Senin, 09 Mei 2016

My Imagination "Dalam Diam Kau Curi Hati Ku" Part 28

Ost part ini Ari Lasso – Tuhan Kau tahu (ost Raffi), Judika – Ku Tak mampu (ost Raffi), Naff-Terendap laraku (ost raffi), Sherina Munaf-Simfoni cinta (ost Gigi), Agnes Monica-Matahariku (ost Gigi),

“Dalam Diam Kau Curi Hati Ku”

Part 28

***
“ayo a!” ajak caca lalu meninggalkan raffi. raffi masih diam ditempatnya sambil memandang buku yang ada ditangannya.
“tapi kenapa jantungku berdetak tak karuan!” ucap raffi lalu menoleh kearah kananya. Gigi yang melihat raffi menoleh kearahnya langsung sembunyi dibalik tembok.
“hahhh” deru nafas gigi yang berlomba dengan denyut jantungnya. Ia tidak tidak tau harus berbuat apa jika bertemu dengan raffi. ia menelan ludahnya. Raffi kembali menatap buku ditangannya, hendak membuka, namun billy segera memanggilnya.
“fi,,,hayu...” panggil billy.
“iya” raffi hanya memegang buku tersebut dan berjalan mendekati billy. Gigi mengeluarkan kepalanya, melihat buku yang dipegang oleh raffi.
“oh, bukuku. Bagaimana kalau dia membukanya, aduh,,,bagaimana ini. tapi raffi tidak mungkin membaca buku milik orang lain kan! Yah, gak mungkin. Ia kembali melihat kearah kamar pak gideon.” Ia mengerutkan alisnya. Perasaan gundah dan khawatir menyatu menjadi satu. Ia kemudian memberanikan diri berjalan kearah kamar pak gideon. Dia melihat dibalik kaca, papanya yang terbaring lemas, namun masih ada senyum dibibirnya. Air mata gigi kembali jatuh. Ia melihat kearah ruang tunggu, disana ada mama rieta, mama amy, shahnas, caca, zaskia, billy, irwan, deni dan juga santi sedang berkumpul, nampak senyum kecil dibibir mereka. gigi hanya dapat melihat dibalik kaca. Tiba2 zaskia melihat kearah pintu. Gigi yang kaget zaskia melihat kearahnya, langsung menyembunyikan diri dan berlari meninggalkan kamar papa gideon. Zaskia masih menatap kearah pintu.
“kenapa sayang?” tanya irwan.
“oh,,gak kenapa2 yang. Tadi seperti ada orang yang mengintip.” Ucap zaskia. Irwan melihat kearah pintu.
“gak ada orang kok sayang!” ucap irwan lagi.
“yah, mungkin aku Cuma salah lihat.” Ucap kia lagi. raffi masih memperhatikan buku yang dijatuhkan oleh gigi tadi.
“sebegitu dilihatnya tuh buku,,hmhmhm” goda billy. Raffi hanya melihat kearah billy tidak berkata apa2.
“memangnya itu buku siapa fi?” tanya irwan.
“oh,,,ada cewe yang ngejatohin didalam lift tadi. Lagi mikirin gimana cara ngembaliinnya.” Ucap raffi.
“lapor kesatpam aja. Titipkan kesatpam. Kalau ada barang yang ketinggalan dirumah sakit ini, selalu diberikan kesatpam. Kalau buku itu penting, dia pasti akan mencarinya.” Saran mama rieta.
“iya,,aa,,mending dikasih kesatpam” tambah caca.
“em,,yah udah deh, aku kesatpam dulu. Oh iya, bagaimana dr, yang akan mengoperasi papa gideon?” tanya raffi.
“katanya besok pagi dia akan kesini?” ucap mama rieta.
“kenapa harus besok pagi. kenapa tidak malam ini?” ucap raffi. mama rieta hanya mengangkat kedua bahunya.
“yah udah, afi kebawa dulu” ucapnya lagi lalu membuka pintu. Papa munawar yang hendak masuk berhadapan dengan raffi. raffi hanya menatap papanya, tanpa kata, ia membuka pintu lebar, dan memberi jalan agar papa munawar bisa masuk, setelah papa munawar masuk, raffi langsung keluar. Papa munawar hanya melihat kearah raffi yang berlalu meninggalkan kamar itu.
“maaf saya baru datang. Bagaimana kabar pak gideon?” tanya pak munawar.
***
Gigi berjalan kearah ruangan dokter sp. Jantung yang juga menangani pak gideon.
“assalamualaikum. Boleh masuk?” salam gigi dan membuka pintu dokter tersebut.
“silahkan. Anda dokter gita yah. Dr. bambang memberitahu kalau anda akan datang malam ini” ucap dokter yang masih nampak muda tersebut.
“iya..” ucap gigi membuka kaca mata, masker dan topinya.
“silahkan duduk!” sopan dokter tersebut. ia menatap gigi dengan tatapan terpesona. Gigi yang melihat tatapan dokter tersebut, merasa tidak nyaman.
“em,,,lalu!” tanya gigi membuyarkan fantasi dokter tersebut.
“eh, perkenalkan. Saya dokter kenzie. Saya salah satu dokter yang menangani pak gideon!” perkenalan dokter kenzie sambil mengulurkan tangannya. Gigi membalas jabatan tangan dari dokter kenzie.
“saya dokter gita.” Ucap gigi sambil tersenyum kecil. Sepertinya kenzie masih terpesona dengan gigi, ia masih mentap dan menjabat tangannya.
“em,,maaf, tangan anda. Bisa dilepas!” ucap gigi masih berusaha sopan.
“oh,,maaf. Anda, sangat cantik. Haha,,,saya pikir anda sudah berumur, ternyata masih sangat muda!” tambahnya sedikit salah tingkah. Gigi hanya membalasnya dengan senyuman tipis.
“terima kasih. Bisakah sekarang kita membahas kasus pak gideon?” tanya gigi lagi.
“tentu saja. Ini status pakk gideon. Ini hasil USG jantungnya. Letak penyumbatannya kemungkinan dibagian apeks antrium kanan. Ada sedikit masalah dengan tekanan darah pak gideon. Jadi malam ini kita masih melakukan observasi pada tekanan darahnya.” Jelas dr. kenzie. Gigi nampak fokus membaca status papanya.
“saya akan bawa salinan statusnya. Saya akan mepelajarinya dihotel. Persiapkan operasi besok pagi jam 8. Puasa mulai jam 12 malam, dan klisma 2 kali besok pagi. jika tekanan darahnya masih diatas 150/90, berikan nifedipine 10 mg, satu jam sebelum operasi.” Jelas gigi yang bersiap untuk pergi.
“baiklah. Saya akan laporkan keadaannya pada anda malam ini” ucap kenzie lagi.
“terima kasih” ucap gigi yang hendak keluar dari ruangan kenzie.
“bolehkah saya mengantar anda pulang?” tanya kenzie tiba2.
“tidak perlu!” jawab gigi dingin dan berlalu meninggalkan kenzie.
“hahhhh,” kenzie hanya menarik nafasnya. Saat hendak berjalan keluar, gigi melihat raffi di pos satpam.
“kalau ada yang mencari bukunya, wanita, jangan lupa berikan no saya. Ok pak!” ucap raffi kepada satpam itu.
“baik pak. Bukunya mau disimpan sekalian?” tanya satpan tersebut. raffi nampak berfikir.
“gak usah pak. Bukunya saya bawa saja. Berikan no ku. Ok!” ucap raffi lalu meninggalkan pos satpam tersebut. gigikembali bersembunyi dari raffi.
“kenapa dia harus membawa buku itu. Dititipin aja kali.” Gumam gigi. ia lalu mendekati satpam yang ditemui raffi tadi.
“maaf pak. Em, saya kehilangan buku saya. Apa ada yang menemukannya!” tanya gigi polos.
“oh,,seperti yang digambarkan bapak raffi. cewe yang memakai baju putih dan celana putih, rambut sebahu. Pak raffi hanya menitipkan no telponnya. Ini, jika mba ingin mengambil buku mba, silahkan hubungi bapak raffi saja.” Ucap satpam itu sambil menyerahkan no telp raffi pada secarik kertas.
“terima kasih pak” ucap gigi sambil menatap no yang ada ditangannya.
“atau mba, mau langsung ketemu sama pak raffi. dia masih ada diruang rawat pak gideon. Jika mba mau, saya bisa antar mba sekarang!” tambah satpam itu.
“tidak perlu pak. Em, saya masih ada urusan lain. Nanti saya telpon saja! Terima kasih” ucap gigi lalu pergi meninggalkan rumah sakit. Ada perawat yang sempat melihat gigi. gigi lupa mengenakan top, kacamata dan masker setelah keluar dari ruangan kenzie tadi.
“pak kadir, itu siapa?” tanya perawat tersebut.
“em, gak tau bu. Keluarga pasien mungkin.” Ucap pak kadir satpam yang ditemua raffi dan gigi tadi.
“kok mirip bu nagita yah. Apa aku salah lihat. Yah sudahlah!” gigi akhirnya sampai dikamarnya. Setelah membersihkan diri, ia mulai membuka status papanya. Dibelajrinya lembar demi lembar, sambil memantau keadaan pak gideon dari kenzie.
“hahhh” ia menarik nafasnya dengan dalam. Melihat kembali no raffi yang sudah disimpannya.
 “bagaimana cara aku menelfonnya. Apakah dia akan mengenali suaraku. Sms aja kalia yah. Ah sudahlah!” gigi merebahkan tubuhnya ditempat tidur. Ia kembali membayangkan wajah raffi yang dilihatnya di lift sebelumnya. Bibirnya mulai mengeluarkan senyum kecilnya.
“apakah dia masih dengan naura! ahhhh,,,tidur nagita.” Gigi menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
***
“dokter gita sudah datang belum?” tanya dokter bambang kepada kenzie.
“sebentar lagi dok.” Ucap kenzie.
“ini sudah jam 07.30. bagaimana tekanan darah pak gideon?” tanya dokter bambang lagi.
“sudah mulai turun dok. 130/ 90 setelah diberi nifediphine 10 mg” jelas kenzie.
“ok. Kita tinggal tunggu dr. gita. Persiapan operasinya sudah siap?”
“sudah dok! Dr. gita memberi instruksi via phone tadi pagi.” jelas kenzie. Dr. bambang keluar dan menemui keluarga pak gideon. Semunya sudah berkumpul menunggu didepan pintu ruang operasi.
“dr. bambang” ucap mama rieta yang langsung berdiri dari duduknya setelah melihat dr. bambang keluar dari pintu ruang operasi.
“berdoalah. Itu yang paling penting!”ucap dr. bambang.
“ada pesan dari dr. gita. Katanya, pesan untuk keluarganya. Berdoalah dengan sungguh. Dia akan berusaha melakukan semampunya. Namun Allah lah yang maha menolong. Jadi berdoalah!” ucap kenzie.
“apa kami boleh bertemu dengan dr. gita?” tanya raffi.
“maaf. Tapi dr. gita belum datang!” ucap kenzie.
“apa dr bilang. Dr. gita belum datang? Bukannya operasinya jam 08.00. memangnya apa yang dia lakukan?” oceh raffi yang mulai kesal.
“tenang bapak raffi. dr. gita tau apa yang dia lakukan.” Ucap dr. bambang.
“tapi setidaknya, dia bisa ketemu kami. Sombong sekali. Pesannya pun disampaikan oleh orang lain.” Oceh raffi lagi. mama amy memegang raffi, memberi isyarat agar raffi bisa lebih tenang.
“kami mohon. Lakukan yang terbaik. Kami pun akan melakukan yang kami bisa!” tambah pak munawar.
“iya dokter. caca mohon! Beritahukan pada dokter gita juga.” Tambah caca. Shahnas hanya memeluk caca. Gigi yang sudah datang melihat dari dalam ruang operasi.
“dok. Dokter gita sudah datang. Operasinya akan segera dimulai” ucap seorang perawat mengingatkan dokter bambang dan dr. kenzie.
“kami permisi dulu. Insyaallah, kami akan berusaha melakukan yang terbaik” ucap dr bambang, pamit lalu masuk kembali kedalam ruang operasi.
“dimana dokter gita?” tanya dokter bambang pada perawatnya.
“ada diruang ganti dok!” jawab perawat itu lagi.
“dokter mira sudah siap?” tanya dr. bambang.
“sudah dok. Kata dokter gita, operasinya boleh dimulai, dia akan menyusul.” Ucap salah seorang perawat.
“baik. Ayo kita lakukan.” Ucap dokter bambang. Operasipun dimulai. Dokter anastesi, perawat anastesi, dan dokter spesialis sudah siap diruang operasi. Pak gideon sudah tidak sadar lagi. gigi pun mulai masuk keruang opersi dengan baju hijau, celana hijau, kacamata google, penutup kepala dan masker diwajahnya.
“apa semuanya sudah siap?” tanya gigi.
“sudah dokter!” ucap kenzie.
“bismillah!” ucap gigi. operasipun dimulai, pukul 08.00. keluarga raffi dan gigi menunggu dengan cemas didepan pintu ruang operasi. Operasi besar, tentunya memakan waktu yang cukup lama. Pukul 13.00 operasi belum juga selesai.
“tanda2 vital” tanya gigi.
“aman. 140/80, 92, 18. Saturasi 99%.” Jawab perawat bagian observasi.
“ada perdarahan dipembuluh darah aorta?” ucap dr. bambang.
“suction. Depp, arteri clem.” Ucap gigi yang mulai panik.
“tekanan darah menurun. 90/50, nadi meningkat 130 kali permenit.”
“loading cairan 500, masukkan darah dua labu! Suction. Kita harus mengatasi perdarahannya” tambah gigi yang mulai khawatir.
“papa, gigi mohon, bertahanlah. Kuatlah pa!” ucap gigi. dr. bambang yang tepat didepannya, mendengar perkataan gigi.
“dokter, ayo cepat. Kita harus menutup kebocorannya!” ucap gigi lagi. semuanya berusaha begitu keras, khusunya gigi. akhirnya masa kritispun terlewati.
“tanda2 vital?” tanya gigi.
“mulai aman. 120/70, 88, 20.” Jawab perawat observasi.
“selesaikan. Tinggal ditutup saja. Terus awasi tanda2 vital dan saturasinya” Ucap gigi yang mulai duduk karena kelelahan. Jam sudah menunjukkan pukul 14.23 WIB. Gigi terus memperhatikan papanya sampai operasi selesai.
“sudah selesai. Selamat!” ucap dokter bambang kepada gigi.
“hah, belum aman sampai papa sadar. Terus awasi!” ucap gigi lalu berjalan keluar dari ruang operasi. Dokter bambang tersenyum.
“kita akan membawa keruang perawatan sekarang dok!”
“silhhkan. Jangan lupa untuk diobservasi. Kami akan segera menyusul!” ucap dokter bambang. Gigi sedang membersihkan dirinya dari kelelahan yang sudah dialaminya. Setelah mandi ia kembali memakai baju yang dipakainya sebelumnya. Ia menggunakan masker dan keluar dari ruangannya. Semua dokter dan perawat yang menemaninya operasi tadi masih ada disana. Gigi menatap semua yang juga sedang menatapnya.
“terima kasih semuanya. Terima kasih!” ucap gigi. dokter menepuk tangannya, membuat semuanya menepuk tangan untuk gigi.
“ahh, tidak perlu seperti itu. Terus observasi pak gideon!” ucap gigi lagi.
“tidak mau ketemu dengan keluarga,, anda, dr. bagita!” ucap dr. bambang, gigi nampak kaget mendengar dr. bambang mengetahui dirinya.
“belum saatnya dok! Aku akan melihat keadaannya nanti malam! Sampaikan salam dr. gita pada semuanya. Tapi jangan bilang tentang keberadaanku. Gigi pergi dulu!” ucap gigi lalu pergi meninggalkan ruang operasi. Semua yang mengenal gigi nampak kaget.
“tadi itu dokter nagita. Oh ya Allah, bisa2nya aku tidak mengenalinya,” ucap bebrapa orang perawat. Kenzie yang tidak mengenal nagita, hanya bingung dengan ekspresi semua orang.
***
“alhamdulillah.” Ucap mama rieta. Semuanya nampak tersenyum bahagia. Termasuk raffi.
“kita tetap akan melakukan observasi. Semoga besok pagi pak gideon sudah bisa sadar.” Ucap dokter bambang.
“dokter gita mana? Kami mau mengucapkan terima kasih” ucap caca.
“dr gita, sepertinya kelelahan. Dia titip salam saja.” Tambah dr. bambang.
“kami permisi dulu!” pamit dr. bambang.
“sok banget sih. Hah” tambah raffi,
“jangan gitu a, dr. gita kan sudah bantui papa gideon” ucap caca.
“tapi setidaknya dia ketemu kita . menyampaikan apa kek. Dasar, mentang2 dari luar negeri!” ucap raffi.
“affi udah” ucap mama amy.
“affi mau pulang dulu. Kalau ada apa2 jangan lupa kabari raffi yah!” ucap raffi pamit untuk pulang.
“kami pamit juga yah tante. Besok pagi kami akan kesini lagi.” ucap irwan,
“iya. Terima kasih yah!” ucap mama rieta. Setelah raffi dan kawan2nya pergi, pak munawar datang, beserta para rekan bisnis pak gideon. Gigi yang melihat keadaan ruanng rawat papanya masih ramai mengundurkan niat untuk melihat papanya.
***
“dokter gak ngejenguk pak gideon?” tanya perawat yang melihat nagita kemarin kepada zaskia yang baru selesai dengan dinasnya.
“ini, aku mau baru kesana” ucap kia sambil memaskkan barang2nya kedalam tas.
“ohh,,,sampaikan salam kami yah dok. Oh iya dok, kemarin malam, saya seperti melihat dr. nagita!” ucap perawat itu lagi.
“apa kamu bilang. Kamu melihat nagita?” tanya kia dengan serius.
“iya. Tapi saya kurang yakin. Soalnya saya hanya melihatnya dari samping. Pak kardi yang sempat berbicara dan melihatnya.” Tambah perawat itu lagi.
“oh,,,yah sudah aku mau melihat pak gideon dulu!” ucap kia lalu keluar dari igd dan berjalan masuk kedalam rumah sakit. Saat hendak masuk keruang rawat inap ia melihat pak kardi.
“pak kardi” panggil zaskia.
“iya dokter. ada yang bisa saya bantu?” jawab pak kardi.
“apakah kemarin malam, bapak bertemu dengan wanita cantik, kulit putih?” tanya zaskia.
“kalau itu mah, banyak dokter. saya juga kemarin ketemu dokter zaskia yang cantik” jawab pak kardi. Zaskia nampak berfikir. Lalu ia mengeluarkan HP nya.
“wanita ini? apa pak kardi pernah bertemu denganny?” tanya zaskia sambil memperlihatkan foto gigi pada pak kardi.
“wah, cewe cantik ini to. Iya. Dia bertanya tentang bukunya yang jatuh dan ditemukan oleh pak raffi. iya wanita ini dok” jawab pak kardi. Zaskia nampak kaget.
“terima kasih yah pak” ucap zaskia lalu berjalan sambil berfikir.
“jadi kamu dirumah sakit ini gi. Hahh” gumam zaskia yang masih nampak bingung.ia berjalan menuju kearah lift, masih dengan kebingungan, tiba2 ada yang berdiri didepannya, menghalangi jalannya.
“maaf mba!” ucap kia tanpa melihat orang yang berdiri didepannya. Saat kia berjalan kearah kiri, wanita tadi mengikuti arah zaskia, hingga membuat zaskia kesal.
“yah mmba,....” kata2 zaskia terhenti saat melihat wanita yang ada dihadapannya.
“giigiiii” ucap zaskia kaget. Gigi hanya melebarkan senyumnya.
“gak kangen sama gue!” ucap gigi sambil melebarkan senyumnya.
“ohh,,,gigiiiii” teriak zaskia lalu memeluk gigi dengan eratt.
***
Zaskia menatap gigi yang didepannya dengan tajam. Sedangkan gigi mengaduk kopi miliknya.
“kenapa? Natap gue gitu banget. Kangen yah?”tanya gigi kepada zaskia.
“hahhhh,,,gue cuman penasaran. Kemana aja loe selama ini gi. Semua orang nyariin loe tau!” ucap zaskia.
“bersimedi. Menenangkan diri!” jawab gigi singkat.
“hahhh, bersimedi. Sudah ketemu sama keluargamu?” tanya zaskia lagi.
“belum!”
“belum. Terus ngapain loe dirumah sakit?”
“ketemu papaku”
“yahhhh”
“yah kenapa?”
“kalau loe ketemu sama papamu, masa sama yang lain gak ketemu” ucap kia sambil meminum kopinya. Ia kemudian nampak berfikir.
“ohhh, ternyata loe. Dr. gita. Gita,,nagita. Yah ampun, kenapa gue baru menyadarinya.” Ucap zaskia lagi. gigi hanya mengeluarkan senyum kecilnya.
“cepet ceritain. Loe kemana aja selama ini. tau gak, seluruh rumah sakit, taunya loe itu kabur sama nanda” ucap kia lagi.
“memang benar!” jawab gigi singkat.
“loe bener2 kabur sama nanda?” tanya zaskia yang mulai kecewa. gigi hanya menganggukkan kepalanya.
“ya Allah. Haduhh,,” ucap zaskia lagi.
“lalu, sekarang. Apa kamu masih bersama nanda?” tanya kia lagi. gigi hanya tersenyum.
“jangan senyum2. Jelasin. Kalaupun kamu dan nanda sudah bersama, aku akan mengerti kok. Ayo ceritain!” bujuk zaskia.
“aku mengikuti nanda sampai kejerman. Setelah sampai dibandara, aku langsung terbang ke london. Karena aku tau, papa pasti akan mencariku. Aku lalu melanjutkan S2, mengambil sp. Bedah jantung. Ternyata, jurusan yang aku ambil membawaku kembali ke indonesia” jelas gigi.
“di london masih dengan nanda?” tanya zaskia menyelidiki. Gigi hanya tersenyum.
“loe yah. No gak aktif. Email gak dibalas. Kita semua kehilangan kontak loe. Yah ampun! Jadi loe masih sama nanda?” tanya kia lagi.
“apa gunanya kabur kalau aku masih bisa dihubungi. Loe ada2 aja. Kan gue udah bilang kalau gue langsung terbang ke london. Nanda yah tetap di jerman. Hubunganku dengannya berakhir saat kita sampai dijerman.” Jelas gigi lagi.
“owh begitu. Memang, kenapa kamu harus pergi sih gi. Padahal semua bisa diselesaikan!” ucap zaskia.
“memang aku harus pergi waktu itu ki. Harus. Untuk mengobati hatiku. Dan itu lebih baik untuk raffi dan juga untuk semuanya.” Jelas gigi lagi.
“hah,,,baik gimana. Loe cuman gak tau aja, raffiiii,,,ahhhh,,,” kia yang mulai kesal meminum kopinya.
“kenapa dengan raffi? dia bahagia kan?” tanya gigi sambil mengaduk kopinya.
“bahagia! Bahagia darimananya. Aku mencoba menghubungimu hari itu. mencoba hampir setiap hari. Tapi no mu tetap tidak aktif.” Ucap zaskia lagi.
“memangnya kenapa. Dia sudah putus dengan naura? “ tanya gigi mulai khawatir. Zaskia menarik nafasnya dan menatap gigi dengan kesal.
“nagitaaa, dihari loe pergi waktu itu, Dihari itu juga raffi berubah menjadi orang gila. Aku ingin mengatakan pada raffi bahwa kau juga mencintainya. Tapi aku mengingat janjiku padamu. Jadi aku tetap diam sampai hari ini. dia selalu bertanya padaku, apakah dia tidak pernah mencintaiku? Sekalipun! Aku hanya diam tidak bisa menjawabnya!” jelas kia lagi. gigi nampak bingung.
“memangnya apa yang kulakukan padanya!” jawab gigi yang masih tdak mengerti.
“gigiiiii. Ih, bener2 yah loe.” Kesal zaskia. Gigi hanya menatap zaskia dengan bingung.
“raffi bertengkar dengan ayahnya dihari ulang tahun ahmad group waktu itu. Dia melepaskan semuanya. Posisinya di ahmad group, dan semua harta milik ayahnya. Karena menurutnya, hal berharga yang dia miliki sudah meninggalkannya. Dia benar2 hancur waktu itu gi. Cukup lama kami membantunya untuk kembali bangkit dari keterpurukannya. Dia tidak pernah berbicara dengan ayahnya lagi sejak kejadian itu. Dia pun tidak pernah kembali kerumahnya. Kau benar2 menghancurkannya.” Jelas zaskia. Gigi nampak kaget dengan apa yang dijelaskan oleh zaskia.
“hah,,,bukankah dia bahagia bersama naura!” tanya gigi lagi.
“dia melepaskan naura. karena dia sadar dia tidak mencintainya. Dihari itu, dia ingin mengatakan padamu bahwa dia mencintaimu, tapi, katanya kamu udah duluan minta cerai. Kamu bilang kamu mencintai nanda, dia akhirnya tidak berani mengatakan bahwa dia mencintaimu. Dia tidak ingin menghancurkan perasaanmu. Dia tidak ingin merepotkanmu. Tapi itu juga kebodohannya. Tidak mengatakannya dan membiarkanmu pergi” ucap zaskia lagi. gigi terdiam. Nampak gurat penyesalan diwajahnya.
“apa kamu mulai menyesal?” tanya zaskia. Dia hanya menatap zaskia dengan dalam.
“tidak ada gunanya menyesalinya. Tapi, dia berhasil melewatinya kan!” ucap gigi lagi.
“yahhh,,,ya iya sih. Akhirnya, dia bisa membuat usahanya sendiri, dengan teman2nya. Dia sekarang dapat berdiri diatas kakinya sendiri.” Ucap zskia lagi.
“baguslah.” Ucap gigi singkat.
“cuman begitu saja!” tanya zaskia lagi.
“lalu. Loe ingin gue ngapain?” tanya gigi.
“gi...dia mencintaimu. Bukankah kamu juga mencintainya. Pergi dan katakan padanya. Hiduplah bahagia gi” tambah zaskia.
“hm,,sudah tiga tahun. Mungkinkah dia masih mencintaiku? Aku tidak mau berharap ki. Biarkan semuanya mengalir seperti ini. mengetahui dia pernah mencintaiku, itu sudah cukup membuatku bahagia” ucap gigi lagi dengan senyum tipisnya. zaskia tidak tau harus mengatakan apa lagi.
“jangan katakan apapun tentang keberadaanku. Terima kasih ki! Terima kasih telah menjaga rahasiaku” tmbah gigi lagi. zaskia nampak kesal dan kecewa pada gigi.
“kenapa kamu masih menyembunyikan keberadaanmu?”
“aku tidak tau, bagaimana cara menghadapi mereka ki. Menjawab pertanyaan mereka, aku tidak tau harus bagaimana ki. Biarkan takdir yang mengatur semuanya.” Tambah gigi lagi.
Gigi kembali ke hotel. Ia duduk diatas ranjangnya memikirkan semua yang dikatakan zaskia padanya.
“kenapa waktu selalu mempermainkan kita. Benarkah kamu mencintaiku.” Gigi menarik nafasnya dengan dalam.
***
Pukul 03.00 pagi. nampak gigi berdiri diruang perawatan papa gideon. Ia melihat keluarganya diruang tunggu sudah tertidur pulas. Ia masuk kekamar tunggu. Melihat mama rieta tidur disofa. Ia menatap wajah ibunya itu. Lalu memberikan kecupan didahinya. Air matanya jatuh.
“maafkan gigi ma” bisik gigi pelan. Ia keluar dan masuk keruang perawatan papa gideon setelah memakai baju steril. Ia mengisyaratkan kepada perawat untuk keluar. Hingga didalam kamar tinggal gigi dan papa gideon. Ia mendekati papanya yang belum sadar. Ia duduk disamping pak gideon, memegang tangan papanya itu.
“pa,,ini gigi pa. papa bisa denger gigi. paaa,,hiks,,maafin gigi pa. maafin gigi” ucap gigi pelan, air matanya jatuh membasahi pipi mulusnya.
“gigi tidak seharusnya mengecawakan papa. sadarlah pa. setelah papa sadar, papa boleh marahin gigi. maafin gigi pa. gigi sayang sama papa, hiks, hiks,” tangis gigi, menenggelamkan wajahnya disamping tubuh ayahnya sambil memegang tangan pak gideon. Sampai akhirnya ia tertidur disamping pak gideon hingga pagi pun tiba. Pukul 05.00 pagi perawat membangunkan gigi yang tertidur disamping pak gideon.
“dokter?” panggil perawat jaga membangunkan gigi. gigi pun terbangun, dan sadar kalau ia tertidur dikamar papanya.
“oh,,maaf. Aku ketiduran yah. Oh yah, bagaimana perkembangannya?” tanya ggi kepada perawatnya.
“perkembangannya sudah membaik dok. Tanda2 vitalnya pun aman. Dari selesai operasi, sampai saat ini, Alhamdulillah, semua menjadi lebih baik. Semoga pagi ini beliau sudah bisa sadar.” Jelas perawat.
“baiklah. Aku pulang dulu. Jangan lupa kabari aku perkembangannya.” Ucap gigi.
***
Pagi hari tepat pukul 08.00 pagi pak gideon sadar dari tidurnya. Semua nampak senang, khusunya mama rieta.
“ya Allah. Terima kasih. Apa kami boleh masuk?” tanya mama rieta yang begitu bahagia melihat suaminya sudah sadar.
“tentu saja boleh.” Ucap dr. bambang.
“papa!” ucap mama rieta lalu memeluk suaminya. Papa gideon tersenyum sambil mengelus pundak istrinya.
“papaa,,caca kangennn!” ucap caca yang juga memeluk papanya. Papa gideon hanya tersenyum.
“pak gideon, tidak boleh terlalu banyak bicara. Namun tetap berikan suport padanya.” Ucap dr bambang.
“terimakasih dokter” ucap mama amy. Pak munawarpun nampak senang. Raffi hanya tersenyum melihat dari luar.
“terima kasih dokter!” ucap pak gideon.
“sama sama pak” jawab dr bambang.
“sampaikan juga salamku pada dokter yang melakukan operasi padaku!” ucap pak gideon lagi.
“tentu saja. Bapak sudah cukup bicaranya. Sekarang anda harus istrahat!” ucap dr bambang.
Gigi yang mendapatkan kabar bahwa ayahnya sudah siuman nampak begitu lega. Ia akhirnya dapat menarik nafas panjang. Tiba2 HP nya berbunyi.
“nanda. kenapa dia menelfon!” gumam gigi.
“halo! Iya nan. Ada apa?” tanya gigi kepada nanda.
“aku ada diindonesia gi. Bisakah kita bertemu?” ucap nanda dari ujung telpon.
“tentu saja. Kapan?” tanya gigi balik.
“satu minggu lagi. Aku mau minta tolong padamu.” Ucap nanda lagi.
“oh,,,em,,kamu mau minta tolong apa?” tanya gigi lagi.
“aku mau minta alamat dr albert. Kamu masih menyimpannya kan?” tanya nanda.
“iya, aku masih meniyimpannya. Tapi”
“tapi apa gi?” tanya nanda lagi.
“em,,buku tempat aku menyimpan alamatnya,,tidak tau ada dimana. Nanti akan kucoba memintanya dari dr. novi.” Ucap gigi lagi.
“baiklah, sampai ketemu nanti” ucap nanda dari balik telpon dan mematikan panggilannya. Gigi mulai berfikir untuk menelfon raffi. untuk meminta bukunya kembali.
“bagaimana caranya yah. Apa dia akan mengenali suaraku! Kalau di film2, biasanya pakai sapu tangan, iya, iya pakai sapu tangan, buat menyamarkan suara” ucap gigi lalu mencari sapu tangan. Ia mulai menempalkan sapu tangan di ujung HP nya lalu menekan no telpon raffi. raffi yang sedang berada dikantor melihat panggilan masuk dari no yang tidak ia kenal di HP nya.
“hallo” jawab raffi. gigi yang mendengar suara raffi langsung terdiam.
“hallo” jawab raffi sekali lagi.
“hallo” ucap gigi.
“iya, ini dengan siapa, dan ada yang bisa saya bantu?” tanya raffi dari balik telponnya.
“saya, pemilik buku yang jatuh dilift waktu itu. No ini saya ambil dari satpam rumah sakit. Dimana bisa saya mengambil buku saya?” tanya nagita sambil menyamarkan suaranya.
“em,bagaimana kalau di NS hospital saja!” ucap raffi.
“bisakan anda menitipkannya kesatpam saja?” tanya gigi lagi kali ini menyamarkan suaranya seperti suara sincan. Raffi yang mendengar suara gigi, merasa sedikit aneh.
“maaf, saya akan mengembalikan langsung kepada anda. Jadi saya tidak bisa menitipkannya pada satpam!” ucap raffi lagi. gigi mulai merasa kesal.
“tapi kan itu buku saya, anda tidak berhak menahannya terlalu lama” ucap gigi lagi masih dengan suara sincannya.
“sekarang buku anda ada ditangan saya, jadi saya yang akan menentukan!” ucap raffi lagi. gigi menutup spiker hp nya dan menggerutu.
“astaga, susah banget sih, tinggal taruh disatpam aja!” ucap gigi lagi.
“em,,tapi,,,saya besok sedang sibuk” ucap gigi lagi.
“kalau begitu, besok lusa saja!” ucap raffi lagi.
“besok lusa saya juga sibuk!”
“yah sudah besok lusanya aja lagi” ucap raffi lagi.
“Besok lusanya lagi, saya juga sibuk!” ucap gigi dengan nada yang mulai emosi.
“kalau begitu, disuatu hari, jika anda sudah tidak sibuk, hubungi saya lagi!” ucap raffi.
“yaaaaa” teriak gigi yang sudah tidak bisa menahan emosinya. Sontak raffi langsung menjauhkan hp dari telingannya.
“wuh,,gila suaranya langsung berubah begitu. Bagaimana aku bisa percaya kalau dia benar orangnya” ucap raffi lagi. gigi masih ada dibalik telpon dan mendengarkan perkataan raffi.
“dengar yah tuan raffi. itu benar2 buku saya. Nanti saya tentukan tempatnya dimana kita bisa bertemu. Tapi awas saja, jika saya tau anda membaca isi buku saya, mati, ghek” UCap gigi marah, yang kali ini sudah tidak menyamarkan suaranya. Ia lalu mematikan HP nya.
“wah,,,gila,marah sampai sebegitunya,,,ccccc..tapi seperti aku pernah mendengar suaranya” ucap raffi sambil berfikir.
“fi, loe mau bantuin kan!” ucap irwan yang masuk kekantor raffi dan membuyarkan lamunan raffi.
“iya. Emang jadi, tanggal 14 februari kalian menikah? Dibogor?” tanya raffi lagi.
“iya bro, 1 minggu lagi. aku sudah tidak sabar. Oh iya, awas saja kalau kamu sampai lupa. Mati loe!” ucap irwan.
“iyaaa,,,aku sudah bilang pada jeremi untuk bisa menyewa villanya yang hampir berada ditengah hutan itu. Hadeuh!” ucap raffi lagi.
“udah viks kan, soalnya udah mau didesign fi” ucap irwan lagi.
“udah irwan. ini no telponnya. Silahkan kamu hubungi!”
“makasih bro. besok, dan selama dua minggu kedepan, aku cuti yah! Ok. Taukan dimana kalian bisa menemukanku. Ok” ucap irwan lagi.
“ia suka2 loe lah” ucap raffi lagi. irwan pun keluar dengan wajah sumbringah.
“gila aja nikah ditengah hutan. Ide wanita itu aneh2 aja. Habis pesta dimakan serigala! Hah” gumam raffi lalu kembali mengerjakan pekerjaannya.
“sumpah, laki2 satu ini, selalu saja menyebalkan. Ahhhh” ucap gigi yang sungguh sangat kesal kepada raffi. tiba2 ada bunyi bel.
“siapa yang datang.” Gigi berjalan membuka pintu. Ternyata zaskia yang datang.
“asslamualaikum” salam zaskia yang langsung masuk tanpa meminta izin kepada gigi.
“kok loe bisa tau?” tanya gigi.
“taulah. Keberadaan loe di NS hospital itu gak disembunyiin gigi.” ucap kia lagi.
“mau minum apa?” tanya gigi.
“gak usah. Gue kesini mau ngundang loe!”
“ngundang kemana?” tanya gigi lagi.
“keacara pernikahan gue. Awas loe kalau gak datang. Gue bakal bongkar semuanya!”
“loe mau nikah? Sama irwan?” tanya gigi yang ikut bersemangat.
“yah, tentu saja. Mau sama siapa lagi.” jawab kia.
“aaaaa,,,kia selamatttttttt,,,” girang gigi sambil memeluk sahabatnya itu. Kia pun membalas pelukan gigi.
“loe datang yah....gue sangat berharap loe datang...” ucap kia.
“tentu saja. Aku pasti akan datang. Aku tidak mungkin akan melewatkannya!” ucap gigi lagi.
“walaupun disana ada raffi kan? Dan tentunya, keluargamu dan keluarga raffi juga ada disana.” Jelas zaskia, gigi terdiam, sambil melemparkan senyum pada zaskia.
“aku kan sudah bilang, biarkan takdir yang menentukan. Takdirku sekarang adalah pergi kepernikahanmu, mau bagaimana takdirku nanti, kita lihat saja!” jelas gigi. zaskia menatap gigi dengan tatapan bahagia.
“kamu masih mencintainya?” tanya zaskia tiba2.
“siapa?” tanya gigi.
“raffi!”
“entahlah ki. Yang aku tau, jantungku masih berdebar saat melihatnya. Cuman, dia masih sangat menyebalkan!” ucap gigi lagi.
“bagaimana kamu tau dia masih sangat menyebalkan?” tanya kia.
“kamu tau buku yang suka aku bawa, yang bertuliskan heart dicovernya?”
“iya”
“aku menjatuhkannya, dan raffi yang menemukannya. Aku menelponnya agar dia mengembalikan buku itu, tapi, dia memperumitnya!” jelas gigi.
“jadi itu buku loe. Yang dipandangin sama raffi. wow, takddir macam apa ini!” ucap kia.
“ah sudahlah. Ada banyak hal penting dibuku itu, dan, tulisan2 gue. Bagaimana kalau dibaca raffi. mau ditaruh dimana nih muka gue!” khawatir gigi.
“ahahahahaha,,,,,hadeuh, semoga raffi gak baca aja...wkwkwk” ucap kia mengembalikan perkataan gigi.
“dasar loe!” ucap gigi.
“loe mau balik lagi ke london atau?” tanya kia.
“aku akan balik kelondon. Tapi aku harus menyelesaikan masalah yang ada disini dulu!” ucap gigi.
“termasuk raffi?” tanya kia lagi. gigi hanya menaikan kedua bahunya dan melemparkan senyumannya kepada kia.
“kalau dia tidak bersama naura, lalu apa yang dilakukannya selama ini?” tanya gigi sedikit gugup.
“mencoba melupakanmu.,,” jawab kia sambil tersenyum. Gigi terdiam, kembali mentap keluar jendela.
***
“nyebelin banget sih ni cewe. Maksa banget. Semakin dia maksa, semakin gue lama2in!” ucap raffi.
“ngomong apa sih fi!” tanya irwan.
“ini, cewe yang punya buku yang aku temuin itu. Gak mau banget kayaknya ketemu gue.,,tapi, tau gak, aku seperti mengenal suaranya. Entah penah dengar dimana yah!” ucap raffi lagi.
“haduh, nyetir mobilnya yang bener! Gue mau nikah besok raffi.” ucap irwan lagi. raffi pun melajukan mobilnya. Bunyi hp nya menandakan ada panggilan masuk.
“liat wan, ni dia nih cewe rese! Hah” ucap raffi menunjukan no yang menelpon di hp nya,
“angkat kali!”
“iya, ini juga mau diangkat. Hallo” ucap raffi.
“maap tuan raffi. kapan buku saya dapat saya ambil?” tanya gigi dibalik telpon.
“sekarang pun bisa. Kita ketemu dimana?” ucap raffi.
“emm, saya tidak bisa bertemu dengan anda. Bisa tidak, titipkan saja dirumah sakit!” ucap gigi lagi.
“bukankah sudah jelas jawaban saya. Saya akan mengembalikannya langsung kepada anda. Simpel kan!” jawab raffi lagi.
“emm, daripada saya menganggu anda terus, akankah tidak sebaiknya anda menitipkan buku itu saja. Tidak akan merepotkan anda juga. Lagipula itu kan buku yang tidak penting untuk anda.” Ucap gigi yang berusaha menahan emosinya.
“itu adalah pendapat anda. Saya akan tetap dengan prinsip saya. Mau ambil buku ini, mari kita ketemu!” ucap raffi lagi.
“yahhhh,,,,loe yah,,,gue udah sabar2 nih. Cepet gak balikin itu buku gue. Ada hal penting yang harus aku lihat didalamnya.” Teriak gigi yang sedikit geram. Raffi langsung mematikan hp nya.
“wahhhh, gila teriakannya. Kan gue jadi tambah penasaran pengen ketemu sama ini cewe!” ucap raffi.
“hahah, loe yah. Baru dapat mainan baru. Kenapa gak kembaliin aja sih!” ucap irwan lagi.
“gue penasaran kenapa dia tidak mau ketemu sama gue. Dan teriakannya barusan, kenapa gue malah senang mendengarnya. Cuman satu orang yang berani meneriaki gue seperti itu.,hah” ucap raffi sambil tersenyum. Sementara gigi menggerutu dikamarnya.
“oh, ya Allah. Dimatiin lagi. gak sopan banget!” gerutu gigi.
“gue kan,,,ahhhhhh,,,,raffiiiiiii...nyebelin banget sih!” gerutu gigi lagi.
***
Enam hari sudah papa gideon dirawat paska operasi. Dan keadaannya pun semakin membaik. Ia sudah dipindahkan keruang perawatan biasa. Gigi memantau keadaan ayahnya dari dr bambang dan dr kenzie.
“kami mau visite. Kamu tidak mau ikut?” tanya dr bambang kepada gigi yang ada diruangannya.
“hm, gak dok. Dokter pergi saja. Sampaikan salamku!” ucap gigi.
“baiklah. Nanti saya kabari. Saya pergi dulu!” ucap dr bambang lalu meninggalkan gigi diruangannya. Sesampainya diruangan pak gideon, dr bambang disapa dengan hangat.
“selamat pagi pak!” sapa dr bambang dengan sopan.
“selamat pagi dokter!” jawab dokter bambang dengan senyuman.
“keadaan anda sudah semakin membaik. Sepertinya anda sangat bahagia!” ucap dr bambang.
“tentu saja saya habagia. Kehidupan saya kembali seperti semula. Ahaha, dan gigi, itu yang membuat saya sangat bahagia” ucap pak gideon. Mama rieta dan caca menatap papanya dengan bingung. Yang menjaga papa gideon hari itu hanyalah caca dan mamanya. Mama amy sedang pulang, sedangkan shahnas sedang mengurus ujian akhirnya. Papa munawar sedang mengurus perusahaannya dan raffi juga sedang dikantor.
“oh,,begitu rupanya. Selamat!” ucap dr bambang seakan mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh pak gideon.
“dr gita, yang mengoperasi saya. Dimana dia sekarang?” tanya papa gideon.
“dia ada dibawa. Diruangan saya. Titip salam katanya buat pak gideon!” ucap dr bambang.
“suruh dia kemari.” Ucap pak gideon.
“sepertinya dia tidak akan datang!” tambah dr bambang.
“sebegitu bencinya kah dia padaku! Apa yang membuat dia akan datang kemari?” tanya pak gideon.
“keadaan anda yang memburuk. Apa tidak apa2 aku berbohong padanya?” tanya dr bambang.
“lakukannlah!” setuju pak gideon.
“memang ada apa pa?” tanya mama rieta.
“mama kangen sama gigi?” tanya pak gideon.
“tentu saja!” ucap mama rieta dengan mata yang berkaca2 karena mengingat anak sulungnya itu. Caca hanya terdiam bingung.
“mama akansegera bertemu dengannya!” ucap pak gideon lagi. Gigi yang sedang membaca laporan papanya diruangan dr bambang dikagetkan dengan kedatangan perawat yang yang menemani dr bambang visite dengan nafas terengah2.
“dr gi...ta....pak gideon,,,dia” ucap perawat itu terbata2.
“ada apa? Tarik nafas dulu!” ucap nagita yang mulai khawatir.
“dr,,,,pak gideon, mengalami syok kardiogenik” ucap perawat itu.
“apaaa” ucap nagita panik. Tanpa menunggu lagi, Ia langsung berlari kearah lift, namun pintu lift belum juga terbuka, ia langsung menuju ke tangga darurat. Tanpa berfikir panjang, gigi berlari menaiki tangga itu satu persatu, perawat yang mengejarnyapun tidak sanggup mengejar gigi. gigi berlari dengan air mata yang jatuh dipipinya.
“papaaaaa” ucap gigi sambil terus berlari. Akhirnya dia sampai dilantai empat, ia langsung berlari menuju kamar ayahnya dirawat. Ia langsung membuka pintu dengan wajah yang begitu panik.
“paapaaa” teriak gigi dengan air mata dipipinya. Namun, begitu kagetnya dia menlihat ayahnya tersenyum padanya. Gigi terdiam. Mama rieta menatap anaknya dari ujung kaki sampai ujung kepala. Caca pun mendekat kearah ibunya dan menatap mba gigi dengan lekat. Gigi terdiam. Ia menatap ayahnya, mamanya dan caca bergantian. Dr bambang hanya tersenyum melihat gigi yang berlari panik seperti orang bodoh. Dr bambang mendekati gigi.
“jangan bersembunyi lagi!” ucap dr bambang sambil menepuk pundak gigi.
“saya permisi dulu. Disini sudah ada dokter hebat yang akan menjaga anda!” ucap dr bambang. Pak gideon membalas senyuman dokter bambang. Pak gideon kembali menatap gigi yang tertunduk diam dengan air mata yang terus jatuh dipipinya. Gigi tertunduk, tak mampu menatap keluarganya. Sesekali ia menyapu air matanya. Mama rieta menatap anaknya, juga dengan air mata dipipinya, begitu pula dengan caca.
“darimana sja kamu gi?” tanya mama rieta. Gigi masih saja diam. Mama rieta mendekati anaknya itu.
“darimana saja kamu?” tanya mama rieta sambil menggoyangkan tubuh gigi dengan keras. Gigi menatap ibunya itu dengan air mata yang mengalir tak terbendung.
“tega kamu gi. Tanpa pesan kamu meninggalkan kami. Hah” teriak mama rieta lagi. gigi menatap mamanya dengan tatapan rindu.
“maafin gigi ma..maafin gigi. gigi Cuma tidak tau harus berbuat apa lagi!” ucap nagita ditengah tangisnya.
“kalau kamu punya masalah, kenapa tidak cerita sama mama, atau sama caca, hahhh,,,gigii,,,kamu tidak tau, mama selalu memikirkanmu. Kamu tidur dimana, kamu sudah makan atau belum, kamu sedang apa, apakah kamu sehat. Tega kamu gi, mama begitu rindu sama kamu. Apa kamu tidak rindu sama mama?” ucap mama rieta ditengah tangisnya sambil membelai wajah anaknya itu.
“gigi,,,gigi juga rindu sama mama,,hiks” ucap gigi yang langsung menyapu air mata mamanya dan memeluk mamanya dengan erat.
“maafin gigi ma! Maaf” ucap gigi menumpahkan semua tangisnya dipelukan ibunya.
“mba gak kangen sama caca!” ucap caca yang juga sudah sedari tadi menangis dibelakang mamanya. Gigi melepaskan pelukannya dari mamanya dan melihat kearah adiknya.
“dasar bodoh. Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menjaga kesehatan papa. Apakah aku harus memukulmu sekarang” ucap gigi pada adiknya masih dalam tangisnya.
“maafin caca mba...papa terlalu mencintaimu! Hiks,,hiks” ucap caca, air matanya masih jatuh. Gigi memeluk adiknya itu dengan penuh sayang.
“bagaimana kuliahmu,,hm” tanya gigi sambil terus memeluk adiknya itu.
“kuliah caca belum selesai mba,,ini karena mba, caca harus ngrusin perusahaan papa” ucap caca.
“dasar bodoh” ucap gigi lagi sambil terus memeluk adiknya. Mama rieta memeluk kedua anaknya itu dalam dekapannya. Papa gideon manyapu air mata yang jatuh di pipinya.
“apa cuman mama sama caca yang dapat pelukan! Papa gak?” ucap pak gideon. Gigi melihat kearah papanya. Berjalan mendekati papanya dengan kaku.
“kemarilah.” Ucap pak gideon mengulurkan tangannya pada gigi. gigi memgang uluran tangan papanya dan mendekati papanya.
“apakah papa terlalu keras sama kamu?” tanya pak gideon sambil menyapu air mata anaknya itu. Gigi menggelengkan kepalanya.
“maafin papa!” ucap pak gideon.
“gak pa,,gigi yang minta maaf” ucap gigi lalu memeluk ayahnya itu dengan tangisnya yang kembali tumpah.
“dasar anak nakal. Jangan pernah tinggalin keluarga kamu lagi, mengerti.” Ucap pak gideon. Gigi mengangguukkan kepalanya masih dalam pelukan ayahnya.
“papa sangat menyayangimu,,,papa hanya ingin kamu tau itu” ucap pak gideon lagi.
“gigi juga sayang sama papa” ucap gigi lagi. suasana yang begitu haru tercipta di keluarga mereka saat ini.
***
“loe gak kerumah sakit hari ini?” tanya irwan kepada raffi.
“bukankah gue harus membantu loe disini!” ucap raffi lagi.
“tidak perlu. Pergilah kerumah sakit.” Ucap irwan lagi.
“gue udah izin sama mama rieta. Jadi tiga hari kedepan, waktu gue ini punya loe bro!” ucap raffi lagi. irwan tersenyum.
“dasar loe. Terima kasih. Gue sangat beruntung punya teman seperti kalian.” Ucap irwan.
“ah,,,jangan melankolis loe!” ucap deni lagi. mereka pun tersenyum bersama.
“Tapi ngomong2, apa gak ada tempat lain untuk kalian menikah. Tau gak, karena ini didalam hutan, jadi disini gak ada sinyal.” Ucap billy sambil berusaha mencari sinyal.
“oh gitu, masa sih!” raffi pun mengeluarkan HP nya.
“beneran gak ada sinyal. Gimana gue mau nelpon kerumah sakit” ucap raffi lagi.
“para tamu undangan mulai datangnya nanti malam yah! Jadi siapin villa yang akan mereka tempati!” ucap irwan kepada para pekerja yang ada disitu.
“zaskia juga entar malem yah datengnya!” tanya deni.
“iya. Tapi kita etep gak bisa ketemu. Yah, kangen banget” ucap irwan.
“dasarrr,,,besok loe bakal ketemu. Hafalin tuh ijab kabul loe!” ucap raffi sambil melempar irwan dengan ikatan bunga. Mereka pun nampak sangat bahagia.
***
gigi masih memeluk mamanya, seakan tidak ingin membiarkan mamanya pergi.
“sayang, mama mau siapin makan siang dulu! Kamu bangun gih” ucap mama rieta lagi.
“gak mau ma. Gigi masih kangen sama mama!” ucap gigi kembali memeluk mamanya erat. Mama rieta juga membalas pelukan gigi.
“idih, manja banget” ucap caca berusaha menghubungi raffi.
“biarin. Syirik aja” jawab gigi. papa gideon nampak bahagia melihat kelengkapan keluarganya.
“kok gak nyambung2 sih!” gumam caca.
“kamu ngehubungin siapa?” tanya gigi.
“raffi ahmad” jawab caca dengan penekanan.
“kenapa loe hubungin dia?” tanya gigi lagi.
“mau ngasih tau, kalau mba ada disini!” ucap caca lagi.
“cacaaa” teria gigi pada adiknya.
“yeee,,,mba cuman gak tau gimna keadaan a rffi waktu ditinggalin sama mba. Hancur, berantakan!” tambah caca lagi.
“tapi, gak usah kabarin dia kali!” ucap gigi yang mulai melepaskan pelukannya dari mamanya.
“yah dia harus tau. Dia juga ingin banget ketemu sama mba! Mau tanya kenapa mba ninggalin dia” ucap caca lagi.
“jangan ca. sini hp loe.” Gigi berusaha mengambil hp caca.
“yeyyyy,,gak ah. Ngomong2 kenapa sih mba pergi” tanya caca lagi.
“panjang ceritanya ca. udah ah, jangan hubungin raffi” ucap gigi lalu mulai duduk disamping papanya.
“yang udah gue hubungin nanas aja.” Tambah caca.
“cacaaa” teriak gigi mengejar caca. Papa gideon dan mama rieta hanya tersenyum melihat kelakuan kaka beradik itu. Mama rieta memegang tangan suaminya sambil tersenyum.
“dasar yah tu annak. Gak mau dibilangin ma!” ucap gigi yang kembali duduk disofa.
“memangnya kamu tidak mau ketemu raffi?” tanya mama rieta. Gigi hanya diam. Caca memasuki ruang rawat ayahnya.
“iya, gue gak ngasih tau deh.” Ucap caca sambil duduk disebelah kakanya.
“bagus. Ikutin kata2 mbanya sekali2.” Ucap gigi lagi.
“tapi, aku udah ngasih tau nanas mba. Baru aku nyadar sekarang” ucap caca sok lugu.
“cacaaaaa” teriak gigi...caca hanya pindah duduk di sofa sebelahnya.
“peace!” ucap caca sambil menunjukkan jarinya yang membentuk huruf V.
“sudahlah” ucap gigi pelan.
“oh yah ma. Kata mama amy, entar malem baru bisa kesini, soalnya dia lagi ada dibandung ma.” Ucap caca lagi.
“jangan2 mama amy loe kasih tau juga?” tanya gigi lagi.
“iya. Maaf yah. Ini berita besar soalnya!” ucap caca yang kembali sok lugu.
“cacaaaaaa” teriak gigi. caca hanya tertawa dan menaik turunkan kedua alisnya. Pintu kamar pak gideon tiba2 terbuka.
“selamat siang!” sapa zaskia sopan.
“masuk ki!” ucap mama rieta. Zaskia pun masuk kekamar pak gideon, tanpa menyadari keberadaan gigi.
“om gimana kabarnya??” tanya zaskia.
“alhamdulillah. Sudah mulai membaik. Bagaimana pernikahanmu?” tanya pak gideon.
“ini kia, udah mau berangkat. Minta doanya yah om, tante!” ucap zaskia.
“tentu saja. Maaf, om sama tante gak bisa hadir. Kami akan selalu mendoakan semoga pernikahan kamu lancar sampai ijab kabul, menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah” ucap mama rieta smbil memberi pelukan pada zaskia.
“terima kasih tante!” ucap zaskia sambil mengembangkan senyum manisnya.
“loe gak minta doa rentu dari gue?” ucap gigi. zaskia menoleh kearah gigi, dan betapa kagetnya dia melihat gigi ada disitu.
“gigi! ngapain loe disini?” tanya zaskia yang nampak begitu kaget. Gigi hanya melemparkan senyumannya.
***
“caca mau sama shahnas yah berangkatnya!” ucap kia sambil mengenakan seft belt nya.
“iya. Biasa, sesama anak alay. Ayo jalan” ucap gigi.
“gak ada yang ketinggalan lagi kan. Baju buat besok udah ada kan?” tanya kia pada gigi.
“udah. Kan loe sendiri yang bantuin gue tadi. Ayo jalan. Kita jemput nanda dulu yah.” Ucap gigi lagi.
“ok!” ucap kia lalu melajukan mobilnya. Tiba didepan sebuah rumah, nanda telah menunggu bersama dengan anak berusia dua tahun yang digendongnya.
“itu nanda. sama anak siapa tuh!” tanya zaskia.
“yah anaknyalah. Anak siapa lagi. hay nan” ucap gigi sambil menurunkan kaca mobilnya.
“lama banget sih nona nona” ucap nanda lalu menyimpan barangnya dimobil dan beranjak masuk kemobil.
“eh,,eh,,eh,,siapa yang suruh duduk dibelakang. Sini, biar aku yang nidurin stevie, kamu yang nyetir, ok. Nanti bu zaskia yang ngarahin jalannya. “ ucap gigi lalu turun dan menngendong stevie yang tidur dalam pelukan nanda.
“dasar” ucap nanda yang mau tidak mau harus menyetir. Gigi duduk dibelakang sambil menidurkan stevie sedangkan nanda dan zaskia duduk didepan.
“anak kamu nan?” tanya zaskia.
“yaps. Mau anak siapa lagi aku bawa2.” Ucap nanda sambil melajukan mobil meninggalkan rumahnya.
“ibunya mana?” tanya kia lagi.
“itu ibunya, yang lagi gendong” canda nanda. kia menoleh kearah gigi. gigi hanya tersenyum.
“becanda. Muka loe gak usah kayak gitu. Mamanya gue tinggalin dijerman, anaknya gue bawa lari. Soalnnya gue jarang ketemu sama dia. Jadi, pas gue liburan di indonesia, gue bawa aja dia. Cuman sayang mamanya gak bisa ninggalin kerjaannya. Jadi kita liburannya berdua aja” jelas nanda. kia mengangguk2kan kepalanya. Butuh waktu kurang lebih 4 jam untuk sampai ditempat rencana pernikahan mereka akan digelar. Hari sudah mulai malam. Lampu2 villa dan beberapa lampu yang dihias pada pohon menambah keindahan malam itu. Gigi menatap kesekeliling sambil menggendong stevie yang sudah bangun.
“kita sudah sampai. Ayo turun!” ucap kia lalu turun dari mobilnya.
“wan, calon istri loe” ucap billy menunjuk kearah zaskia. Irwan melambaikan tangannya kearah zaskia, zaskia pun berlari kearah irwan.
“aku mau parkirin mobil dulu. Gak papa kan gendong stevie dulu sebentar!” ucap nanda.
“iya, gak papa!” ucap gigi lalu turun dari mobil sambil menggendong stevvie. Ia melihat sekeliling, stevie pun nampak senang melihat lampu2 yang indah menerangi malam itu.
“indah bukan,,,mau yang mana, yang ini” ucap gigi sambil mengajak stevie bermain. Deni, billy dan raffi sedang duduk dihadapan villa sambil membantu dekorasi taman untuk ijab kabul besok.
“bunganya disitu aja kayaknya.” Ucap raffi. deni melihat kearah gigi yang berjalan mendekati mereka. irwan pun melihat gigi, ia menoleh kearah zaskia.
“dia...” ucap irwan. kia memberi isyarat untuk tetap diam. Raffi yang berdiri membelakangi gigi belum sadar dengan kehadiran gigi. deni yang berdiri didepan raffi, nampak kaget melihat keberadaan gigi.
“fi...” panggil deni.
“apa!” ucap raffi tanpa menghentikan aktifitasnya.
“lihat itu” ucap deni yang menyuruh raffi berbalik. Sedangkan gigi juga belum sadar dengan keberadaan raffi. ia sibuk memainkan stevie.
“apa sih den...” gerutu raffi. denni berusaha membalikkan badan raffi.
“sana lihat!” ucap deni lagi.
“apaan sih..jangan gangguin gue!” ucap raffi lagi.
“wowww, bagus bangt,,lihat itu” ucap gigi yang kini berada kurang lebih 2 meter dari belakang raffi. raffi yang mendengar suara gigi terdiam. Ia mulai membalikkan badannya, mencari asal suara yang sungguh ia  rindukan. Ia berbalik, dan mendapati gigi sedang memainkan bunga kepada stevie, raffi terdiam, ia memandang gigi dengan tatapan yang sulit diartikan. Gigi berbalik menatap kedepan, dan mendapati raffi yang sedang menatapnya. Gigi terdiam, dan juga ikut menatap raffi. mereka pun beradu pandang. Pandangan yang sudah begitu lama. Perasaan apa yang sedang berkecamuk dihati mereka saat ini.

Udah dulu yah,,nanti lagi,,,,semoga suka. Keep smile.


22 komentar:

  1. hai semunya...semoga suka yah...tunggu part selanjutnya. ini part paling panjang yang aku buat...hehehe...makasih semua..

    BalasHapus
  2. Suka bangeeet mbak cerbungnya.
    Makasih yaa udah di upload.. Ceritanya makin seru. Salut deh buat pengarangnya. G sabar tuk baca cerita hasil karya tangan mbak najwa selanjutnya.

    BalasHapus
  3. kereeen.. ayo dilanjut lagi..

    BalasHapus
  4. mba, jangan lama lama ya, penasaran nich, !! pasti kelanjutannya akan ada salah pham lagi, Raffi menyangka bahwa gigi sudah menikah dengan nanda dan sudah mempunyai anak..!!

    BalasHapus
  5. Ditungguuuu sekaliii post selanjutnya

    BalasHapus
  6. Ih seru bgt.. makin greget aja ceritanya.. klo di bikin novel yakin deh pasti cepet habis terjual.. jgn lama2 y say posting part berikutnya..

    BalasHapus
  7. Kapan say post lagi nya.... banyak yg waiting neeeh

    BalasHapus
  8. kerennnn asli keren bgt....ditunggu part selanjutnya....jgn lama2 ya...

    BalasHapus
  9. Part 29 kpan neh d upload mbak ?? D tunggu banget loh

    BalasHapus
  10. kerennn bgt ceritanyaa.. jangan lama-lama ya mba kelanjutannya???

    BalasHapus
  11. Makasih di tunggu kelanjutan nya ya...seru ceritane

    BalasHapus
  12. ayo donk,next nya da gak sbar ne

    BalasHapus
  13. kpan ne mo d upload klnjutanya.. hmpir tiap hri ngelihatnya blum jga d upload2.... tlong segera ya... trims

    BalasHapus