Jumat, 02 Oktober 2015

My Imagination "Dalam Diam Kau Curi Hati Ku" Part 8


Inspirasi,,,,datanglah,,,ok,,,renggangkan otot muka,,tangan mari kita mengetik. soundtrack part ini masih punya Astrid-Kosong, Anda-Tentang Seseorang, dan Peterpan – jauh mimpiku.
“Dalam Diam Kau Curi Hati Ku”
Part 8
“Beri tepuk tangan untuk Raffi Ahmad dan Nagita slavina” teriak MC itu, tirai sebelah kanan dan kiripun terbuka. Mereka pun saling berhadapan, Raffi membelalakkan matanya dan mulutnya pun menganga karena begitu syoknya melihat nagita didepannya, begitupun dengan gigi, seperti habis kata untuk bisa mengungkapkan apa yang sedang terjadi. Bukan hanya mereka teman2 mereka pun nampak sangat kaget dengan pemandangan di depan mereka. Gigi pun kembali terlihat tenang, berbeda halnya dengan raffi. Raffi begitu panic melihat sosok wanita yang ada di hadapannya, ia menoleh ke ibunya untuk meminta penjelasan, apa sebenarnya yang sedang terjadi.
“ok, kita undang raja dan ratu kita malam ini untuk naik keatas panggung….ehhh,,,,ehhh,,,sepertinya mereka sedang saling menganggumi satu sama lain yah,,,,cantik sama ganteng,,,,,ehemmmm,,,ehem,,,” ucap MC itu menggoda raffi dan gigi. Raffi pun seakan enggan untuk melangkah ke depan, begitu pun dengan gigi. Namun kedua orang tua mereka memerintahkan mereka untuk naik keatas panggung.
“ayo dong, jangan malu-malu gitu,,,ayo dong semua, kita beri tepuk tangan untuk Raffi dan Nagita” ucap mc itu lagi sambal mengajak penonton untuk bertepuk tangan menyambut raffi dan gigi. Raffi pun meulai naik ke atas panggung, begitu pula dengan nagita.
“jangan jauh2an gitu dong,,,deket2an,,,” ucap mc itu sembari mengatur posisi raffi dan gigi untuk saling berdampingan, yang sontak para tamu undangan pun riuh bertepuk tangan dan menerikkan nama raffi dan gigi. Raffi dan gigi Nampak sangat canggung berduaan diatas panggung, tidak ada kata yang keluar dari keduanya, hanya lirikan mencibir dan ekspresi tidak percaya dengan kejadian yang mereka alami. Tidak lama kemudian satu kue ulang tahun besar yang dihiasi oleh pernak Pernik berwarna pink dan biru dengan lilin 18 dan 19 diatasnya bertuliskan raffi dan nagita. Balon2 pun mulai dikeluarkan, dan dekorasi ruangan dengan inisial R dan N pun mulai ditunjukkan. Nampak foto kecil raffi dan gigi ditampilkan di layar besar di belakang mereka. Para penonton mulai memperhatikan foto2 raffi dan gigi kecil sampai mereka saat ini. Raffi dan gigi Nampak sangat kaget melihat apa yang dipersiapkan oleh orang tua mereka.
“loe lahirnya 17 februari juga,,,huft,,,gak percaya gue,,,,” ucap raffi kepada nagita sambil menarik nafasnya. “untuk apa semua dekorasi itu RN, astaga,,,hahhhh,,,,ccccccc” gumam raffi lagi. Gigi pun hanya diam, entah apa yang dipikirkannya. Semua penonton terlihat menikmati sajian foto-foto yang ada di depannya.
“ok, kita udah pada lihat nih, foto2 kecil sampai raffi dan gigi saat ini. Lucu banget yah mereka, coba bayangin anak mereka nanti deh” ucap MC tersebut yang membuat raffi dan gigi kaget dan langsung menatap tajam kea rah MC tersebut. Para tamu undangan dan teman2 mereka pun terlihat tersenyum sambal berbisik senang.
“wow….gue gak nyangka…dua musuh bebeyutan dikampus,,sekarang berdiri berdampingan…” ucap deni.
“hmmm,,,sepertinya ada yang aneh” ucap irwan menambahkan.
“jangan2, apa yang gue bilang bener” ucap bily kepada deny dan irwan. Deny dan irwan bersamaan melihat kearah bily memohon penjelasan lebih kepada bily.
“mereka berdua bakal dijodohin” tambah bily lagi, irwan dan deny langsung menoleh kea rah raffi dan gigi lagi sambal mengerutkan alis mereka, berfikir dan menanti jawaban dari apa yang sedang mereka saksikan.
“kok gigi sama raffi sih ki” Tanya uci kepada zaskia. Zaskia hanya menaikkan kedua bahunya menandakan bahwa iyapun tidak tahu dan masih bingung dengan pemandangan di depan mereka saat ini.
“ayo dong sekarang make a wish dan tiup lilinnya…” ucap MC itu lagi sembari memberi komando untuk menyayikan lagu kepada para tamu undangan. Raffi dan gigi terlihat tidak bersemangat, sambil melangkah maju mereka meniup lilin di kue mereka dengan angka usia mereka masing2. Acara tiup lilin telah selesai dan lanjut keacara selanjutnya.
“sekarang potong kuenya dong,,,,kue pertma mau diberikan kepada siapa” dengan sigap raffi langsung mengambil pisau untuk memtong kuenya, begitupun dengan gigi. Raffi memotong kue pertama kali, namun raffi dengan sengaja menjatuhkan lilin 18 milik nagita, dan menghapus nama nagita di atas kue tersebut. Gigi yang melihatnya hanya menarik nafas dalam, gigi juga tidak mau kalah, ia pun mengangkat lilin raffi dan dijatuhkannya ke lantai dengan wajah tanpa dosa, dan memotong kue dengan nama raffi dengan ekspresi seperti sedang menyembelih hewan kurban (mumpung masih momen idul adha, selamat hari raya semuanya, ehem lanjut) . raffi yang melihat kejadian itu langsung mengacak2 kue bagian nagita, gigi pun tetap tidak mau kalah, dan alhasil, kue ulang tahun yang begitu mewah jatuh tak berbentuk.
“ups” ucap gigi dengan tatapan polosnya, raffi hanya bengong dan memperlihatkan senyum kecutnya di depan orang tua mereka yang sedang melotot melihat kerah mereka. Para tamu sangat kaget dengan kejadian tersebut. Berebda dengan teman raffi dan gigi yang sudah cukup terbiasa dengan tingkah mereka, mereka hanya menggelengkan kepalanya dan tersenyum geli melihat kejadian yang baru saja terjadi.
“hadeuh tu anak dua, dalam acara formal seperti ini masih saja buat masalah….hm,,hm,,hm” ucap deny sambil menggelengkan kepalanya.
***
Setelah insiden kue tadi, Raffi dan gigi ikut bergabung dengan para tamu undangan. Para tamu undangan terlihat mulai menikmati pesta pada malam itu.
“ahahahahahah,,,,elo bener2 yeh,,,kayaknya emang udah takdir deh fi” ucap deny menggoda raffi.
“takdir apaan sih, takdir buruk maksud loe” ucap raffi dengan muka bete nya sambil memasukkan kedua tanggannya di saku celana.
“yah takdir loe, si nagita” tambah deny lagi.
“idih, apaan, kalau sama dia itu takdir buruk namanya” ucap raffi lagi.
“bener kali fi, dia takdir loe,. Buktinya semenjak loe ketemu dia tuh, loe ketemu dia mulu sampai sekarang. Berarti emang dia takdir loe” tambah billy lagi yang diikuti tawa dari irwan dan deny.
“takdir,,,takdir,,,kutukan iya..” ucap raffi lagi.
“pantas dia berani banget am aloe, anak pertama dari Group tengker, wow,,,” ucap irwan.
“emang group tengker kenapa” Tanya bily dengan polosnya.
“ya Allah bily, loe tinggal di Indonesia kan, masa loe gak tau Group tengker sih” ucap deny sambil mendorong kepala billy.
“iya kan gue nanya” Tanya billy sambil memegang kepalanya.
“loe tau gak mall terbesar di Jakarta” Tanya deny kepada billy, billy terlihat berfikir sebelum akhirnya ia menjawab.
“mall capital MT” jawab bily lagi
“itu yang punya group tengker dodol” ucap deny lagi, yang diikutin dengan ekpresi kaget dari billy.
“hotel capital juga punya mereka, beberapa pusat perbelanjaan punya group tengker, sudah tersebar di ASIA bro” tambah irwan lagi. Billy hanya melongo dengan bibir yang masih menganga seakan tidak percaya dengan apa yang baru ia ketahui.
“NS hospital yang baru berdiri tahun kemarin, juga punya keluarga mereka tau” tambah deny lagi. Raffi yang mendengar hal tersebut hanya diam saja tanpa satu komentarpun yang keluar dari mulutnya.
“tapi nagita cantik banget loe malam ini” ucap irwan yang diikuti anggukan oleh deny dan billy.
“iya bener, cantik banget, gue aja nganganya ampe rahang gue sakit” tambah deny lagi.
“iya,,kalau dia bukan musuh loe fi, udah gue deketin, tapi kan gue setia kawan bro” ucap billy lagi.
“cantik apaan, gitu loe pada bilang cantik,,katarak iya loe pada” ucap raffi
“loe yang katarak” ucap deny menyudutkan raffi. Raffi melihat kearah gigi yang Nampak sedang berbincang dengan temannya.
“cantik kan…” goda billy yang mendapati raffi sedang melihat kerah nagita.
“apaan sih loe,,kagak, dia seperti itik” ucap raffi dan mengalihkan pandangannya saat melihat naura yang baru datang bersama dengan rendi. Wajah raffi tampak terlihat tidak suka dengan kedatangan naura bersama rendi.
“hai raffi, selamat ulang tahun yah adik kecilku, udah gede yah sekarang” ucap naura yang menyalami dan cipika cipiki kepada raffi. Raffi tidak bisa menyembunyikan raut muka tidak sukanya terhadap rendi.
“selamat ulang tahun yah fi” ucap rendi yang mengulurkan tangannya kepada raffi, raffi hanya menyambut uluran tangan rendi dengan ekspresi betenya.
Gigi dan teman2nya Nampak sedang asyik mengobrol.
“loe anak group tengker gi,,,wah,,,pinter banget loe nyembunyiinnya” ucap kia kepada gigi.
“biasa aja, tidak ada yang istimewa” ucap gigi
“pantes loe berani ama raffi. ahmad group dan tengker group kan dua perusahaan gede di Indonesia,,,wow,,,bravo,,bravo…” ucap kia lagi sambil bertepuk tangan. Gigi hanya diam, tetapn dengan ekspresi datarnya.
“gue gak nyangka loh gi, kalau tadi loe keluar barengan ama raffi” ucap uci.
“jangankan loe, gue aja kaget” jawab gigi.
“tapi raffi cakep banget yah…owhhh,, perfect banget sih tu cowo.. tapi dia dingin banget sama cewe” tambah fara lagi. Gigi hanya diam tanpa ekspresi dia meminum minumannya.
“sebenarnya tuh, moment ini sweet kalau pelakonnya bukan raffi ma gigi” ucap zaskia, yang diikuti oleh tatapan penuh Tanya dari teman2 yang lainnya.
“iya…sweet banget tau…cowo ama cewe dengan tanggal lahir yang sama….sweeet kan,,,jarang banget…kalau loe berdua jodoh,,kan sweet banget bisa ngerayain ulang tahun bareng” ucap kia lagi.
“hm, jodoh,,,” gumam gigi dengan senyuman sinisnya.
Di sudut ruang lain Nampak keluarga gigi dan keluarga raffi serta teman2 bisnis mereka sedang berbincang dengan tawa yang sesekali menghiasi bibir mereka.
“selamat yah pak munawar dan pak Gideon,,akhirnya” ucap bapak pengusaha 1 yang menyalami pak Gideon dan pak munawar.
“ahahaha,,,terima kasih,,terima ksih” ucap pak munawar dan pak Gideon. Mama amy dan mama rieta hanya tersenyum.
***
Disatu sisi pesta tersebut, sedang berbincang dua anak gadis baru gede shahnas dan caca dengan ekspresi sangat serius.\
“jd loe kasih?” Tanya caca dengan ekspresi kaget kepada shahnas.
“ya iyalah gue kasih. Papa gue ngancam mau narik semua fasilitas gue kalau gue gak kasih ca.. bisa mampus gue ca” ucap shanas dengan ekspresi meminta belas kasih dari caca.
“yah mau gimana lagi….yah udah. Tapi buat apa yah nas?” Tanya caca kepada shahnas.
“entahlah” jawab shahnas dengan ekspresi kosong menatap kearah kakak2 mereka.
“apa mereka akan baik2 aja yah ca?” tanya shahnas ke caca tanpa memalingkan tatapan mereka dari kakak2nya. “entahlah” jawab caca.
***
Pestapun pun sudah akan usai, MC pesta malam itu kembali naik ke panggung sehingga semua perhatianpun tertuju padanya.
“ok, sebelum pestanya berakhir, kita panggil dulu nih yang puny pesta malam ini untuk naik kembali ke panggung,,,ayo dong,,ucapkan beberapa harapan kalian” ucap MC itu.
“apaan sih,,,ada2 aja” gumam nagita dengan ekspresi juteknya.
“ampun,,males banget gue” ucap raffi
“ayo naik fi,,cuman naik keatas panggung doang” ucap irwan dengan tawwa jailnya. Orang tua mereka pun melihat mereka dengan tatapan perintah untuk naik keatas panggung lagi.
“haduhh,,,males banget gue” ucap raffi dengan langkah malasnya diikuti oleh dorongan dari teman2nya. Para tamu undangan riuh meneriakkan nama nagita dan raffi menyuruh mereka untuk segera naik ke atas panggung. Raffi sudah berada diatas panggung, namun nagita masih santai menghabiskan minumannya.
“gigi...ayo” ucap mama rieta yang memberi ancaman ke gigi untuk segera naik keatas panggung. Gigi pun menarik nafasnya dan berjalan menuju panggung.
“yah,,sekarang mau pada denger dong, harapan mereka untuk pertambahan usia mereka ini apa yah” ucap MC itu lagi. “yuk, siapa nih yang mau duluan, raffi,,,gimana kalau raffi aja dulu nih“ ucap MC itu lagi, yang diikuti teriakan nama raffi dari para tamu undangan yang mengartikan raffi menjadi yang pertama untuk mengutarakan harapannya. Raffi pun meraih mike yang diberikan oleh MC itu.
“hmmmm,,,harapan aku apa yah..hm...semoga tahun ini menjadi tahun yang berbeda dan menyenangkan deh,,,dan aku dijauhin dari kutukan dan nasib sial” ucap raffi, para tamu undangan langsung tertawa mendengar harapan raffi.
“ok, itu harapan dari raffi di pertambahan usianya, sekarang kita dengar harapan dari Nagita yang cantik banget malam ini. Mereka serasi yah?” tanya MC itu kepada para tamu undangan, sontak saja suasana menjdai sangat ramai dengan jawaban dari para tamu undangan yang menerikkan kata serasi. Raffi dan gigi saling menoleh, “serasi dari hongkong” ucap raffi pelan kepada gigi. “bukan serasi, terasi iya” balas gigi. “ayo dong kasih tau kita, apa nih harapan dari nagita di pertambahan usia kali ini” tanya MC itu lagi. Suasana menjadi hening menunggu suara dari seorang nagita. Nagita masih diam hingga ia mulai bersuara.
“harapan,,,harapan,,,entahlah...apa aku masih punya hak membuat sebuah harapan.,,aku hanya punya doa,, yang bahkan mungkin sangat sulit untuk aku meminta,,,sampai saat ini aku masih mencari tahu apa itu sebuah harapan. Aku tidak pernah berharap sampai saat ini” semua diam mendengar ucapan nagita. Begitu dengan raffi. Ia memandang nagita dengan pandangan yang aneh dari sebelumnya. Seakan mengerti dengan apa yang dirasakan nagita. Mama rieta pun tahu apa maksud dari perkataan anaknya itu. “ah,,,yah itu harapan...eh,,bukan yah,,itu satu dua patah kata dari Nagita..sekarang kita beralih kecara penutup di malam ini...sebelumnya keluarga dari Nagita dan Raffi silahkan naik keatas panggung.” Ajak MC itu kepada keluarga raffi dan gigi. Tidak ada kecurigaan dari raffi dan gigi. Keluarga raffi dan gigi sudah naik ke panggung, MC kemudian menepukkan tangannya dua kali seperti memberi sebuah perintah dengan gerakkan. Tiba2 seorang pelayan datang dengan membawa sebuah tatakan dan meletakkannya di hadapan raffi dan gigi. Raffi dan gigi terlihat bingung, bertanya2 apa yang ada dihadapan mereka itu.
“sebelumnya saya persilahkan kepada bapak Munawar untuk menyampaikan sesuatu. Silahkan Pak!” ucap MC itu sembari mempersilahkan pak munawar ke depan dan memberika mike kepada pak munawar.
“Assalam, dan selamat malam semuanya. Terima kasih sudah berkenan hadir diacara ulang tahun anak kami, nagita slavina dan raffi ahmad. Namun sebelum acara ulang tahun ini berakhir, ada acara kejutan lain yang kami siapkan untuk raffi dan juga nagita” ucap pak munawar panjang kali lebar, gigi dan raffi masih nampak bingung dengan moment yang sedang mereka alami saat ini.
“raffi,,,sebelumnya papa mau tanya. Raffi apakah kamu cinta sama nagita?” tanya pak munawar kepada raffi. Raffi tampak kaget dengan pertanyaan papanya itu, begitu pun dengan nagita.
“ayo jawab...!” tanya pak munawar lagi. Raffi menoleh ke arah mamanya, seakan memohon pertolongan dan penjelasan dari pertanyaan2 yang dilontarkan papanya. Raffi memberanikan diri untuk menjawab pertanyaan dari ayahnya.
“hmm,,raffi baru kenal nagita pa,,,jd mana mungkin raffi bisa suka, apalagi cinta” jawab raffi.
“kalau begitu ini apa?”tanya pak munawar sambil menunjuk kelayar belakang yang menunjukkan foto raffi berbisik mengganggu nagita saat di mobil menuju ke pantai waktu itu. Sontak raffi kaget, begitupun dengan nagita. Nampak perbedaan antara kejadian sebenarnya dengan apa yang nampak difoto saat ini. Bagi yang tidak mengetahui kejadian sebenarnya, foto tersebut seakan menggambarkan moment sweet antara raffi dan gigi.
“itu....foto itu,,,itu bukan seperti itu kok pa,,,itu,,,ah” jelas raffi terbata2, seakan bingung harus menjelaskan seperti apa moment yang sebenarnya. Nampak gigi terlihat bingung dan kaget.
“itu bukan seperti itu om,,,itu,,raffi lagi gangguin gigi kok om” bela gigi dengan wajah yang khawatir.
“iya bener pa,,,,gak mungkin pa,,dia kan cewek hunter,,gak mungkin raffi suka sama dia” jelas raffi lagi.
“apa loe bilang, cewe hunter,,,hah,,cowo idiot,,” balas gigi yang diikuti ancaman dari raffi.
“ok,,kalau kalian masih bisa membela dengan foto itu...kalau foto ini gimana” ucap pak munawar menunjukkan foto baru yang ada dibelakang mereka. Raffi nampak sangat kaget, begitu pun dengan gigi. Ternyata foto yang ditampilkan dilayar belakang mereka adalah foto ciuman kecelakaan raffi dan gigi saat di mobil menuju pantai itu. Raffi dan gigi pun terlihat sangat kaget begitu pun dengan teman2 mereka.
“gila sih raffi,,,bilangnya musuh sama nagita,,,kok bisa ada foto kayak gitu” ucap billy dengan wajah kagetnya..
“ampun,,,mereka pacaran yah” ucap teman2 mereka. Naura yang melihat foto itu pun tersenyum sambil menggeleng2kan kepalanya “sudah dewasa ternyata dia, raffi, raffi”.
“ itu bukan kayak gitu pa,,,kejadiannya bukan kayak gitu pa,,,iya kan gi” ucap raffi meminta pertolongan dan dukungan dari gigi.
“iya om, itu tuh bukan kayak gitu, itu kecelakaan om” bela gigi
“iy,,,bener pa itu kecelakaan” ucap raffi lagi.
“okey....masih gak mau ngaku kalian...kalau foto ini bagaimana?” ucap pak Munawar yang membuat raffi dan gigi sudah tidak dapat berkata apa2 lagi dengan foto yang ditampilkan dibelakang mereka. Tampak raffi dan gigi sedang terlihat tidur sambil berpelukan.  Teman2 mereka pun terlihat sangat kaget dengan foto yang terpampang nyata di depan mereka. Riuhan dari tamu undangan membuat raffi dan gigi menundukkan kepalanya dan menarik nafas mereka menanti akhir dari pesta dimalam itu.
“jadi bagaimana raffi?” raffi hanya diam. Ia bungung harus berkata apalagi.
“bagaimana raffi?” pak gideon pun mulai berbicara. Raffi nampak dibuat bingung. Ia menyenggol tangan gigi memnta dukungan darinya. Namun gigi hanya diam. Gigi nampak tau apa yang sebenarnya direncanakan oleh orang tua mereka.
“hmmh,,,itu pa,,om,,,itu tidak seperti kejadianya” ucap raffi dengan tenaga yang sudah mula berkurang.
“gi,,ngomong dong,,” bisik raffi kepada nagita.
“iya pah..itu tu..” belum lagi gigi melanjutkan kata2nya, pak gideon langsung memotong perkataan nagita.
“itu tidak seperti yang ada di foto?” tanya pak gideon kepada nagita.
“coba kalian buka internet,,,itu sudah tersebar, jadi kalian mau berbuat apa lagi?” tanya pak munawar kepada raffi dan gigi. Semua tamu pun nampak membuka hp mereka, dan berbisik serta kaget dengan apa yang mereka lihat.
“jdi raffi,,,apa yang akan u lakukan sekarang..papa tidak pernah mengajarkan u untuk menjadi laki2 pecundang kan?” tanya pak munawar kepada raffi.
“dia anak perempuan pertama dari keluarga kami raffi...kamu tau, kami sangat malu dengan kejadian ini. Bagaimana pikiran keluarga lain tentang putri kami? Apakah akan ada keluarga baik2 yang mau menerimanya sebagai menantunya setelah melihat foto2 itu? Jd ap tindakan u?” tanya pak gideon kepada raffi. Raffi pun tampak sangat syok dan kaget dengan cercaan pertanyaan dari kedua papa yang ada di depannya. Blom lgi tatapan dari tamu undangan di pesta itu seakan menunggu jawaban dari raffi.
“jangan bilang itu raffi, tamatlah jika kamu bilang satu kata itu” khawatir gigi dalam hatinya. Ia pun menatap raffi memohon untuk mengerti arti dari tatapannya. Raffi pun melihat gigi, merekapun saling bertatapan untuk beberapa detik.
“aku akan bertanggung jawab” ucap raffi. Gigi nampak sangat kecewa dengan perkataan raffi.
“bodoh,,kenapa kamu ngomong itu” gumam gigi dalam hatinya, menarik nafas, seakan nafasnya tinggal satu2nya itu.
“benar” tanya pak Munawar lagi. Raffi pun menarik nafasnya lagi.
“iya,,,saya akan bertanggung jawab” jawab raffi lagi.
“ok,,kalau begitu,,buka” perintah pak gideon pada pelayan tadi, untuk membuka barang bawaannya tadi. Raffi dan gigi menarik nafas stelah melihat cincin yang ada di depan mereka.
“sekarang kalian bertunangan dulu karena kalian masih sama2 kuliah. Artinya, kalian sudah terikat oleh satu hubungan. Mengerti!” raffi dan gigi masih diam.
“sekarang acara pertunangan raffi dan nagita. Wah, ternyata mereka diam2 menjalin hubungan teman2...beri tepuk tangan dong” ucap mc itu lagi, diikuti oleh tepuk tangaan dari tamu undangan. Teman2 raffi dan gigi nampak masih tidak percaya dengan moment di depan mereka.
“hah....gak nyangka gue,,,” ucap deny.
Bebrapa menit raffi dan gigi terdiam hingga dibuyarkan oleh kedua papa mereka.
“raffi...nagita...ayo,,,kalian tunangan dulu, blom dinikahin,,sabar, nanti juga kalian dinikahin kok” ucap pak munawar.
“Raffi...” panggil pak gideon dengan tatapan tajamnya ke raffi.
“eh,,,iya om...” jawab raffi dengan gugup. Raffi pun mulai mengambil cincin yang bertuliskan namanya sendiri dicincin itu dengan berlian berwarna pink diatasnya. Gigi mulai maju dengan langkah dan wajah lemasnya serta mengambil cincin yang bertuliskn namanya dengan bentuk yang lebih sederhana. Mereka saling bertetapan dan saling mencibir satu sama lain.
“ayo cepet pakaikan” perintah pak Munawar kepada raffi. Raffi melangkah kedepan mendekati gigi dan mengarahkan cincin tersebut ke tangan kanan gigi.
“bukan tangan kanan,,tangan kiri” ucap gigi sambil menggerutu kepada raffi.
“yah udah sini tangannya” perintah raffi dengan gerutunya juga. Gigi mengangkat tangan kirinya dan raffi pun memakaikan cincin di jari manis gigi. Para tamu undangan pun bertepuk tangan. Kini giliran gigi memakaikan cincin di jari manis sebelah kiri raffi. Raffi mengankat tangan kirinya, dan status mereka pun berubah dari musuh bebuyutan menjadi pasangan yang akan segera menikah.. tepuk tangan dari tamu undangaan memeriahkan moment dan akhir dari pesta yang tak terduga itu.
***
Di rumah nagita, terlihat mereka baru saja turun dari mobilnya dan sedang memasuki rumah mereka. Pak giedeon merebahkan tubuhnya di kursi santai ruang tengah rumah mereka. Gigi berdiri menghadap ayahnya dengan tatapan marah dan mata yang sedikit memerah karena emosinya.
“apa maksud papa melakukan semua ini sama gigi” nagita membuka suara dengan bibir yang bergetar.
“bukankan u sudah tau akan dijodohkan dengan raffi..kenapa u bertanya lagi” jawab pak munawar sambil memejamkan matanya.
“gigi tau bakal dinikahin sama raffi pa,,tapi bukan begini caranya,,gigi malu pa” ucap nagita lagi dalam tangisnya.
“tidak ada bedanya, ini hanya sebuah cara untuk memberi tahu raffi. Semuanya sudah selesai, kamu sudah menajdi tunangan raffi, jd masalahnya dimana?” jawab pak giedeon lagi dengan santainya.
“pa....gigi memang gak bisa bicara lagi dengan papa. Apa susahnya tinggal memberi tahu seorang raffi ahmad, gak usah pakai cara seperti ini” teriak gigi dengan amarahnya.
“kalian cukup menjalankan peran kalian saja, itu urusan kami orang tua kalian, jd jalani saja,,,semua akan baik-baik saja sayang” jelas pak gideon lagi dengan tenangnya.
“iya,,,memang bener,,gigi hanya pion yang papa mainkan dalam game yang papa buat sendiri,,,entah bagaimana akhir dari game ini,,kita lihat saja nanti” ucap gigi yang mengahpus air matanya, dan berpaling naik kekamarnya. Pak gideon pun membuka matanya.
“suatu saat kamu akan mengerti, kenapa papa melakukan semua ini” gumam pak gideon dan kembali memejamkan matanya. Mama rieta dan caca yang melihat kejadian itu, hanya diam dan tidak dapat berbuat apa-apa.
***
Dirumah raffi nampak raffi sedang duduk di balkon teras kamarnya, memejamkan matanya, merasakan hembusan angin yang menyapu wajahnaya.
“dalam satu tepukan, dalam satu malam, statusku berubah menjadi milik seseorang,,,hufttttt...” gumam raffi. “tapi kenapa harus seperti ini,,apakah memang harus seperti ini caranya..apa memang ini sudah takdir” raffi membuka matanya dan menatap cincin dijarinya, ia melihat ukiran nama “Nagita”....
“hahhh,,wanita ini memang aneh, dia baru saja hadir dihidupku, tapi sekarang,,dia dengan mudahnya mengubah seluruh hidupku,,astaga” guumam raffi yang seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja dialaminya sambil mengacak2 rambutnya dan mengusap wajahnya dengan kasar.
***
“hallo,,,assalam!” jelas suara caca diseberang telepon shahnas.
“iya ca” jawab shahnas melemas.
“gila loe nas,,,gak bilang2 ke gue,,,ternyata loe punya foto waktu kejadian di mobil? Wah parah loe” ucap caca diseberang telepon.
“iya,,,tadinya gue mau jaddiin itu buat alat memeras a rafi, tapi papa malah nyita HP aku, diambillah semua foto itu,,yah Allah ca, aku gak tau kalau foto itu mau ditunjukkin seperti itu. Terus papa larang lagi bilang2 ke a raffi. Hadeuh, gue bingung” jelas shahnas.
“elo sih, gak bagi2 ke gue...hmm,,,yah mau gimana lagi. Tau gak loe nas,,,mba gigi ama papa aku habis perang dingin nas...mba gigi ampe nangis gitu..gue jd kasihan nas” ucap caca lagi.
“oh gitu,,yah ampyun,,terus gimana?” tanya shahnas lagi,
“gak tau,,mama ngetok2 pintu mba gigi tapi mba gigi gak mau diganggu katanya. Hm,,entahlah nas, gue jd mikirin kalau mereka nanti udah nikah,,,bakal kayak gimana yah pernikahannya?” ucap caca
“iya,,aa raffi juga, pas pulang dari pesta udah gak mau keluar kamar...hmm, entahlah rumah mereka bak kapal pecah mungkin. Apa kita harus turun tangan buat menyatukan mereka ca?” jelas shahnas
“turun tangan gimana? Orang ngurus poto aja loe gak becus.” Jelas caca.
“yah kita kasih obat biar pikiran mereka lurus gitu” ucap shahnas lagi.
“ah,,loe ada2 aja,,,udah ah aku mau tidur, sampai ketemu besok yah” pamit caca ke shahnas
“ok deh,,selamat tidur” jawab shahnas sambil menutup teleponnya.
***
Keesokkannya di rumah raffi. Raffi nampak sudah siap untuk kekampus berjalan tidak menghiraukan keluarganya.
“sarapan dulu fi” ajak mama amy.
“gak laper ma” jawab raffi singkat.
“makan dulu raffi” ucap pak munawar, namun tidak ada jawabab dari raffi. Raffi hanya diam dan berlalu pergi meninggalkan keluarganya di ruang makan.
“apa ini tidak apa2 pa? apa ini tidak keterlaluan?”tanya mama amy kepada pak munawar.
“tidak apa2 ma, biar dia belajar bertanggung jawab dengan perbuatannya. Buktinya tidak terjadi hal seperti waktu itu kan!” jelas pak munawar. Mama amy hanya menarik nafas dalam.
“ayo nas, habisin sarapannya terus ke sekolah, nanti telat.” Ucap mama amy kepada shahnas
“iya ma” jawab shahnas.
Dikampus tanpa disengaja raffi datang dengan mengendari motornya berbarengan dengan nagita yang baru turun dari mobilnya. Nagita terlihat mengendari mobil sendiri di hari itu. Raffi yang melihat gigi hanya diam dan memberikan senyuman mencibirnya kepada gigi, namun tidak ada respon sedikitpun yang dikeluarkan gigi, ia hanya melihat raffi tanpa ekspresi dan pergi meninggalkan raffi yang masih diparkiran. Raffi pun ikut membuang muka, merapikan pakainnya dan masuk kekampus. Tentu saja raffi berjalan pas dibelakang nagita. Orang2 yang melihat mereka nampak saling berbisik dan tersenyum geli.
“hai semua...” ucap raffi saat memasuki ruangan yang biasa mereka tempati.
“wah,,wah,,,calon manten udah masuk” teriak bily saat raffi masuk dan duduk dikursinya.
“apaan sih loe bil...jangan ganggu gue” ucap raffi dengan muka betenya.
“mana calon istri loe” goda deny kepada raffi.
“hah,,,” raffi hanya menrik nafasnya seakan kehabisan kata untuk menjawab pertanyaan dari teman2nya.
“gue gak habis pikir, status kalian cepet banget berubahnya,,dari musuh jadi calon suami istri,,,ahahah” goda irwan kepada raffi.
“jangan bilang kayak gitu, gue kaya mau gila mikirinnya” ucap raffi dengan ekspresi tak berddaya yang diikuti dengan gelak tawa dari sahabat2nya.
“tapi kita masih penasaran sama foto2 itu fi,,,itu bukan editan kan...” tanya irwan dengan ekspresi ngin taunya. “iya,,ada foto ciuman lagi,,,foto tidur sambil pelukan,,,itu yang paling wow”tambah bily lagi.
“kalian pada diem deh,,,itu semua kecelakann, gak seperti yang difotonya,,,ciuman itu gak sengaja waktu gue kepantai bareng dia waktu itu,,,foto tiduran itu,,,gue pikir dia shahnas,,,jangan pada pikiran yang macem2 deh,,,pusing nih pala gue” jelas raffi yang langsung menyenderkan kepalanya ke kursi kebesarannya.
“oh,,,jd waktu itu loe kepantai bareng dia,,,” ucap deny, sontak raffi kaget karena kedapetan berbohong soal ke pantai waktu itu.
“bukan gitu,,,waktu itu, gue cuman gak mau kalian berpikiran yang gak2,,,makanya gue bohong waktu itu” jelas raffi dengan wajah pucatnya.
“oh gitu,,,,ciuman ama nagita, terus tidur ditenda yang sama dengan ekspresi seprti ini itu kecelakaan” ucap deny sembari menunjukkan foto dihpnya yang membuat raffi tambah pusing. Raffi pun ingin mengambil hp dari tangan deny.
“hapus gak tuh foto,,hapus den,,hapu ggak” perintah raffi yang mengejar deny.
“gue hapus dihp gue, diinternet udah kesebar bro, semua orang dikampus ini pun sudah pada punya semua...ah...elo mah” ucap deny kepada raffi, yang membuat raffi mengacak2 sendiri rambutnya dan sekarang ia nampak seperti orang stress berat.
“ahaha...raffi..raffi...katanya gak suka,,,cincin tunangan masih dipakai aja” ucap irwan dan menunjuk cincin ditangan raffi. Raffi pun mengangkat tangannya, melihat cincin yang melingkar ditangannya..”seat, gue lupa lepas lg nih cincin” gumam raffi dalam hatinya...
“ini cincin bener2 deh” ucap raffi dengan emosi dan berusaha membuka cincin ditangannya, tapi tidak berhasil. Ia pun menjadi bingung.
“gila nih cincin kok gak bisa kebuka” gumam raffi dan sontak saja irwan, deni dan bily langsung tertawa dibuatnya.
“ahhhh,,,,padahal gue baru minta permohonan dijauhin dari nasib sial dan kutukan, dalam sekejap Allah mengcancel semua permohonanku” ucap raffi yang seakan mau menangis, teman2nya hanya tertawa geli melihat tingkah raffi.
***
Dikelas nagita, nagita sedang asyik membaca bukunya, sedang teman2 nya sibuk menganggu dan membahas acara kejutan yang baru saja berlangsung semalam.
“yah,,gi,,,gila, kita bener2 kaget waktu nyaksiin foto dilayar semalem...itu bener2 kalian berdua?” tanya uci dengan wajah penuh tanya.
“iya” jawab gigi singkat yang masih belum berpaling dari bukunya.
“jd selama ini loe bener2 punya hubungan sama raffi” tanya farra lagi.
“iya” jawab gigi lagi dengan singkatnya. Zaskia yang melihat tingkah gigi seakan tahu jawaabn yang diucapkan gigi hanyalah untuk menghindari pertanyaan selanjutnya. Saat kuliah sudah usai, kia menghampiri gigi.
“loe bawa mobil sendiri hari ini?” tanya kia kepada gigi.
“iya,,,ki,,,loe mau ikut gak?” tanya gigi kepada zaskia.
“ketempat yang biasa gue pergi buat menenangkan diri...mau gak” ajak gigi lagi.
“yah udah deh...naik mobil aja nih” tanya kia lagi..
“iya dong,,yuk” ajak gigi, dan mereka pun pergi dengan menggunakan mobil gigi.
Tidak ada perbincangan di dalam mobil antara kia dan gigi, sampai gigi memasuki sebuah vila di puncak daerah jawa barat. Vila yang sangat indah dengan pemandangan hutan, suara air jatuh, dan suara alam yang begitu merdu.
“ini vila keluarga loe?” tanya kia kepada gigi.
“bukan,,,ini vila gue.masuk yuk” ajak gigi kepada kia dan mengajak kia melihat Vila tersebut, sampai dibalkon atas, yang memperlihatkan pemandangan alam yang begitu indah dihadapan mereka.
“wah gila gi, keren banget” ucap kia mengagumi pemandangan yang ada di hadapannya.
“kalau gue lg sumpek, gue suka kesini ki” ucap gigi yang duduk dikursi santai balkon vila itu sambil memandang ke depan,
“emang bagus sih buat nenangin diri” ucap kia dan duduk dikursi sebelah gigi “tapi bersih banget nih vila gi” tanya kia lagi.
“gue nyewa orang buat ngebersihin vila ini setiap dua hari sekali” jawab gigi lagi.
“oh,,gitu,,,orang tua loe gak tau tentang vila ni?” tanya kia lagi.
“gak,,,tempat ini menjadi tempat yang paling nyaman buat aku karena cuman tempat ini yang keluargaku tidak tau” jelas gigi lagi.
“oh,,,hm,,,gi,,gue boleh nanya sesuatu gak?” ucap kia
“boleh,,nanya aja” jawab gigi.
“tentang loe sama raffi...sebenarnya,,,ada apa sih gi? Terus jawaban loe saat ditanyain tentang harapan..loe seperti udah gak punya secerca harapan untuk hidup loe” ucap kia.
“gue udah tau dijodohin sama raffi sejak ospek” jawab gigi yang membuat zaskia kaget mendengarnya.
“loe dijodohin sama raffi, bukan karena foto2 itu?” ucap kia dengan kagetnya.
“bukan,,,itu hanya kamuflase. huft,,,hidup aku udah diatur ki,,,mingkin sejak tarikan nafasku pertama kali dudunia ini pun, sejak saat itu keluargaku menuliskan kisahku” jelas gigi yang membuat kia terdiam,
“termasuk tentang raffi,,” tanya kia lagi.
“entahlah...akan seperti apa kisahku dengannya nanti. Kita lihat saja sampai game ini berakhir.” Ucap gigi sambil memejamkan matanya.
***
Hari-hari mereka berjalan seperti biasa. Tidak ada yang berubah. Raffi adalah tunangan gigi dan gigi adalah tunangan raffi hanyalah sebuah moment yang sudah hampir hilang ceritanya. Gigi sibuk dengan kuliah kedokerannya yang cukup menyita waktunya. Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan hingga tahun berganti tahun. Sudah dua tahun dari hari pertunangan mereka berlangsung. Keluarga mereka memperpanjang waktu pernikahan mereka karena raffi blom selesai menyelesaikan skripsinya. Keluarga mereka memutuskan untuk menikahkan mereka setelah gigi selesai dengan masa Coasnya. Namun hal tersebut tidak diberitahukan kepada raffi dan gigi. Satu tahun lagi telah berakhir. Raffi masih dengan urusan skripsinya dan gigi pun sedang mengurus skrispinya. Gigi lebih cepat menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 3 tahun 4 bulan. Sampai kemasa wisuda mereka berdua.
Dirumah raffi dan gigi nampak sibuk mempersipkan diri untuk menghadiri hari wisuda mereka. Nampak pak munawar turun dari mobilnya disambut oleh petinggi dari Ahmad university, begitupun saan keluarga gigi datang. Raffi hanya melihat gigi dengan tatapan sinisnya begitupun dengan gigi. Sampai keacara wisuda diumumkan. Fakultas raffi yang lebih dulu melakukan acara wisuda sampai nama raffi disebutkan.
“raffi ahmad, Sarjana Ekonomi, Bandung 17 februari 1987, dengan IPK 3.00 memuaskan” seluruh peserta yang menghadiri wisuda di hari itu pun bertepuk tangan (ya iyalah, anak yang punya universitas gitu,,ehem,,lanjut). “astaga,,anak itu IPK nya cuman 3.00,,hmhmhmhm” gumam pak munawar, mama amy dan nanas pun hanya tersenyum bahagia melihat Raffi sudah dapat meraihgelar sarjananya. Tibalah fakultas kedokteran mengumumkan wisudawan dan wisudawati terbaik pada wisuda periode hari itu.
“nagita slavina, jakarta, 17  februari 1988, dengan IPK 3,99, Cum Laude, dan mendapatkan gelar sebagai lulusan terbaik pertama di tahun ini” tepuk tangan meriahpun mengiringi langkah nagita yang naik ke atas podium. “lihat itu fi, calon istri kamu, sudah lulusan terbaik, IPK nya tinggi lagi, cantik lagi” ucap pak munawar kepada raffi. Raffi hanya memanyunkan bibirnya.
Acara wisuda di hari itu pun selesai. Para keluarg dan teman berkumpul untuk melakukan sesi foto2, tidak terkecuali dengan keluarga raffi dan gigi.
“wah bro, selamat yah, akhirnya loe selesai juga” ucap deny yang memberi selamat ke raffi, karena memang deny dan irwan lebih dulu menyelesaikan studinya dibanding raffi dan bily.
“kalian gak kasih selamat ke gue, cuman sama raffi doang” sindir billy dengan wajah memelasnya.
“ya gak lah bro,,selamat yah bily saputra, SE” merekapun saling berpelukan.
“selamat yah pak gideo,,,wah emang saya gak salah pilih menantu,,ahaha” ucap pak munawar pada pak gideon, “ahahaha, semoga kita cepat jadi besarn yah” ucap pak gideon.
“nagita,,selamat yah,,,wah,,om bangga sama u,,,cerdas, pinter, cantik lagi,,,ahahah” ucap pak munawar pada nagita, nagita hanya memberikan senyumnya kepada pak munawar sedangkan raffi menatap aneh kepada nagita. “eh,,calon istri lo tuh bro,,kasih selamat gih” goda bily ke raffi..
“apaan sih loe,,,calon istri calon istri,,,” ucap raffi dengan kesalnya.
“raffi,,selamat yah,,,akhirnya calon menantu om sudah jd sarjana sekarang, hebat kamu” ucap pak gideon memberi selamat kepada raffi, raffi pun terlihat hormat kepada pak gideon dan senang mendengar pujian dari pak gideoan.
“eh,,iya om..maksih om” ucap raffi membalas salaman dari pak gideon dengan senyumnya. Acara foto2 pun berlangsung, caca, shahnas, bersama keluarga mereka masing2, bersama teman2 mereka, bersama kedua keluarga raffi dan gigi, dan sampailah kesesi foto raffi dan gigi.
“nah sekarang foto raffi sama gigi,,ayo kalian deketan” ucap mama rieta yang memegang langsung kamera. Raffi dan gigi masih diam tak saling melihat dan membuang pandang ketempat lain. Sahnas dan caca yang melihat itu pun dibuat gerah dan dengan aba2 dari mama amy dan mama rieta mereka kompak mendorong raffi untuk mendekat ke gigi dan menarik tangan raffi merangkul bahu gigi, sontak mereka kaget dan saling menoleh bertatapan, dan jepret, foto pun jadi. Mama amy, mama rieta serta caca dan shahnas pun tertawa senang dengan keberhasilan mereka.
***
Saat ini gigi tengah sibuk menyelesaikan koassnya untuk gelar dokter umum dengan praktek di beberapa rumah sakit besar di Indonesia. Begitu pun dengan raffi, raffi sibuk mempelajari usaha yang dijalankan keluarganya, dari kantor dicabang kecil sebagai pegawai biasa. Alhasil raffi begitu sibuk dibuatnya. Sampailah hari dimana hari wisuda gigi untuk yang kedua kalinya. Di usia 21 tahun gigi telah menjadi seorang dokter umum, setelah lulus UKDI dan menjalani sumpah sebagai seorang dokter. Raffi tidak tampak hadir di wisuda gigi karena kesibukkannya, dan hal tersebut cukup dimaklumi oleh keluarga raffi dan gigi. Sampai dimana keluarga mereka berkumpul untuk membahas waktu pernikahan raffi dan gigi tanpa mereka berdua.
Saudara2 ku maaf nya,,panjang dan kurang menarik,,,eheheheh,,,semoga cukup disukai yah,,,jangan lupa comment dan likenya...sebenarnya gue mau lanjutin tapi tunggu di part  nya yah. 

1 komentar: