Minggu, 20 September 2015

My Imagination "Dalam Diam Kau Curi Hati Ku" Part 7


Hei…..Hei….Maap yah lama,,,,sibuk gue eyy beberapa hari ini,,,jadi baru bisa postnya sekarang,,,semoga bisa dinikmati yah,,,selamat membaca semuanya. soundtrack part ini masih punya isyana-keep being you & lagu marcel Feat shanti-hanya memuji, dan HiVi orang ketiga. Okay.

“Dalam Diam Kau Curi Hati Ku”

Part 7

“nas,,,yang kita lihat tadi bener kan” tanya caca ke shahnas, “loe bawa hp loe gak” tanya caca lagi “bawa, ini” ucap nanas yg mengeluarkan Hp dari sakunya, yang langsung diserobot oleh caca, dan jepret,,jepret,,jepret,,,beberapa buah foto pun telah diambil,,gigi yang merasa silau dengan blits kamera dari HP shahnas pun mulai terbangun, dibuka matanya pelan2, mengucek, mengumpulkan kesadaranny, terasa bulu-bulu pendek tajam membuat geli di dahinya, ditengadahkan kepalanya, dilihatnya perlahan, dan “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak gigi, dan seketika raffi terbangun meliahat gigi yang berteriak sambil menutupi tubuhnya dengan selimut membuat raffi pun ikut berteriak “aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” mama amy dan mama rieta yang mendengar itu pun mendekati tenda gigi dan betapa kagetnya melihat pemandangan di depan mereka…raffi dan gigi pun kaget melihat mama amie, mama rieta, caca dan shahnas melihat mereka dengan tatapan shock….
***
Keheningan sejenak tercipta dari keenamnya, dengan wajah syok mereka saling bertatapan, sampai akhirnya mama rieta memecah keheningan.
“raffi,,,,gigi,,,apa yang kalian lakukan berduaan didalam tenda?” tanya mama rieta dengan wajah penuh dengan tanda tanya yang menunggu jawaban dari 2 anak manusia didepannya.
“jangan bilang kalian tidur berdua?” sambung mama amy dengan wajah khawatirnya (sok khawatir padahal mereka senang tuh,,,ahahaha,,sok tau penulisnya).
“gak kok ma” raffi dan gigi menjawab serentak, lalu mereka saling menatap saling memohon penjelasan tentang apa yang sebenarnya terjadi.
“gak terjadi apa2 kok ma” jawab mereka lagi secara serentak..
“ehem….jawabnya samaan mulu,,,,jodoh nih,,” ganggu shahnas
“kawinin aja ma” lanjut caca lagi
“shahnas, caca, sana kalian beresin buat sarapan,,,anak kecil banyak urusannya,,,sana,,” ucap mama amy kepada shahnas dan caca, dengan memanyungkan bibirnya mereka pun meninggalkan raffi dan gigi beserta dengan kedua mama mereka.
“kalian keluar dulu” perintah mama rieta. Yang diikuti oleh raffi dan gigi. Dari kejauhan shahnas dan caca memperhatikan kejadian yang tentunya tidak ingin mereka lewatkan.
“kira2 apa yang akan terjadi yah ca? apa mereka akan dikawinin secepat ini?” tanya shahnas ke caca\
“entahlah,,aku juga bingung” jawab caca sambil memperhatikan foto hasil jepretannya tadi.
“coba deh loe lihat nih foto nas, mereka berdua nampak seperti orang yang saling mencinte” jelas caca dengan intonasi seperti orang malaysia.
“iya bener, a raffi meluk mba gigi, mba gigi meluk a raffi,, beda banget kalau mereka sedang sadar, kayak kucing ama anjing,,cecececec” terang shahnas.
“kayak kucing ama tikus,,,hmmmm,,,kita lihatin ke mama rieta dan mama amy gak nih foto?” tanya caca
“sebentar kita pikirkan yah ca,,kita lihat dulu drama realiti dihadapan kita” jawab shahnas sambil menunjuk ke arah raffi dan gigi yang sedang melalui persidangan mama rieta dan mama amy.
***
Nampak raffi dan gigi duduk bersila di pasir pantai dengan wajah yang sangat khawatir.
“mampus gue,,,kenapa juga sih nih anak idiot tidur di tenda gue.,,,gak mungkin kan gue bakal dinikahin cepet gara2 ini…sial banget sih,,,,” guman gigi dalam hatinya.
“gue gak mungkin dipenjara kan karena ini,,,orang gue gak ngapain2 kok” khayal raffi dibenaknya. Mama rieta dan mama amy pun memperhatikan anak2 mereka yang nampak kebingungan.
“heh,,,siapa yang mau menjelaskan” tanya mama amy
“ini bukan salah gigi ma, tante” terang gigi.
“bukan salah loe gimana?” tambah raffi yang bertanya ke gigi
“yah emang bukan salah gue,,loe yang salah. Ngapain loe ada ditenda gue?” tanya gigi lagi..
“hah…tenda loe,,,itu tenda syhahnas,,,gue yang harusnya tanya,,jam berapa loe masuk ke tenda itu,,,wihh,,,jangan2 loe udah lama yah suka sama gue,,loe nyari waktu yang tepat yah,,,” jelas raffi membela diri.
“apaaa? Ya Allah,,,emang gue udah gila apa? Suka sama loe,!khayal loe….loe kan yang masuk ke tenda gue? Ngaku aja kenapa?” terang gigi lagi
“elo yang masuk,,,gue gak mungkin, gue gak mungkin” terang raffi lagi
“elo”
“elo” mereka berduapun bertengkar mencari kesalahan lawan mereka. Mama amy dan mama rieta pun memperhatikan. Mereka mulai sadar apa yang terjadi sebenarnya. Namun mereka tidak mungkin melewatkan moment ini.
“diammmmmmmm” teriak mama rieta yang membuat gigi dan raffi kaget dan mulai diam menghadap menghadap mama mereka masing2 dan menundukkan kepala.
“kalian ini benar2,,tdak ada yang mau mengalah,,,sekarang siapa yang menjelaskan pertama?” tanya mama amy. Mereka berdua pun masih diam.
“raffi…kamu menjelaskan apa kemama amy dan mama rieta? Kamu tidur jam berapa dan kenapa kamu bisa ada ditenda no 3,,kamu kan di tenda no 4” tanya mama amy.
 Raffipun mulai membuka suara
“sebenarnya gini ma,,,affi kann ketemu caca keluar dari tenda no 3, aku kirain caca tidur sama gigi ditenda no 2 jadi affi inisiatif mau nemenin shahnas ma,,,jd affi masuk nemenin shahnas ditenda no 3” jelas raffi, para mama dan gigi pun memperhatikan.
“Tapi affi gak tau ma, kenapa shahnas berubah jd nagita ma,,,,mungkin disini ada setannya ma,,,setan itu menukar shahnas dan nagita” jelas raffi yang membuat nagita tertawa tidak percaya dengan apa yang dikatakan raffi.
“syetan darimana,,loe syaitonnya” sindir gigi pelan.
“apa loe bilang?” tanya raffi..
“gak….ada siaran ulang” jelas nagita…raffi pun tampak kesal.
“syetan yah,,,hmmmm” gumam mama rieta..”bagaimana pembelaan u gi, ada yang mau ditambahkan?” tanya mama rieta lagi. Gigi pun sudah mulai mengerti apa yg terjadi.
“jd gini ma,,,caca sama shahnas kan minta gantian tenda,,katanya tenda mereka kecil,,,yah udah gigi ngalah,,gigi pindah ke tenda no 3,,,tapi nggak tau kenapa ini manusia idd,,,,maksud gigi raffi bisa masuk ketenda no.3.” jelas gigi.
“jadi ini masalh tenda jeng, tenda no 1, 2, 3, 4…..hmmmm” ucap mama amy sambil berfikir. Tampak mama rieta membisikkan sesuatu ke mama amy.,,mama amy pun nampak mengangguk seakan mengiyakan bisikan mama rieta. Gigi dan raffi pun melihat ke dua mama mereka dengan tatapan penuh tanya.
“kalian tunggu sebentar disini, kita mau nelpon seseorang disini. Ini blom berakhir. Kalian harus dapat hukuman” terang mama amy
“hukuman?” jawab raffi, nagita pun nampak menarik nafasnya. Seakan gerah dengan semua yang terjadi.
“iya,,,tunggu disini,,,jangan bergerak sedikitpun,,,kalau kalian tidak menurut,,,hukumannya akan ditambah” jelas mama rieta lagi.
“hahhh” raffi pun memelas lemah.. gigi hanya diam dan menarik dalam nafasnya. Mama amy dan mama rieta pun pun bergerak menjauh dari mereka….nampak gigi dan raffi pun memperhatikan kedua mama itu.
“jeng gimana kita mau nelpon,,,disini kan gak ada sinyal” ucap mama rieta sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“sebenarnya apa yang terjadi sih jeng? Beri penjelasan kalau apa yang aku pikirkan ini sama seperti apa yang jeng rieta pikirkan?” ucap mama amy dengan wajah butuh penjelasan.
“sepertinya sih jeng,,,si raffi kiranya gigi itu shahnas,,,dia gak tau kalau mereka tukeran tenda…” jelas mama rieata.
“berarti hanya salah pahap yah jeng,,,tapi kita gak boleh ngelewatkan moment ini jeng?” terang mama amy lagi.
“bener jeng. Makanya kita harus menguhubungi pak munawar sama pak giedeon,,,tapi kan disini gak ada sinyal jeng…terus kita kasih hukuman apa ke mereka?” jelas mama rieta.
***
“eh loe….loe kok nampak tenang aja…loe tau siapa yang mereka mau telpon?” tanya raffi ke gigi
“paling papamu atau papamu yang mau mereka hubungi” jelas gigi.
“hah….wah mati gue,,,hah,,,” terang raffi sambil menghela nafasnya.
“hmmmm….dasar loe,,,gak usah khawatir kali”
“gak usah khawatir gimana…gue itu paling males berdebat dengan papa gue,,,males gue berurusan sama daia” jelas raffi lagi..
“loe itu bodoh apa idiot sih” ucap gigi lagi
“maksud loe…elo bener2 yah,,,awas lagi kalau loe panggil dengan sebutan kayak gitu” ucap raffi dengan wajah kesalnya..
“disini kan gak ada sinyal,,,idiotttt” ucap gigi lagi,,dengan kesalnya raffi langsung menarik bibir gigi, mengatupkan kedua bbir gigi agar tidak bicara lagi,,sontak gigi kaget,,,,dngan marahnya gigi pun langsung menarik rambut raffi,,,raffi pun dibuat tidak berdaya, tidak ada perlawanan dari seorang raffi,,,,
“awwww,,,awwww,,,,lepasin rambut gueeee,,,,heiiii” teriak raffi kepada gigi, tanpa menghiraukan gigi dengan marahnya menjabak rambut raffi…shahnas dan caca yang melihat pertarungan raffi dan gigi pun terlihat tertawa,,,mama amy dan mama rieta yang melihat kejadian itu menjadi kaget dan berlari mendekati raffi dan gigi..
“ya Allah tu anak dua,,,” ucap mama amy kaget melihat kelakukan kedua anak itu.
“mereka mau saling bunuh apa” ucap mama rieta dalam langkahnya menuju raffi dan gigi.
Nampak raffi masih merintih karena jambakan rambutnya,,,raffi sudah tidak sabar lagi, ia pun menarik rambut gigi, rambut gigi yang panjang dengan mudah ditarik oleh raffi,,,
“aaaaaaa” teriak gigi yang langsung melepaskan jambakannya, bukan gigi namanya jika dia tidak melawan.
“awas loe yeh” ucap raffi sambil menaikkan telunjuknnya di wajah gigi, gigipun dengan segera menarik tangan raffi dan menggigitnya,,,,dan raffi pun berteriak hanya berusaha menarik tangannya dan mengepal tangann satunya seperti menahan sakit…raffi pun menarik tangannya dengan paksa,,,tangan raffi pun terlepas dan mama mereka baru sampai.
“aaaaa….awww…ahhh” ucap raffi yang memegang tangannya.
“kalian berdua iniiiii….kenapa sih gak bisa akur?” teriak mama amy
“baru ditinggal sebentar udah mau saling bunuh” ucap mama rieta dengan melototkan matanya. Gigipun memperbaiki rambutnya dan mengatur nafasnya.
***
Nampak mereka sudah duduk untuk sarapan, raffi dan gigi namapk berhadapan dengan wajah tidak akur diantara mereka berdua. tenda sudah dirapikan, hanya tinggal sarapan lalu pulang kembali kejakarta.
“ayo cepet,,,,makan,,,raffi suapin gigi,,gigi suapin raffi,,,kalau gak gitu,,gak usah makan” jelas mama amy.
Raffi dan gigi hanya diam….semenara caca dan shahnas makan sambil tertawa kecil melihat kejadian didepan mereka.
“cepet,,,biar kalian akur,,,untuk hukuman selanjutnya, nanti kita sampaikan,,,kalau kita sudah kembali kejakarta” terang mam rieta.
“emang siapa yang mau ketemu lg ama dia kalau sdh kembali lg kejakarta” ucap raffi. Gigi pun hanya diam.
“udah affi,,kalian gak lapar yah…cepet makan” jelas mama amy, raffi pun melihat makanan di depannya..ia lapar namun gengsi harus menyuapi gigi hanya untuk membuat perutnya kennyang. Beberapa menit kemudian raffi dan gigi masih berhadapan dengan wajah tidak saling memandang dengan makanan yang masih utuh dihadapan mereka. Yang lainnya sedang membereskan piring mereka terkecuali raffi dan gigi. Kemudian, terdengar suara perut raffi yang mulai kelaparan, dan suara itu terdengar oleh mama amy mama rieta, shahnas dan juga caca.
“itu suara perut siapa?” tanya mama amy
“suara perut aa,,,ahahaha” jawab shahnas dengan tawanya.. raffi pun hanya diam..
“ayo makan,,,ini hukuman pertama kalian,,cepaat,,,atau kalian pulang jalan kaki” jelas mama amy, raffi dan gigi pun langsung menoleh,,,seakan tak percaya dengan apa yang baru mereka dengar.
“ayo cepet,,,,mau ditinggalin?” ucap mama rieta
“gak mungkin tega kan ma” ucap gigi,,,
“oh,,yah udah,,,ayo jeng kita pulang” ajak mama rieta, didikuti oleh shahnas dan caca masuk kemobil.
“dada a raffi dan mba gigi. Selamat menikmati hari” gigi dan raffi pun melihat keluarganya dengan tidak percaya. Mesin mobil pun dinyalakan dan hendak jalan.
“ma,,,tante,,,iya,,iya,,,kita makan…iya kan gi,,iya kan” tanya raffi dan gigi dengan memberikan senyuman hambarnya,,,,keluarga mereka pun mulai turun dari mobil,,shahnas dan caca pun tidak melewatkan momen langkah ini,,mereka mengeluarkan hp nya,,,dan mengabadikan moment tersebut.
“heheh,,iya,,iya,,,,” jawab gigi pula dengan senyuman yang hambar. Raffi pun mulai menyuapi gigi,,,dengan kasar raffi menyuapi gigi,,,sampai gigi merasa sakit dilangit2 mulutnya,,,gigi pun terlihat kesal..“oh,,,a raffi lapar juga kan,,ayo sini gigi suapin” tidak mau kalah gigi pun meyuapi raffi dengan kasar,,jadilah moment yang terlihat lucu diatara mereka berdua sampai makanan mereka pun habis.
“nah,,begitu dong,,,kan enak dilihatnya” ucap mama amy,,,diikuti anggukan oleh mama rieta, shahnas dan caca. Raffi dan gigi pun memberikan senyuman hambarnya.
“denger yah,,,ini pertama dan terkhir kali kita saling menyapa” ucap raffi pelan.
“jangan mempermaikan waktu dengan perkataanmu raffi, karena kamu tidak tau, waktu bisa mempermainkanmu hingga menjadi seperti apa” ucap gigi pelan membalas ucapan raffi, raffi pun nampak bingung mendengar ucapan gigi. Merekapun kembali kejakarta, kerumah masing2 dengan kenangan yang suatu hari akan mereka ingat kembali dalam senyuman.
***
“ca,,,gimana nih,,masalah bukti yang kita dapatkan,,,”tanya shahnas ke caca melalui telpon.
“kita simpan aja,,,kita perlihatkan di moment mendesak,,,bagaimana?” ucap caca
“hmmm,,,bener2,,,tapi,,apa gak lebih baik kita lihatin ke ortu kita? Siapa tau bisa diguanain sebagai alat?” tanya shahnas lg.
“jgn nas,, mereka menggunakan alat mereka aja,,biar itu menjadi alat kita…bagaimna?” jelas caca,
“hmm,,iya juga sih” jawab shahnas
“nas,,kok kak raffi gak dikasih tau sih masalah perjodohannya sama mba gigi? Apa alasannya, loe tau gak?” tanya caca ke shahnas.
“gue gak tau juga cha,,,papa cuman bilang jangan kasih tau a raffi. Mama juga bilang kayak gitu. Gue juga gak tau” jelas shahnas lagi.
“hmmmm,,,yah udah deh,,sampai etemu yah lg yah nas,,,bye,,assalam” pamit caca
“iya,,waalaikumsalam” tutup shahnas.
***
“hey,,bro…kemana aja loe kemarin gak masuk kampus” tanya bili ke raffi yang baru saja sampai dan menyandarkan dirinya disofa ruangan istrahat yang biasa mereka gunakan.
“gue habis liburan dua hari yang lalu, kemarin kecapean, jd males kekampus” jelas raffi
“liburan kemana loe,,,ke pantai yah!” tebak deny
“kok loe tau,!” tanya raffi kaget “apa mereka tau gue kepantai sama nagita” pikir raffi panik
“itu,,,,kulit loe gosong,,,gak mungkin ke puncak kan dengan hasil kulit gosong kayak gitu” jelas deny lagi…
“oh,,,iya,,,,” terang raffi lagi
“loe gak bilang2,,,kan kita bisa ikut ngeramein fi” ucap billy
“hmmm,,,gue aja gak tau kepaksa gue,,udah ah gue mau tidur sebentar,,kuliah 30 menit lagi kan!” ucap raffi sambil memejamkan matanya, namun dalam tidurnya ia malah memikirkan kejadian dipantai bersama gigi.
“hah,,gila,,ciuman pertama gue sama dia,,malam pertama gue sama dia, pertama gue nyuapin cewe kenapa harus dia,,knp dia yang pertama gue suapin,,,ahhhh,,,buset dah” tanpa sadar raffi mengacak2 rambutnya.
“eh bro,,,kenap loe kayak orang stress gitu!” tanya deny..raffi pun berbalik mengahdap keteman2nya.
“hmmm,,,bro,,,,ehhhh,,,gimana gue ngomongnya yah,,,loe pada gak ngerasa aneh sama nagita?” tanya raffi….”nah,,nah,,,karena lo bahas,,kita mau nuntut janji loe,,,kan waktu itu loe bilang,,mau ganti nama kalau gak berhasil ngeluarin nagita dari kampus ini,,,sampai sekarang nagita masih duduk manis dikampus ini bro,,,jd buruan loe ganti nama gih!” perintah denykeraffi,,,raffi pun nampak terlihat kesal…
“udah ah,,,gak usah bahas itu” ucap raffi
“kan elo yag bahas..” ucap blly….
“kalian pada ngomongin apa sih” gabung irwan yang baru saja datang.
“ini,,,si raffi kan lagi mikirin cewe idamannya” ucap denny yang langsung mendapatkan lemparan buku dari raffi..
“cewe idamannn,,,,si nagita,,,cewe hunter iya” ucap raffi
“habisnya loe bahas dia mulu” ucap deny yang diikuti tawa irwan dan bily.
“iya,,,tapi nagita emang sedikit aneh sih fi” ucap irwan
“bener kan wan,,,emong loe,,,cerdas bro” ucap raffi lagi
“apanya yang aneh sih” tanya billy yang nampak bingung.
“dia berani banget sama raffi,,,pihak direksi kampus seperti tidak berani mengeluarkan dia, identitas keluarganya yang ditutupi” jelas irwan
“iya bener,,,dan,,,” raffi mengehntikan kata2nya sambil berfikir “dan dia tau gue punya adik perempuan”
“ehh,,,kalau itu mah semua orang tau” ucap deny..
“bukan gitu,,,kemaren gue ketemu dia” perkataan raffi terpotong dengan tatapan penuh tanya dari temannya…
“gak sengaja” ucap raffi bohong “mamanya temenan sama mama gue, tapi anehnya dia gak kaget ketemu aku,,gue sendiri aja yang kaget,,kenapa coba cuman gue,,,aneh kan?”
“jangan loe bilang, loe ke pantai bareng dia” ucap denny, yang membuat raffi kaget, hingga mencari cara menutupi moment pertemuannya dengan gigi.
“nggalah,,gak sengaja,,,ada2 aja loe,,,idih,,ngapain gue liburan sama dia…udah gila apa gue” bohong raffi, yang nampak gugup dan sangat terlihat diwajahnya.
“santai aja,,,loe,,,kayak kedapetan selingkung aja,,,hmm,,iya juaga sih,,aneh emang” ucap deny lagi.
“loe mau dijodohin ama dia kali fi” ucap billy polos,,,yang sontak membuat denny dan irwan tertawa, kecuali raffi. Raffi nampak berfikir, menellah kata2 gigi yang pernah diucapkan padanya.
Raffi pun teringat dengan ucapan nagita

“hati-hati loe sama gue, loe gak tau siapa gue, gue lebih mengenal loe dari pada yg loe tau…anak mami yg dirumah makannyapun masih disuapin, berlagak bak jagoan di luar rumahnya,,,”

“loe gak anggap mereka teman kan, tapi kacung-kacung loe…loe gak punya teman kan raffi,,,loe cowo yang kesepian!”

“elo yah, ceeepat bersihkan semua kertas ituuuu, dan satu lagi, berani loe bilang gue berbuat mesum,,tau apa loe tentang mesum ah…elo bener2 sudah kelewat batas,,, loe punya ibu dan adik cewe kan ,,,loe mau gue berbuat seperti itu ke adik loe? Cepet bersiin atau tidak,,,,mati loe!”

“coba aja loe kirim ke bokap loe, gue bisa mastiin satu hal, loe yang bakal kena tamparan dari bokap loe,,,cepet loe bersin masalah ini,, kalau sampai jam 12 nanti masih ada, loe bakal matiiii”

“jangan mempermaikan waktu dengan perkataanmu raffi, karena kamu tidak tau, waktu bisa mempermainkanmu hingga menjadi seperti apa”

“emang aneh banget tuh cewe,,” gumam raffi dalam hatinya..
“hey bro, loe lagi mikirin nagita yah,,,ngaku loe!” ledek deny…
“gak,,eh,,5 menit lgi kelas mulai,, yuk” ajak raffi yang mengangkat tasnya dan mulai beranjak pergi.
“tumben banget dia,,,eh,,tunggu fi” ucap denny mereka pun mengikuti raffi dari belakang.
***
Nampak dua ibu paruh baya yang masih sama2 terlihat cantik ngobrol di sebuah restoran tradisional, duduk bersila dengan pemandangan taman dan lingkungan hijau yang menjadi latarnya.
“gimana jeng,,udah telfon pak gideon blom?” tanya mama amy kepada mama rieta.
“udah,,aku udah nyeritain kejadiannya jeng. Jeng amy gimana udah telpon pak munawar?” tanya mama rieta lagi.
“udah jeng, kata papanya raffi dia akan membahasnya dengan pak gideon segera” jelas mama amy lagi.
“jadi gimana dengan hukumannya?” tanya mama rieta
“hmmm,,,kita tunggu para ayah pulang dulu yah,,baru kita tanya ke mereka” jelas mama rieta
***
Nampak gigi baru pulang dari kampus, ia memasuki kamarnya, mandi dan mengganti baju. Ia mmbuka laci mejanya, didapatinya sebuah foto, ada foto dua anak kecil perempuan di foto tersebut. Gigi menatap foto tersebut dan meneteskan air matanya.
Dtempat lain raffi sedang mengenderai mobilnya dalam perjalanan pulang kerumahnya, namun ditengah jalan ada anak wanita kecil yang tiba2 menyebrang, raffi spontan langsung menginjak rem secara mendadak,, ia terlihat sangat kaget dan gugup, dilihatnya ibu anak itu membangunkan anaknya dengan wajah meminta maaf karena anaknya menyebrang sembarangan. Namun hal tersebut cukup membuat keringat dingin raffi bercucuran, ia memarkirkan mobilnya, dan turun dengan keringat yang bercucuran, dan nafas yang setengah2,,,,ia mulai mengatur nafasnya perlahan,,,berusaha mengatur perasaannya.
Setelah dia mulai tenang, dia mengambil HP nya, berusaha menguhubungi seseorang.
“halo” jawab seseorang diseberang telpon.
“kak naura” jawab raffi dengan suara yang lemas.
“u kenapa fi,?” tanya naura
“bisa jemput raffi kak, raffi gak bisa lanjutin bawa mobil kak?” ucap raffi. Seperti mengerti apa yang terjadi, naura pun mengiyakan perintah raffi.
“u dimana sekarang fi?” tanya naura, setelah raffi menyebutkan tempatnya, naura langsung menuju ke tempat dimana raffi berada, dan tidak butuh waktu lama naura pun datang dengan mobilnya.
“bapak pulang duluan yah” perintah naura kepada sopirnya. Ia pun berjalan mendekati raffi. Raffi yang melihat naura, secara spontan langsung memeluk naura. Naura pun membalas dengan memukul2 pundak raffi agar raffi tenang.
“tenang fi,,,tenang,,,,!” ucap naura menenangkan raffi yang masih terlihat ketakutan.
“ayo kita pulang, nanti aku yang nyetir..ok” ucap naura sambil melepaskan pelukan raffi. Raffi pun menjawabnya dengan anggukan kecil. Naura pun mengantar raffi pulang, tidak ada obrolan yang terjadi di dalam mobil. Raffi hanya memejamkan matanya selama perjalanan.
***
Raffi pun memasuki rumahnya ditemani oleh naura
“raffi u kenapa nak?” tanya mama amy, namun tidak mendapat respon dari raffi, raffi terus berjalan memasuki kamarnya.
“naura, raffi kenapa?” tanya mama amy kepada naura.
“sepertinya dia mengingat kejadian waktu itu tante, dia nelpon naura buat jemput dia” jelas naura.
“oh,,,” gumam mama amy dengan wajah khawatir diwajahnya.
“maaf yah naura, dia suka ngerepotin u kalau sudah seperti itu!” ucap mama amy.
“gak papa kok tante, naura pulang yah tante, masih ada kerjaan yang harus naura selesaikan” izin naura.
“yah udah, diantar aja yah” tawar mama amy.
“gak usah tante, naura bisa naik taksi kok,,sampaikan salam naura sama raffi yah tante” ucap naura memberi salam dan berlalu pergi.
Dikamarnya raffi memandang kelangit2 kamarnya,,,,ia mulai teringat dengan kejadian 6 tahun yang lalu, terlihat raffi mengendari sebuah mobil seperti dikejar oleh seseorang, raffi terlihat panik dan tiba2 ia menabrak seorang anak perempuan, ekspresi raffi begitu syok,, raffi pun mulai mengeluarkan keringat dingin seperti orang yang ketakutan setelah mengingat kejadian itu.
“raffi sayang,,buka pintunya nak” panggil mama amy sambil mengtuk2 pintu raffi.
“tinggalin raffi ma,,raffi tidak mau diganggu” teriak raffi.
“tapi nak, biarin mama masuk dulu” ucap mama amy lagi,,
“gak mau ma,,tinggalin raffi sendiri ma” teriak raffi lagi. Mama amy terlihat menitikkan air matanya. Ia pun berlalu meninggalkan raffi sendirian.
***
Beberapa hari pun berlalu, raffi tidak pernah lagi menggunakan mobilnya, ia mengendarai motor jika ingin kemana-mana. Begitupun saat ke kampus. Gigi pun melalui hari2 nya sebagai mahasiswa kedokteran dengan baik, seketika mereka saling berpapasan, namun tidak ada respon dari mereka berdua. Raffi pun lebih sering bertemu dengan naura, menemani naura makan, belanja atau sekedar mengantar naura kesuatu tempat jika rendi tidak sempat menemani naura. Bagi raffi, sebelum naura menikah, dia masih punya kesempatan untuk mendapatkan naura. Masalah cinta gigi lebih simple, jika ada pria yang menyatakan suka padanya, maka dia akan berubah menjadi manusia yang sangat dingin. Begitulah hari2 yang mereka lewati.
***
Di dalam sebuah ruangan yang nampak seperti sebuah ruang kerja, pak munawar dan pak gideon sedang berbincang2 selepas kepulangan mereka dari luar negeri.
“lalu sekarang bagaimna?” tanya pak munawar kepada pak gideon.
“mendengar cerita dari istri saya, sepertinya mereka sudah mulai saling mengenal,,,hahah? Bagaimana menurut anda pak?” jawab pak gideon
“dari awal sy sudah yakin bahwa nagita adalah wanita yang tempat untuk raffi. Selama yang aku tau dia tidak pernah punya pacar, dia begitu canggung dan dingin dengan perempuan karena kejadian itu. selain naura, gigi ternyata bisa membuat raffi seperti itu,,ahaha” ucap pak munawar dengan tawanya.
“naura anak pak santoso?” tanya pak gideon.
“iya. Raffi dekat dengannya, karena hanya naura yang mampu menghibur raffi waktu kejadian itu. dan hanya naura teman bermain raffi sejak kecil. Mereka sudah seperti saudara pak,,sy suka tertawa mendengar cerita istri saya, tidak percaya kalau anak saya bisa seperti itu,,ahaha, raffi,, raffi,,” ucap pak munawar senang.
“Hukuman yang seperti apa yang akan kita berikan kepada mereka?” tanya pak gideon.
“hmm…raffi pernah bilang ingin menikah di usia 35 tahun,, bukankah itu kelamaan, kita majukan 15 tahun dari maunya,,,bagaimana,,ahaha,,,sebagai hukuman,,hukumannya kita tangguhkan 2 tahun lagi,,,bagaimana?” tanya pak munawar.
“saya pikir umur mereka 2 tahun lagi sudah cukup untuk membina rumah tangga” jawab pak gideon dengan senyuman bahagia.
“lalu apa menurut Anda sudah saatnya memberi tahu raffi tentang ini? Apa menurut Anda tidak akan terjadi hal yang sama seperti waktu itu?” tanya pak gideon
“hm,,,kita harus membuat dia seperti ikut andil dengan rencana perjodohan ini, kita gunakan kesalahan mereka kemarin, bagaimana?” tanya pak munawar,,
“hukuman dengan pertunangan dulu, lalu setelah dua tahun mereka menikah,,ahahah,,good idea” ucap pak gideoan dengan tawanya…
“kita kasih kejutan di hari ulang tahun mereka ber2, bagaimana pak? Mereka kan punya hari ulang tahun yang sama, 17 februari minggu depan” ucap pak munawar dengan senyuman kemenangannya.
“kita akhirnya jd besan yah pak, selamat, bisnis kita pun akan lebih besar” ucap pak gideon sambil bersalaman dengan pak munawar.
***
Hari ulang tahun pun tiba. Tanpa raffi dan gigi ketahui, bahwa undangan sudah di sebar keteman2 mereka, dengan sebutan suprice party, teman2 mereka pun tidak memberi tahu raffi dan gigi. Ulang tahun mereka diadakan di sebuat hotel berbintang (jelaslah, kan prosesi lamaran gitu,,heheh), namun teman2 raffi sedikit bingung karena banyak anak kedokteran yang dattang. Party malam ini diharuskan memakai setelan resmi berwarna hitam untuk tamunya.
“bil,,ini pesta raffi kan,,bukannya dia jarang undang fakultas lain kalau ngadain pesta, kok banyak anak kedokteran sih” tanya deny
“iya,,,terus raffi mana? Tapi gila nih party, rame banget,,banyak bapk2 lagi, ini pesta raffi apa pesta papanya!” ucap billy
Disebuah ruangan di hotel itu.
“gigi kan udah bilang gak usah adain pesta ulang tahun ma,,,ribet kan jadinya” ucap gigi yang sudah hampir selesai didandani. Raffi mengenakan dress putih dengan dandanan natural yang membuat gigi nampak begitu anggun dan cantik.
“udah, mba gigi santai aja, kan udah ada mama dan papa yang ngurusin, mba gigi diem aja” ucap caca
“iya,,bener tuh kata caca.
Di ruangan lain di hotel itu.
“kenapa sih raffi harus pakai jas resmi gini pa, biasanya juga kalau ulang tahun raffi yang biasa aja.” Ucap raffi yang sedang dirapihkan jasnya oleh desaigner khusus yang dibayar oleh keluarga raffi. Semua pun sudah siap, raffi pun berjalan menuju pesta dengan setelan jas putihnya dengan dasi berwarna putih keemasan dengan sepatu putih, raffi nampak begitu gagah. dari sisi sebelah kanan raffi menunggu untuk dipanggil (kayak kontes nyanyi ajah yah,,hadeuh penulisnya gimana sih,,). Gigi pun sudah siap disisi sebelah kiri dengan gaun putihnya dan hiasan rambut putih keemasan gigi nampak sangat cantik. Terdengar suara MC membuka acara.
“Assalamualaikum,,,dan selamat malam uantuk semuanya,, terima kasih sudah mau hadir diacara ulang tahun malam ini, tanpa berbasa basi kita hadirkan raja dan ratu pesta malam ini” teriak MC tersebut, raffi pun mengerutkan dahinya “raja dan ratu” gumam raffi dalam hatinya, begitupun dengan gigi yang sudah mulai bisa membaca situasi yang akan terjadi, sambil menarik nafasnya, berharap apa yang akan terjadi bebeda dengan apa yang ada dipikirannya.
“ok,,,beri tepuk tangan untuk Raffi Ahmad dan Nagita slavina” teriak MC itu, tirai sebelah kanan dan kiripun terbuka. Mereka pun saling berhadapan, Raffi membelalakkan matanya dan mulutnya pun menganga karena begitu syoknya melihat nagita didepannya, begitupun dengan gigi, seperti habis kata untuk bisa mengungkapkan apa yang sedang terjadi. Bukan hanya mereka teman2 mereka pun nampak sangat kaget dengan pemandangan di depan mereka.

Hoam,,,apakah yang akan terjadi,,,gue mau dines malem bro,,nanti dilanjut lagi yah,,,jangan bosen yah bacanya..sampai berjumpa di part selanjutnya, jangan lupa like dan commentnya… biar aku makin bersemangat buat lanjutinnya.okay…love uu all.

5 komentar:

  1. Makasih yah yg udah pada comment...tunggu part selanjutnya yah

    BalasHapus
  2. Baru nemu cerbung ini.. langsung baca semuanyaa... keren... kereeen banget...!!! Sambungannya jgn lama-lama ya mbaa... ditunggu banget.. :)

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus