Krinnnnnnnggggggggggggggggggggggggggggg……Bunyi
alarm dikamar seorang pria, yang masih terlelap dibawah selimutnya. Bukannya
bangun, alarm tersebut malah dipukulnya sampai jatuh kebawah. Tiba-tiba ada
tangan lembut membelai rambutnya, “bangun sayang, bukannya u jadi panitia OSPEK
yah, bangun dong, udah siang nih” ucap sang pemilik tangan itu, dengan lembut
dibelainya rambut sang anak.
“iya ma, ini affi udah mau bangun
kok. Affi kan ketuanya ma, jadi datang jam berapapun gak akan ada yg berani
marahin raffi”, gumam raffi dalam tidurnya.
“ini udah jam 07.00 pagi, u mau
bangun jam berapa” ucap mama amy dengan lembut. Tiba-tiba mata raffi terbuka
lebar, melompat dari ranjangnya, dan berlari kekamar mandi.
“ma affi pergi yah” ucap raffi
sambil mengambil roti di atas meja, mencium tangan mamanya, dan mencium kening
adiknya. Itulah kebiasaan raffi. Papanya, lagi ke luar negeri. Itu sudah
menjadi hal biasa bagi raffi. Sehingga ia merasa tidak cukup dekat dengan
ayahnya. Raffi mengendarai mobil sportnya kekampus, saat mobilnya masuk para
mahasiswa baru yang sedang duduk dilapangan, serentak menoleh kearah mobil yang
cukup menarik perhatian itu. Turunlah raffi dengan setelan jeans hitam, kemeja
putih dengan jaket kulit berwarna hitam. Tidak lupa kaca mata hitam. Para gadis
yang melihatnya terkagum2 dengan sosok yg baru mereka lihat. Sambil berbisik,
mereka berkata, “wah cakep banget, mobilnya bagus, itu kak raffi yah, yah
papahnya yg punya kampus ini” terdengar samarsamar bisikan para anak baru.
“eh…eh…knp ini pada ribut, mau
pada dihukum loe satu”, marah bily kepada para mahasiswa baru.
“hay bos, baru dating bos,
silahkan duduk bos” ucap bily sambil mengambil kursi dan meletakkan didepan
para mahasiswa baru.
“perkenalkan ini Raffi ahmad,
ketua panitia Ospek. Tadikan kalian udah pada diajak keliling kampus dan ngelihat
ruanga2 dikampus ini. Sekarang kita mau kasih peraturan selama 1 minggu masa
ospek ini. 1. Senior tidak pernah bersalah. 2. Junior selalu salah, 3. Jika
senior salah dikembalikan ke pasal 1. Ada pertanyaan?’”, jelas Irwan. Hening
sejenak, para maba saling berbisik, tiba-tiba, seorang gadis berdiri dan
mengacungkan tangannya.
“saya keberatan”, ucap gadis itu.
Sontak raffi langsung berbalik, menurunkan kacamata hitamnya dengan jari
telunjukknya, dan memakainya kembali.
“keberatan kenapa?”Tanya irwan lagi
“peraturan itu tidak
manusiawi…yang membuat peraturan itu sepertinya juga tidak memiliki
prikemanusiaan” ucap gadis itu lagi. Raffi menoleh kaget mendengar pernyataan
dari gadis itu.
“apa loe bilang barusan?” Tanya
raffi sambil berjalan mendekati gadis itu. Dengan membuka kacamatanya, raffi
kembali mengulang pertanyaannya,,,
“apa loe bilang tadi? Gue yang
buat peraturan itu, berarti loe nuduh gue gak berpeeerikemanusiaaan?”
“itu loe tau, gue gak harus
mengulang pernyataan gue kan” jelas gadis itu dengan datar dan ekspresi tak
menghiraukan.
“waduh,,,tuh cewe nyari mati”
ucap bily
“bikin masalah Tuh cewe” irwan
pun menambai.
“hidupnya gak bakal tenang tu
cewe, mending dia ambil batu nisan terus nulis almarhumah, mampus” Deny pun
ikut menambai. Yah, irwan, deny dan bily adalah sahabat akrap raffi. Raffi
masih menatap tjam kea rah gadis itu, tak mau kalah gadis itu pun balik menatap
raffi dengan tajam.
“siapa nama loe?” Tanya raffi
kepada gadis itu
“apa perlunya loe tau nama gue”,
gadis itu membalas, sontak saja seluruh anak maba seperti ketakutan dengan
melihat raut muka raffi.
“songong banget loe, loe tau gak
siapa gue?”bentak raffi yang membuat semua orang ketakutan, kecuali gadis itu.
“emang loe penting banget sampai
gue harus tau siapa loe”, jawaban gadis itu, semakin membuat raffi seakan ingin
menggigit, mencincang gadis itu hingga tak bersisa.
“gue raffi ahmad, anak pemilik
dari universitas ini. Loe main-main sama gue, loe bakal mampus, tauu!”raffi
menekankan dengn suara keras. Lagi-lagi dengan tanpa ekspresi, gadis itu
menjawab
“loe anaknya kan, bukan
pemiliknya. He’…Gak malu loe sama diri loe…huft, emang yah anak orang kaya
seperti loe banyak yg gak punya otak”,,,
“wah…wah….irrwaaaaaannn,,?”teriak
raffi
“iya kenapa fi” jawab irwan
tenang
“siapa nama gadis itu, perusahaan
keluarganya, dan dia ada dijurusan apa?”Tanya raffi lagi
“namanya nagita slavina,
keluarganya tidak ada keterangan disini fi, dan dia jurusan kedokteran”jelas
irwan
“dengar baik-baik yah loe. Loe
udah angkat bendera perang sama gue, nanti bakal loe rasain, gimana akibatnya
orang yg ngelawan perintah gue” terang raffi kepada Nagita, seakan ingin memakan
nagita hidup-hidup.
“gue pengen lihat, cowo yg gak
punya otak kayak loe, bisa bikin apa ke gue” ucap nagita dengan tatapan
dinginnya ke raffi. Merekapun saling bertatapan tajam,,,,
Apakah yg akan terjadi pada
hari-hari nagita selama ospek seminggu ini…tunggu cerita
selanjutnya,,,cekidotttt….
Kalau likenya banyak, gue bakal
cepet lanjutinnya deh…heheheh,,kalau ada yg suka…ger yah gue..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar