigi..
“ya Allah tu anak dua,,,” ucap mama amy kaget melihat kelakukan kedua
anak itu.
“mereka mau saling bunuh apa” ucap mama rieta dalam langkahnya menuju
raffi dan gigi.
Nampak raffi masih merintih karena jambakan rambutnya,,,raffi sudah
tidak sabar lagi, ia pun menarik rambut gigi, rambut gigi yang panjang dengan
mudah ditarik oleh raffi,,,
“aaaaaaa” teriak gigi yang langsung melepaskan jambakannya, bukan gigi
namanya jika dia tidak melawan.
“awas loe yeh” ucap raffi sambil menaikkan telunjuknnya di wajah gigi,
gigipun dengan segera menarik tangan raffi dan menggigitnya,,,,dan raffi pun
berteriak hanya berusaha menarik tangannya dan mengepal tangann satunya seperti
menahan sakit…raffi pun menarik tangannya dengan paksa,,,tangan raffi pun
terlepas dan mama mereka baru sampai.
“aaaaa….awww…ahhh” ucap raffi yang memegang tangannya.
“kalian berdua iniiiii….kenapa sih gak bisa akur?” teriak mama amy
“baru ditinggal sebentar udah mau saling bunuh” ucap mama rieta dengan
melototkan matanya. Gigipun memperbaiki rambutnya dan mengatur nafasnya.
***
Nampak mereka sudah duduk untuk sarapan, raffi dan gigi namapk
berhadapan dengan wajah tidak akur diantara mereka berdua. tenda sudah
dirapikan, hanya tinggal sarapan lalu pulang kembali kejakarta.
“ayo cepet,,,,makan,,,raffi suapin gigi,,gigi suapin raffi,,,kalau gak
gitu,,gak usah makan” jelas mama amy.
Raffi dan gigi hanya diam….semenara caca dan shahnas makan sambil
tertawa kecil melihat kejadian didepan mereka.
“cepet,,,biar kalian akur,,,untuk hukuman selanjutnya, nanti kita
sampaikan,,,kalau kita sudah kembali kejakarta” terang mam rieta.
“emang siapa yang mau ketemu lg ama dia kalau sdh kembali lg
kejakarta” ucap raffi. Gigi pun hanya diam.
“udah affi,,kalian gak lapar yah…cepet makan” jelas mama amy, raffi
pun melihat makanan di depannya..ia lapar namun gengsi harus menyuapi gigi
hanya untuk membuat perutnya kennyang. Beberapa menit kemudian raffi dan gigi
masih berhadapan dengan wajah tidak saling memandang dengan makanan yang masih
utuh dihadapan mereka. Yang lainnya sedang membereskan piring mereka terkecuali
raffi dan gigi. Kemudian, terdengar suara perut raffi yang mulai kelaparan, dan
suara itu terdengar oleh mama amy mama rieta, shahnas dan juga caca.
“itu suara perut siapa?” tanya mama amy
“suara perut aa,,,ahahaha” jawab shahnas dengan tawanya.. raffi pun
hanya diam..
“ayo makan,,,ini hukuman pertama kalian,,cepaat,,,atau kalian pulang
jalan kaki” jelas mama amy, raffi dan gigi pun langsung menoleh,,,seakan tak
percaya dengan apa yang baru mereka dengar.
“ayo cepet,,,,mau ditinggalin?” ucap mama rieta
“gak mungkin tega kan ma” ucap gigi,,,
“oh,,yah udah,,,ayo jeng kita pulang” ajak mama rieta, didikuti oleh
shahnas dan caca masuk kemobil.
“dada a raffi dan mba gigi. Selamat menikmati hari” gigi dan raffi pun
melihat keluarganya dengan tidak percaya. Mesin mobil pun dinyalakan dan hendak
jalan.
“ma,,,tante,,,iya,,iya,,,kita makan…iya kan gi,,iya kan” tanya raffi
dan gigi dengan memberikan senyuman hambarnya,,,,keluarga mereka pun mulai
turun dari mobil,,shahnas dan caca pun tidak melewatkan momen langkah
ini,,mereka mengeluarkan hp nya,,,dan mengabadikan moment tersebut.
“heheh,,iya,,iya,,,,” jawab gigi pula dengan senyuman yang hambar.
Raffi pun mulai menyuapi gigi,,,dengan kasar raffi menyuapi gigi,,,sampai gigi
merasa sakit dilangit2 mulutnya,,,gigi pun terlihat kesal..“oh,,,a raffi lapar
juga kan,,ayo sini gigi suapin” tidak mau kalah gigi pun meyuapi raffi dengan
kasar,,jadilah moment yang terlihat lucu diatara mereka berdua sampai makanan
mereka pun habis.
“nah,,begitu dong,,,kan enak dilihatnya” ucap mama amy,,,diikuti
anggukan oleh mama rieta, shahnas dan caca. Raffi dan gigi pun memberikan
senyuman hambarnya.
“denger yah,,,ini pertama dan terkhir kali kita saling menyapa” ucap
raffi pelan.
“jangan mempermaikan waktu dengan perkataanmu raffi, karena kamu tidak
tau, waktu bisa mempermainkanmu hingga menjadi seperti apa” ucap gigi pelan
membalas ucapan raffi, raffi pun nampak bingung mendengar ucapan gigi.
Merekapun kembali kejakarta, kerumah masing2 dengan kenangan yang suatu hari
akan mereka ingat kembali dalam senyuman.
***
“ca,,,gimana nih,,masalah bukti yang kita dapatkan,,,”tanya shahnas ke
caca melalui telpon.
“kita simpan aja,,,kita perlihatkan di moment mendesak,,,bagaimana?”
ucap caca
“hmmm,,,bener2,,,tapi,,apa gak lebih baik kita lihatin ke ortu kita?
Siapa tau bisa diguanain sebagai alat?” tanya shahnas lg.
“jgn nas,, mereka menggunakan alat mereka aja,,biar itu menjadi alat
kita…bagaimna?” jelas caca,
“hmm,,iya juga sih” jawab shahnas
“nas,,kok kak raffi gak dikasih tau sih masalah perjodohannya sama mba
gigi? Apa alasannya, loe tau gak?” tanya caca ke shahnas.
“gue gak tau juga cha,,,papa cuman bilang jangan kasih tau a raffi.
Mama juga bilang kayak gitu. Gue juga gak tau” jelas shahnas lagi.
“hmmmm,,,yah udah deh,,sampai etemu yah lg yah nas,,,bye,,assalam”
pamit caca
“iya,,waalaikumsalam” tutup shahnas.
***
“hey,,bro…kemana aja loe kemarin gak masuk kampus” tanya bili ke raffi
yang baru saja sampai dan menyandarkan dirinya disofa ruangan istrahat yang
biasa mereka gunakan.
“gue habis liburan dua hari yang lalu, kemarin kecapean, jd males kekampus”
jelas raffi
“liburan kemana loe,,,ke pantai yah!” tebak deny
“kok loe tau,!” tanya raffi kaget “apa mereka tau gue kepantai sama
nagita” pikir raffi panik
“itu,,,,kulit loe gosong,,,gak mungkin ke puncak kan dengan hasil
kulit gosong kayak gitu” jelas deny lagi…
“oh,,,iya,,,,” terang raffi lagi
“loe gak bilang2,,,kan kita bisa ikut ngeramein fi” ucap billy
“hmmm,,,gue aja gak tau kepaksa gue,,udah ah gue mau tidur
sebentar,,kuliah 30 menit lagi kan!” ucap raffi sambil memejamkan matanya,
namun dalam tidurnya ia malah memikirkan kejadian dipantai bersama gigi.
“hah,,gila,,ciuman pertama gue sama dia,,malam pertama gue sama dia,
pertama gue nyuapin cewe kenapa harus dia,,knp dia yang pertama gue
suapin,,,ahhhh,,,buset dah” tanpa sadar raffi mengacak2 rambutnya.
“eh bro,,,kenap loe kayak orang stress gitu!” tanya deny..raffi pun
berbalik mengahdap keteman2nya.
“hmmm,,,bro,,,,ehhhh,,,gimana gue ngomongnya yah,,,loe pada gak
ngerasa aneh sama nagita?” tanya raffi….”nah,,nah,,,karena lo bahas,,kita mau
nuntut janji loe,,,kan waktu itu loe bilang,,mau ganti nama kalau gak berhasil
ngeluarin nagita dari kampus ini,,,sampai sekarang nagita masih duduk manis
dikampus ini bro,,,jd buruan loe ganti nama gih!” perintah denykeraffi,,,raffi
pun nampak terlihat kesal…
“udah ah,,,gak usah bahas itu” ucap raffi
“kan elo yag bahas..” ucap blly….
“kalian pada ngomongin apa sih” gabung irwan yang baru saja datang.
“ini,,,si raffi kan lagi mikirin cewe idamannya” ucap denny yang
langsung mendapatkan lemparan buku dari raffi..
“cewe idamannn,,,,si nagita,,,cewe hunter iya” ucap raffi
“habisnya loe bahas dia mulu” ucap deny yang diikuti tawa irwan dan
bily.
“iya,,,tapi nagita emang sedikit aneh sih fi” ucap irwan
“bener kan wan,,,emong loe,,,cerdas bro” ucap raffi lagi
“apanya yang aneh sih” tanya billy yang nampak bingung.
“dia berani banget sama raffi,,,pihak direksi kampus seperti tidak
berani mengeluarkan dia, identitas keluarganya yang ditutupi” jelas irwan
“iya bener,,,dan,,,” raffi mengehntikan kata2nya sambil berfikir “dan
dia tau gue punya adik perempuan”
“ehh,,,kalau itu mah semua orang tau” ucap deny..
“bukan gitu,,,kemaren gue ketemu dia” perkataan raffi terpotong dengan
tatapan penuh tanya dari temannya…
“gak sengaja” ucap raffi bohong “mamanya temenan sama mama gue, tapi
anehnya dia gak kaget ketemu aku,,gue sendiri aja yang kaget,,kenapa coba cuman
gue,,,aneh kan?”
“jangan loe bilang, loe ke pantai bareng dia” ucap denny, yang membuat
raffi kaget, hingga mencari cara menutupi moment pertemuannya dengan gigi.
“nggalah,,gak sengaja,,,ada2 aja loe,,,idih,,ngapain gue liburan sama
dia…udah gila apa gue” bohong raffi, yang nampak gugup dan sangat terlihat
diwajahnya.
“santai aja,,,loe,,,kayak kedapetan selingkung aja,,,hmm,,iya juaga
sih,,aneh emang” ucap deny lagi.
“loe mau dijodohin ama dia kali fi” ucap billy polos,,,yang sontak
membuat denny dan irwan tertawa, kecuali raffi. Raffi nampak berfikir, menellah
kata2 gigi yang pernah diucapkan padanya.
Raffi pun teringat dengan ucapan nagita
“hati-hati loe sama gue, loe gak
tau siapa gue, gue lebih mengenal loe dari pada yg loe tau…anak mami yg dirumah
makannyapun masih disuapin, berlagak bak jagoan di luar rumahnya,,,”
“loe gak anggap mereka teman
kan, tapi kacung-kacung loe…loe gak punya teman kan raffi,,,loe cowo yang kesepian!”
“elo yah, ceeepat bersihkan
semua kertas ituuuu, dan satu lagi, berani loe bilang gue berbuat mesum,,tau
apa loe tentang mesum ah…elo bener2 sudah kelewat batas,,, loe punya ibu dan
adik cewe kan ,,,loe mau gue berbuat seperti itu ke adik loe? Cepet bersiin
atau tidak,,,,mati loe!”
“coba aja loe kirim ke bokap
loe, gue bisa mastiin satu hal, loe yang bakal kena tamparan dari bokap
loe,,,cepet loe bersin masalah ini,, kalau sampai jam 12 nanti masih ada, loe
bakal matiiii”
“jangan mempermaikan waktu
dengan perkataanmu raffi, karena kamu tidak tau, waktu bisa mempermainkanmu
hingga menjadi seperti apa”
“emang aneh banget tuh cewe,,” gumam raffi dalam hatinya..
“hey bro, loe lagi mikirin nagita yah,,,ngaku loe!” ledek deny…
“gak,,eh,,5 menit lgi kelas mulai,, yuk” ajak raffi yang mengangkat
tasnya dan mulai beranjak pergi.
“tumben banget dia,,,eh,,tunggu fi” ucap denny mereka pun mengikuti
raffi dari belakang.
***
Nampak dua ibu paruh baya yang masih sama2 terlihat cantik ngobrol di
sebuah restoran tradisional, duduk bersila dengan pemandangan taman dan
lingkungan hijau yang menjadi latarnya.
“gimana jeng,,udah telfon pak gideon blom?” tanya mama amy kepada mama
rieta.
“udah,,aku udah nyeritain kejadiannya jeng. Jeng amy gimana udah
telpon pak munawar?” tanya mama rieta lagi.
“udah jeng, kata papanya raffi dia akan membahasnya dengan pak gideon
segera” jelas mama amy lagi.
“jadi gimana dengan hukumannya?” tanya mama rieta
“hmmm,,,kita tunggu para ayah pulang dulu yah,,baru kita tanya ke
mereka” jelas mama rieta
***
Nampak gigi baru pulang dari kampus, ia memasuki kamarnya, mandi dan
mengganti baju. Ia mmbuka laci mejanya, didapatinya sebuah foto, ada foto dua
anak kecil perempuan di foto tersebut. Gigi menatap foto tersebut dan
meneteskan air matanya.
Dtempat lain raffi sedang mengenderai mobilnya dalam perjalanan pulang
kerumahnya, namun ditengah jalan ada anak wanita kecil yang tiba2 menyebrang,
raffi spontan langsung menginjak rem secara mendadak,, ia terlihat sangat kaget
dan gugup, dilihatnya ibu anak itu membangunkan anaknya dengan wajah meminta
maaf karena anaknya menyebrang sembarangan. Namun hal tersebut cukup membuat
keringat dingin raffi bercucuran, ia memarkirkan mobilnya, dan turun dengan
keringat yang bercucuran, dan nafas yang setengah2,,,,ia mulai mengatur
nafasnya perlahan,,,berusaha mengatur perasaannya.
Setelah dia mulai tenang, dia mengambil HP nya, berusaha menguhubungi
seseorang.
“halo” jawab seseorang diseberang telpon.
“kak naura” jawab raffi dengan suara yang lemas.
“u kenapa fi,?” tanya naura
“bisa jemput raffi kak, raffi gak bisa lanjutin bawa mobil kak?” ucap
raffi. Seperti mengerti apa yang terjadi, naura pun mengiyakan perintah raffi.
“u dimana sekarang fi?” tanya naura, setelah raffi menyebutkan
tempatnya, naura langsung menuju ke tempat dimana raffi berada, dan tidak butuh
waktu lama naura pun datang dengan mobilnya.
“bapak pulang duluan yah” perintah naura kepada sopirnya. Ia pun
berjalan mendekati raffi. Raffi yang melihat naura, secara spontan langsung
memeluk naura. Naura pun membalas dengan memukul2 pundak raffi agar raffi
tenang.
“tenang fi,,,tenang,,,,!” ucap naura menenangkan raffi yang masih
terlihat ketakutan.
“ayo kita pulang, nanti aku yang nyetir..ok” ucap naura sambil
melepaskan pelukan raffi. Raffi pun menjawabnya dengan anggukan kecil. Naura
pun mengantar raffi pulang, tidak ada obrolan yang terjadi di dalam mobil.
Raffi hanya memejamkan matanya selama perjalanan.
***
Raffi pun memasuki rumahnya ditemani oleh naura
“raffi u kenapa nak?” tanya mama amy, namun tidak mendapat respon dari
raffi, raffi terus berjalan memasuki kamarnya.
“naura, raffi kenapa?” tanya mama amy kepada naura.
“sepertinya dia mengingat kejadian waktu itu tante, dia nelpon naura
buat jemput dia” jelas naura.
“oh,,,” gumam mama amy dengan wajah khawatir diwajahnya.
“maaf yah naura, dia suka ngerepotin u kalau sudah seperti itu!” ucap
mama amy.
“gak papa kok tante, naura pulang yah tante, masih ada kerjaan yang
harus naura selesaikan” izin naura.
“yah udah, diantar aja yah” tawar mama amy.
“gak usah tante, naura bisa naik taksi kok,,sampaikan salam naura sama
raffi yah tante” ucap naura memberi salam dan berlalu pergi.
Dikamarnya raffi memandang kelangit2 kamarnya,,,,ia mulai teringat
dengan kejadian 6 tahun yang lalu, terlihat raffi mengendari sebuah mobil
seperti dikejar oleh seseorang, raffi terlihat panik dan tiba2 ia menabrak
seorang anak perempuan, ekspresi raffi begitu syok,, raffi pun mulai
mengeluarkan keringat dingin seperti orang yang ketakutan setelah mengingat
kejadian itu.
“raffi sayang,,buka pintunya nak” panggil mama amy sambil mengtuk2
pintu raffi.
“tinggalin raffi ma,,raffi tidak mau diganggu” teriak raffi.
“tapi nak, biarin mama masuk dulu” ucap mama amy lagi,,
“gak mau ma,,tinggalin raffi sendiri ma” teriak raffi lagi. Mama amy
terlihat menitikkan air matanya. Ia pun berlalu meninggalkan raffi sendirian.
***
Beberapa hari pun berlalu, raffi tidak pernah lagi menggunakan
mobilnya, ia mengendarai motor jika ingin kemana-mana. Begitupun saat ke
kampus. Gigi pun melalui hari2 nya sebagai mahasiswa kedokteran dengan baik,
seketika mereka saling berpapasan, namun tidak ada respon dari mereka berdua.
Raffi pun lebih sering bertemu dengan naura, menemani naura makan, belanja atau
sekedar mengantar naura kesuatu tempat jika rendi tidak sempat menemani naura.
Bagi raffi, sebelum naura menikah, dia masih punya kesempatan untuk mendapatkan
naura. Masalah cinta gigi lebih simple, jika ada pria yang menyatakan suka
padanya, maka dia akan berubah menjadi manusia yang sangat dingin. Begitulah
hari2 yang mereka lewati.
***
Di dalam sebuah ruangan yang nampak seperti sebuah ruang kerja, pak
munawar dan pak gideon sedang berbincang2 selepas kepulangan mereka dari luar
negeri.
“lalu sekarang bagaimna?” tanya pak munawar kepada pak gideon.
“mendengar cerita dari istri saya, sepertinya mereka sudah mulai
saling mengenal,,,hahah? Bagaimana menurut anda pak?” jawab pak gideon
“dari awal sy sudah yakin bahwa nagita adalah wanita yang tempat untuk
raffi. Selama yang aku tau dia tidak pernah punya pacar, dia begitu canggung
dan dingin dengan perempuan karena kejadian itu. selain naura, gigi ternyata
bisa membuat raffi seperti itu,,ahaha” ucap pak munawar dengan tawanya.
“naura anak pak santoso?” tanya pak gideon.
“iya. Raffi dekat dengannya, karena hanya naura yang mampu menghibur
raffi waktu kejadian itu. dan hanya naura teman bermain raffi sejak kecil.
Mereka sudah seperti saudara pak,,sy suka tertawa mendengar cerita istri saya,
tidak percaya kalau anak saya bisa seperti itu,,ahaha, raffi,, raffi,,” ucap
pak munawar senang.
“Hukuman yang seperti apa yang akan kita berikan kepada mereka?” tanya
pak gideon.
“hmm…raffi pernah bilang ingin menikah di usia 35 tahun,, bukankah itu
kelamaan, kita majukan 15 tahun dari maunya,,,bagaimana,,ahaha,,,sebagai
hukuman,,hukumannya kita tangguhkan 2 tahun lagi,,,bagaimana?” tanya pak
munawar.
“saya pikir umur mereka 2 tahun lagi sudah cukup untuk membina rumah
tangga” jawab pak gideon dengan senyuman bahagia.
“lalu apa menurut Anda sudah saatnya memberi tahu raffi tentang ini? Apa
menurut Anda tidak akan terjadi hal yang sama seperti waktu itu?” tanya pak
gideon
“hm,,,kita harus membuat dia seperti ikut andil dengan rencana
perjodohan ini, kita gunakan kesalahan mereka kemarin, bagaimana?” tanya pak
munawar,,
“hukuman dengan pertunangan dulu, lalu setelah dua tahun mereka
menikah,,ahahah,,good idea” ucap pak gideoan dengan tawanya…
“kita kasih kejutan di hari ulang tahun mereka ber2, bagaimana pak? Mereka
kan punya hari ulang tahun yang sama, 17 februari minggu depan” ucap pak
munawar dengan senyuman kemenangannya.
“kita akhirnya jd besan yah pak, selamat, bisnis kita pun akan lebih
besar” ucap pak gideon sambil bersalaman dengan pak munawar.
***
Hari ulang tahun pun tiba. Tanpa raffi dan gigi ketahui, bahwa
undangan sudah di sebar keteman2 mereka, dengan sebutan suprice party, teman2
mereka pun tidak memberi tahu raffi dan gigi. Ulang tahun mereka diadakan di
sebuat hotel berbintang (jelaslah, kan prosesi lamaran gitu,,heheh), namun
teman2 raffi sedikit bingung karena banyak anak kedokteran yang dattang. Party malam
ini diharuskan memakai setelan resmi berwarna hitam untuk tamunya.
“bil,,ini pesta raffi kan,,bukannya dia jarang undang fakultas lain
kalau ngadain pesta, kok banyak anak kedokteran sih” tanya deny
“iya,,,terus raffi mana? Tapi gila nih party, rame banget,,banyak
bapk2 lagi, ini pesta raffi apa pesta papanya!” ucap billy
Disebuah ruangan di hotel itu.
“gigi kan udah bilang gak usah adain pesta ulang tahun ma,,,ribet kan
jadinya” ucap gigi yang sudah hampir selesai didandani. Raffi mengenakan dress
putih dengan dandanan natural yang membuat gigi nampak begitu anggun dan
cantik.
“udah, mba gigi santai aja, kan udah ada mama dan papa yang ngurusin,
mba gigi diem aja” ucap caca
“iya,,bener tuh kata caca.
Di ruangan lain di hotel itu.
“kenapa sih raffi harus pakai jas resmi gini pa, biasanya juga kalau
ulang tahun raffi yang biasa aja.” Ucap raffi yang sedang dirapihkan jasnya
oleh desaigner khusus yang dibayar oleh keluarga raffi. Semua pun sudah siap,
raffi pun berjalan menuju pesta dengan setelan jas putihnya dengan dasi
berwarna putih keemasan dengan sepatu putih, raffi nampak begitu gagah. dari
sisi sebelah kanan raffi menunggu untuk dipanggil (kayak kontes nyanyi ajah
yah,,hadeuh penulisnya gimana sih,,). Gigi pun sudah siap disisi sebelah kiri
dengan gaun putihnya dan hiasan rambut putih keemasan gigi nampak sangat
cantik. Terdengar suara MC membuka acara.
“Assalamualaikum,,,dan selamat malam uantuk semuanya,, terima kasih
sudah mau hadir diacara ulang tahun malam ini, tanpa berbasa basi kita hadirkan
raja dan ratu pesta malam ini” teriak MC tersebut, raffi pun mengerutkan
dahinya “raja dan ratu” gumam raffi dalam hatinya, begitupun dengan gigi yang
sudah mulai bisa membaca situasi yang akan terjadi, sambil menarik nafasnya,
berharap apa yang akan terjadi bebeda dengan apa yang ada dipikirannya.
“ok,,,beri tepuk tangan untuk Raffi Ahmad dan Nagita slavina” teriak
MC itu, tirai sebelah kanan dan kiripun terbuka. Mereka pun saling berhadapan, Raffi
membelalakkan matanya dan mulutnya pun menganga karena begitu syoknya melihat nagita
didepannya, begitupun dengan gigi, seperti habis kata untuk bisa mengungkapkan apa
yang sedang terjadi. Bukan hanya mereka teman2 mereka pun nampak sangat kaget
dengan pemandangan di depan mereka.
Hoam,,,apakah yang akan terjadi,,,gue mau dines malem bro,,nanti
dilanjut lagi yah,,,jangan bosen yah bacanya..sampai berjumpa di part
selanjutnya, jangan lupa like dan commentnya… biar aku makin bersemangat buat
lanjutinnya.okay…love uu all.
Next kakkk bagusss
BalasHapusMakasih yah yg udah pada comment...tunggu part selanjutnya yah
BalasHapusBaru nemu cerbung ini.. langsung baca semuanyaa... keren... kereeen banget...!!! Sambungannya jgn lama-lama ya mbaa... ditunggu banget.. :)
BalasHapusNext kakk jangan lama-lama
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus