Ost part ini Ari Lasso – Tuhan Kau tahu
(ost Raffi), Judika – Ku Tak mampu (ost Raffi), Naff-Terendap laraku (ost
raffi), Sherina Munaf-Simfoni cinta (ost Gigi), Agnes Monica-Matahariku (ost
Gigi),
“Dalam Diam Kau Curi Hati Ku”
Part
28
***
“ayo a!” ajak caca
lalu meninggalkan raffi. raffi masih diam ditempatnya sambil memandang buku
yang ada ditangannya.
“tapi kenapa
jantungku berdetak tak karuan!” ucap raffi lalu menoleh kearah kananya. Gigi
yang melihat raffi menoleh kearahnya langsung sembunyi dibalik tembok.
“hahhh” deru nafas
gigi yang berlomba dengan denyut jantungnya. Ia tidak tidak tau harus berbuat
apa jika bertemu dengan raffi. ia menelan ludahnya. Raffi kembali menatap buku
ditangannya, hendak membuka, namun billy segera memanggilnya.
“fi,,,hayu...”
panggil billy.
“iya” raffi hanya
memegang buku tersebut dan berjalan mendekati billy. Gigi mengeluarkan
kepalanya, melihat buku yang dipegang oleh raffi.
“oh, bukuku.
Bagaimana kalau dia membukanya, aduh,,,bagaimana ini. tapi raffi tidak mungkin
membaca buku milik orang lain kan! Yah, gak mungkin. Ia kembali melihat kearah
kamar pak gideon.” Ia mengerutkan alisnya. Perasaan gundah dan khawatir menyatu
menjadi satu. Ia kemudian memberanikan diri berjalan kearah kamar pak gideon.
Dia melihat dibalik kaca, papanya yang terbaring lemas, namun masih ada senyum
dibibirnya. Air mata gigi kembali jatuh. Ia melihat kearah ruang tunggu, disana
ada mama rieta, mama amy, shahnas, caca, zaskia, billy, irwan, deni dan juga
santi sedang berkumpul, nampak senyum kecil dibibir mereka. gigi hanya dapat
melihat dibalik kaca. Tiba2 zaskia melihat kearah pintu. Gigi yang kaget zaskia
melihat kearahnya, langsung menyembunyikan diri dan berlari meninggalkan kamar
papa gideon. Zaskia masih menatap kearah pintu.
“kenapa sayang?”
tanya irwan.
“oh,,gak kenapa2
yang. Tadi seperti ada orang yang mengintip.” Ucap zaskia. Irwan melihat kearah
pintu.
“gak ada orang kok
sayang!” ucap irwan lagi.
“yah, mungkin aku
Cuma salah lihat.” Ucap kia lagi. raffi masih memperhatikan buku yang
dijatuhkan oleh gigi tadi.
“sebegitu dilihatnya
tuh buku,,hmhmhm” goda billy. Raffi hanya melihat kearah billy tidak berkata
apa2.
“memangnya itu buku
siapa fi?” tanya irwan.
“oh,,,ada cewe yang
ngejatohin didalam lift tadi. Lagi mikirin gimana cara ngembaliinnya.” Ucap
raffi.
“lapor kesatpam aja.
Titipkan kesatpam. Kalau ada barang yang ketinggalan dirumah sakit ini, selalu
diberikan kesatpam. Kalau buku itu penting, dia pasti akan mencarinya.” Saran
mama rieta.
“iya,,aa,,mending
dikasih kesatpam” tambah caca.
“em,,yah udah deh,
aku kesatpam dulu. Oh iya, bagaimana dr, yang akan mengoperasi papa gideon?” tanya
raffi.
“katanya besok pagi
dia akan kesini?” ucap mama rieta.
“kenapa harus besok
pagi. kenapa tidak malam ini?” ucap raffi. mama rieta hanya mengangkat kedua
bahunya.
“yah udah, afi kebawa
dulu” ucapnya lagi lalu membuka pintu. Papa munawar yang hendak masuk
berhadapan dengan raffi. raffi hanya menatap papanya, tanpa kata, ia membuka
pintu lebar, dan memberi jalan agar papa munawar bisa masuk, setelah papa
munawar masuk, raffi langsung keluar. Papa munawar hanya melihat kearah raffi
yang berlalu meninggalkan kamar itu.
“maaf saya baru
datang. Bagaimana kabar pak gideon?” tanya pak munawar.
***
Gigi berjalan kearah
ruangan dokter sp. Jantung yang juga menangani pak gideon.
“assalamualaikum.
Boleh masuk?” salam gigi dan membuka pintu dokter tersebut.
“silahkan. Anda
dokter gita yah. Dr. bambang memberitahu kalau anda akan datang malam ini” ucap
dokter yang masih nampak muda tersebut.
“iya..” ucap gigi
membuka kaca mata, masker dan topinya.
“silahkan duduk!”
sopan dokter tersebut. ia menatap gigi dengan tatapan terpesona. Gigi yang
melihat tatapan dokter tersebut, merasa tidak nyaman.
“em,,,lalu!” tanya
gigi membuyarkan fantasi dokter tersebut.
“eh, perkenalkan.
Saya dokter kenzie. Saya salah satu dokter yang menangani pak gideon!”
perkenalan dokter kenzie sambil mengulurkan tangannya. Gigi membalas jabatan
tangan dari dokter kenzie.
“saya dokter gita.”
Ucap gigi sambil tersenyum kecil. Sepertinya kenzie masih terpesona dengan
gigi, ia masih mentap dan menjabat tangannya.
“em,,maaf, tangan
anda. Bisa dilepas!” ucap gigi masih berusaha sopan.
“oh,,maaf. Anda,
sangat cantik. Haha,,,saya pikir anda sudah berumur, ternyata masih sangat
muda!” tambahnya sedikit salah tingkah. Gigi hanya membalasnya dengan senyuman
tipis.
“terima kasih.
Bisakah sekarang kita membahas kasus pak gideon?” tanya gigi lagi.
“tentu saja. Ini status
pakk gideon. Ini hasil USG jantungnya. Letak penyumbatannya kemungkinan
dibagian apeks antrium kanan. Ada sedikit masalah dengan tekanan darah pak
gideon. Jadi malam ini kita masih melakukan observasi pada tekanan darahnya.”
Jelas dr. kenzie. Gigi nampak fokus membaca status papanya.
“saya akan bawa
salinan statusnya. Saya akan mepelajarinya dihotel. Persiapkan operasi besok
pagi jam 8. Puasa mulai jam 12 malam, dan klisma 2 kali besok pagi. jika
tekanan darahnya masih diatas 150/90, berikan nifedipine 10 mg, satu jam
sebelum operasi.” Jelas gigi yang bersiap untuk pergi.
“baiklah. Saya akan
laporkan keadaannya pada anda malam ini” ucap kenzie lagi.
“terima kasih” ucap
gigi yang hendak keluar dari ruangan kenzie.
“bolehkah saya
mengantar anda pulang?” tanya kenzie tiba2.
“tidak perlu!” jawab
gigi dingin dan berlalu meninggalkan kenzie.
“hahhhh,” kenzie
hanya menarik nafasnya. Saat hendak berjalan keluar, gigi melihat raffi di pos
satpam.
“kalau ada yang
mencari bukunya, wanita, jangan lupa berikan no saya. Ok pak!” ucap raffi
kepada satpam itu.
“baik pak. Bukunya
mau disimpan sekalian?” tanya satpan tersebut. raffi nampak berfikir.
“gak usah pak.
Bukunya saya bawa saja. Berikan no ku. Ok!” ucap raffi lalu meninggalkan pos
satpam tersebut. gigikembali bersembunyi dari raffi.
“kenapa dia harus
membawa buku itu. Dititipin aja kali.” Gumam gigi. ia lalu mendekati satpam
yang ditemui raffi tadi.
“maaf pak. Em, saya
kehilangan buku saya. Apa ada yang menemukannya!” tanya gigi polos.
“oh,,seperti yang
digambarkan bapak raffi. cewe yang memakai baju putih dan celana putih, rambut
sebahu. Pak raffi hanya menitipkan no telponnya. Ini, jika mba ingin mengambil
buku mba, silahkan hubungi bapak raffi saja.” Ucap satpam itu sambil
menyerahkan no telp raffi pada secarik kertas.
“terima kasih pak”
ucap gigi sambil menatap no yang ada ditangannya.
“atau mba, mau
langsung ketemu sama pak raffi. dia masih ada diruang rawat pak gideon. Jika
mba mau, saya bisa antar mba sekarang!” tambah satpam itu.
“tidak perlu pak. Em,
saya masih ada urusan lain. Nanti saya telpon saja! Terima kasih” ucap gigi
lalu pergi meninggalkan rumah sakit. Ada perawat yang sempat melihat gigi. gigi
lupa mengenakan top, kacamata dan masker setelah keluar dari ruangan kenzie
tadi.
“pak kadir, itu
siapa?” tanya perawat tersebut.
“em, gak tau bu.
Keluarga pasien mungkin.” Ucap pak kadir satpam yang ditemua raffi dan gigi
tadi.
“kok mirip bu nagita
yah. Apa aku salah lihat. Yah sudahlah!” gigi akhirnya sampai dikamarnya.
Setelah membersihkan diri, ia mulai membuka status papanya. Dibelajrinya lembar
demi lembar, sambil memantau keadaan pak gideon dari kenzie.
“hahhh” ia menarik
nafasnya dengan dalam. Melihat kembali no raffi yang sudah disimpannya.
“bagaimana cara aku menelfonnya. Apakah dia
akan mengenali suaraku. Sms aja kalia yah. Ah sudahlah!” gigi merebahkan
tubuhnya ditempat tidur. Ia kembali membayangkan wajah raffi yang dilihatnya di
lift sebelumnya. Bibirnya mulai mengeluarkan senyum kecilnya.
“apakah dia masih
dengan naura! ahhhh,,,tidur nagita.” Gigi menarik selimut menutupi seluruh
tubuhnya.
***
“dokter gita sudah
datang belum?” tanya dokter bambang kepada kenzie.
“sebentar lagi dok.”
Ucap kenzie.
“ini sudah jam 07.30.
bagaimana tekanan darah pak gideon?” tanya dokter bambang lagi.
“sudah mulai turun
dok. 130/ 90 setelah diberi nifediphine 10 mg” jelas kenzie.
“ok. Kita tinggal
tunggu dr. gita. Persiapan operasinya sudah siap?”
“sudah dok! Dr. gita
memberi instruksi via phone tadi pagi.” jelas kenzie. Dr. bambang keluar dan
menemui keluarga pak gideon. Semunya sudah berkumpul menunggu didepan pintu
ruang operasi.
“dr. bambang” ucap
mama rieta yang langsung berdiri dari duduknya setelah melihat dr. bambang
keluar dari pintu ruang operasi.
“berdoalah. Itu yang
paling penting!”ucap dr. bambang.
“ada pesan dari dr.
gita. Katanya, pesan untuk keluarganya. Berdoalah dengan sungguh. Dia akan
berusaha melakukan semampunya. Namun Allah lah yang maha menolong. Jadi
berdoalah!” ucap kenzie.
“apa kami boleh
bertemu dengan dr. gita?” tanya raffi.
“maaf. Tapi dr. gita
belum datang!” ucap kenzie.
“apa dr bilang. Dr.
gita belum datang? Bukannya operasinya jam 08.00. memangnya apa yang dia
lakukan?” oceh raffi yang mulai kesal.
“tenang bapak raffi.
dr. gita tau apa yang dia lakukan.” Ucap dr. bambang.
“tapi setidaknya, dia
bisa ketemu kami. Sombong sekali. Pesannya pun disampaikan oleh orang lain.”
Oceh raffi lagi. mama amy memegang raffi, memberi isyarat agar raffi bisa lebih
tenang.
“kami mohon. Lakukan
yang terbaik. Kami pun akan melakukan yang kami bisa!” tambah pak munawar.
“iya dokter. caca
mohon! Beritahukan pada dokter gita juga.” Tambah caca. Shahnas hanya memeluk
caca. Gigi yang sudah datang melihat dari dalam ruang operasi.
“dok. Dokter gita
sudah datang. Operasinya akan segera dimulai” ucap seorang perawat mengingatkan
dokter bambang dan dr. kenzie.
“kami permisi dulu.
Insyaallah, kami akan berusaha melakukan yang terbaik” ucap dr bambang, pamit
lalu masuk kembali kedalam ruang operasi.
“dimana dokter gita?”
tanya dokter bambang pada perawatnya.
“ada diruang ganti
dok!” jawab perawat itu lagi.
“dokter mira sudah
siap?” tanya dr. bambang.
“sudah dok. Kata
dokter gita, operasinya boleh dimulai, dia akan menyusul.” Ucap salah seorang
perawat.
“baik. Ayo kita
lakukan.” Ucap dokter bambang. Operasipun dimulai. Dokter anastesi, perawat
anastesi, dan dokter spesialis sudah siap diruang operasi. Pak gideon sudah
tidak sadar lagi. gigi pun mulai masuk keruang opersi dengan baju hijau, celana
hijau, kacamata google, penutup kepala dan masker diwajahnya.
“apa semuanya sudah
siap?” tanya gigi.
“sudah dokter!” ucap
kenzie.
“bismillah!” ucap
gigi. operasipun dimulai, pukul 08.00. keluarga raffi dan gigi menunggu dengan
cemas didepan pintu ruang operasi. Operasi besar, tentunya memakan waktu yang
cukup lama. Pukul 13.00 operasi belum juga selesai.
“tanda2 vital” tanya
gigi.
“aman. 140/80, 92,
18. Saturasi 99%.” Jawab perawat bagian observasi.
“ada perdarahan
dipembuluh darah aorta?” ucap dr. bambang.
“suction. Depp,
arteri clem.” Ucap gigi yang mulai panik.
“tekanan darah menurun.
90/50, nadi meningkat 130 kali permenit.”
“loading cairan 500,
masukkan darah dua labu! Suction. Kita harus mengatasi perdarahannya” tambah
gigi yang mulai khawatir.
“papa, gigi mohon,
bertahanlah. Kuatlah pa!” ucap gigi. dr. bambang yang tepat didepannya,
mendengar perkataan gigi.
“dokter, ayo cepat.
Kita harus menutup kebocorannya!” ucap gigi lagi. semuanya berusaha begitu
keras, khusunya gigi. akhirnya masa kritispun terlewati.
“tanda2 vital?” tanya
gigi.
“mulai aman. 120/70,
88, 20.” Jawab perawat observasi.
“selesaikan. Tinggal
ditutup saja. Terus awasi tanda2 vital dan saturasinya” Ucap gigi yang mulai
duduk karena kelelahan. Jam sudah menunjukkan pukul 14.23 WIB. Gigi terus
memperhatikan papanya sampai operasi selesai.
“sudah selesai.
Selamat!” ucap dokter bambang kepada gigi.
“hah, belum aman
sampai papa sadar. Terus awasi!” ucap gigi lalu berjalan keluar dari ruang
operasi. Dokter bambang tersenyum.
“kita akan membawa
keruang perawatan sekarang dok!”
“silhhkan. Jangan
lupa untuk diobservasi. Kami akan segera menyusul!” ucap dokter bambang. Gigi
sedang membersihkan dirinya dari kelelahan yang sudah dialaminya. Setelah mandi
ia kembali memakai baju yang dipakainya sebelumnya. Ia menggunakan masker dan
keluar dari ruangannya. Semua dokter dan perawat yang menemaninya operasi tadi
masih ada disana. Gigi menatap semua yang juga sedang menatapnya.
“terima kasih
semuanya. Terima kasih!” ucap gigi. dokter menepuk tangannya, membuat semuanya
menepuk tangan untuk gigi.
“ahh, tidak perlu
seperti itu. Terus observasi pak gideon!” ucap gigi lagi.
“tidak mau ketemu
dengan keluarga,, anda, dr. bagita!” ucap dr. bambang, gigi nampak kaget
mendengar dr. bambang mengetahui dirinya.
“belum saatnya dok!
Aku akan melihat keadaannya nanti malam! Sampaikan salam dr. gita pada
semuanya. Tapi jangan bilang tentang keberadaanku. Gigi pergi dulu!” ucap gigi
lalu pergi meninggalkan ruang operasi. Semua yang mengenal gigi nampak kaget.
“tadi itu dokter
nagita. Oh ya Allah, bisa2nya aku tidak mengenalinya,” ucap bebrapa orang
perawat. Kenzie yang tidak mengenal nagita, hanya bingung dengan ekspresi semua
orang.
***
“alhamdulillah.” Ucap
mama rieta. Semuanya nampak tersenyum bahagia. Termasuk raffi.
“kita tetap akan
melakukan observasi. Semoga besok pagi pak gideon sudah bisa sadar.” Ucap
dokter bambang.
“dokter gita mana?
Kami mau mengucapkan terima kasih” ucap caca.
“dr gita, sepertinya
kelelahan. Dia titip salam saja.” Tambah dr. bambang.
“kami permisi dulu!”
pamit dr. bambang.
“sok banget sih. Hah”
tambah raffi,
“jangan gitu a, dr.
gita kan sudah bantui papa gideon” ucap caca.
“tapi setidaknya dia
ketemu kita . menyampaikan apa kek. Dasar, mentang2 dari luar negeri!” ucap
raffi.
“affi udah” ucap mama
amy.
“affi mau pulang
dulu. Kalau ada apa2 jangan lupa kabari raffi yah!” ucap raffi pamit untuk
pulang.
“kami pamit juga yah
tante. Besok pagi kami akan kesini lagi.” ucap irwan,
“iya. Terima kasih
yah!” ucap mama rieta. Setelah raffi dan kawan2nya pergi, pak munawar datang,
beserta para rekan bisnis pak gideon. Gigi yang melihat keadaan ruanng rawat
papanya masih ramai mengundurkan niat untuk melihat papanya.
***
“dokter gak ngejenguk
pak gideon?” tanya perawat yang melihat nagita kemarin kepada zaskia yang baru
selesai dengan dinasnya.
“ini, aku mau baru
kesana” ucap kia sambil memaskkan barang2nya kedalam tas.
“ohh,,,sampaikan
salam kami yah dok. Oh iya dok, kemarin malam, saya seperti melihat dr.
nagita!” ucap perawat itu lagi.
“apa kamu bilang.
Kamu melihat nagita?” tanya kia dengan serius.
“iya. Tapi saya
kurang yakin. Soalnya saya hanya melihatnya dari samping. Pak kardi yang sempat
berbicara dan melihatnya.” Tambah perawat itu lagi.
“oh,,,yah sudah aku
mau melihat pak gideon dulu!” ucap kia lalu keluar dari igd dan berjalan masuk
kedalam rumah sakit. Saat hendak masuk keruang rawat inap ia melihat pak kardi.
“pak kardi” panggil
zaskia.
“iya dokter. ada yang
bisa saya bantu?” jawab pak kardi.
“apakah kemarin
malam, bapak bertemu dengan wanita cantik, kulit putih?” tanya zaskia.
“kalau itu mah,
banyak dokter. saya juga kemarin ketemu dokter zaskia yang cantik” jawab pak
kardi. Zaskia nampak berfikir. Lalu ia mengeluarkan HP nya.
“wanita ini? apa pak
kardi pernah bertemu denganny?” tanya zaskia sambil memperlihatkan foto gigi
pada pak kardi.
“wah, cewe cantik ini
to. Iya. Dia bertanya tentang bukunya yang jatuh dan ditemukan oleh pak raffi.
iya wanita ini dok” jawab pak kardi. Zaskia nampak kaget.
“terima kasih yah
pak” ucap zaskia lalu berjalan sambil berfikir.
“jadi kamu dirumah
sakit ini gi. Hahh” gumam zaskia yang masih nampak bingung.ia berjalan menuju
kearah lift, masih dengan kebingungan, tiba2 ada yang berdiri didepannya,
menghalangi jalannya.
“maaf mba!” ucap kia
tanpa melihat orang yang berdiri didepannya. Saat kia berjalan kearah kiri,
wanita tadi mengikuti arah zaskia, hingga membuat zaskia kesal.
“yah mmba,....” kata2
zaskia terhenti saat melihat wanita yang ada dihadapannya.
“giigiiii” ucap
zaskia kaget. Gigi hanya melebarkan senyumnya.
“gak kangen sama
gue!” ucap gigi sambil melebarkan senyumnya.
“ohh,,,gigiiiii” teriak
zaskia lalu memeluk gigi dengan eratt.
***
Zaskia menatap gigi
yang didepannya dengan tajam. Sedangkan gigi mengaduk kopi miliknya.
“kenapa? Natap gue
gitu banget. Kangen yah?”tanya gigi kepada zaskia.
“hahhhh,,,gue cuman
penasaran. Kemana aja loe selama ini gi. Semua orang nyariin loe tau!” ucap
zaskia.
“bersimedi.
Menenangkan diri!” jawab gigi singkat.
“hahhh, bersimedi.
Sudah ketemu sama keluargamu?” tanya zaskia lagi.
“belum!”
“belum. Terus ngapain
loe dirumah sakit?”
“ketemu papaku”
“yahhhh”
“yah kenapa?”
“kalau loe ketemu
sama papamu, masa sama yang lain gak ketemu” ucap kia sambil meminum kopinya.
Ia kemudian nampak berfikir.
“ohhh, ternyata loe.
Dr. gita. Gita,,nagita. Yah ampun, kenapa gue baru menyadarinya.” Ucap zaskia
lagi. gigi hanya mengeluarkan senyum kecilnya.
“cepet ceritain. Loe
kemana aja selama ini. tau gak, seluruh rumah sakit, taunya loe itu kabur sama
nanda” ucap kia lagi.
“memang benar!” jawab
gigi singkat.
“loe bener2 kabur
sama nanda?” tanya zaskia yang mulai kecewa. gigi hanya menganggukkan
kepalanya.
“ya Allah. Haduhh,,”
ucap zaskia lagi.
“lalu, sekarang. Apa
kamu masih bersama nanda?” tanya kia lagi. gigi hanya tersenyum.
“jangan senyum2.
Jelasin. Kalaupun kamu dan nanda sudah bersama, aku akan mengerti kok. Ayo
ceritain!” bujuk zaskia.
“aku mengikuti nanda
sampai kejerman. Setelah sampai dibandara, aku langsung terbang ke london.
Karena aku tau, papa pasti akan mencariku. Aku lalu melanjutkan S2, mengambil
sp. Bedah jantung. Ternyata, jurusan yang aku ambil membawaku kembali ke
indonesia” jelas gigi.
“di london masih
dengan nanda?” tanya zaskia menyelidiki. Gigi hanya tersenyum.
“loe yah. No gak
aktif. Email gak dibalas. Kita semua kehilangan kontak loe. Yah ampun! Jadi loe
masih sama nanda?” tanya kia lagi.
“apa gunanya kabur
kalau aku masih bisa dihubungi. Loe ada2 aja. Kan gue udah bilang kalau gue
langsung terbang ke london. Nanda yah tetap di jerman. Hubunganku dengannya
berakhir saat kita sampai dijerman.” Jelas gigi lagi.
“owh begitu. Memang,
kenapa kamu harus pergi sih gi. Padahal semua bisa diselesaikan!” ucap zaskia.
“memang aku harus
pergi waktu itu ki. Harus. Untuk mengobati hatiku. Dan itu lebih baik untuk
raffi dan juga untuk semuanya.” Jelas gigi lagi.
“hah,,,baik gimana.
Loe cuman gak tau aja, raffiiii,,,ahhhh,,,” kia yang mulai kesal meminum
kopinya.
“kenapa dengan raffi?
dia bahagia kan?” tanya gigi sambil mengaduk kopinya.
“bahagia! Bahagia
darimananya. Aku mencoba menghubungimu hari itu. mencoba hampir setiap hari.
Tapi no mu tetap tidak aktif.” Ucap zaskia lagi.
“memangnya kenapa.
Dia sudah putus dengan naura? “ tanya gigi mulai khawatir. Zaskia menarik
nafasnya dan menatap gigi dengan kesal.
“nagitaaa, dihari loe
pergi waktu itu, Dihari itu juga raffi berubah menjadi orang gila. Aku ingin
mengatakan pada raffi bahwa kau juga mencintainya. Tapi aku mengingat janjiku
padamu. Jadi aku tetap diam sampai hari ini. dia selalu bertanya padaku, apakah
dia tidak pernah mencintaiku? Sekalipun! Aku hanya diam tidak bisa
menjawabnya!” jelas kia lagi. gigi nampak bingung.
“memangnya apa yang
kulakukan padanya!” jawab gigi yang masih tdak mengerti.
“gigiiiii. Ih, bener2
yah loe.” Kesal zaskia. Gigi hanya menatap zaskia dengan bingung.
“raffi bertengkar
dengan ayahnya dihari ulang tahun ahmad group waktu itu. Dia melepaskan
semuanya. Posisinya di ahmad group, dan semua harta milik ayahnya. Karena
menurutnya, hal berharga yang dia miliki sudah meninggalkannya. Dia benar2
hancur waktu itu gi. Cukup lama kami membantunya untuk kembali bangkit dari
keterpurukannya. Dia tidak pernah berbicara dengan ayahnya lagi sejak kejadian
itu. Dia pun tidak pernah kembali kerumahnya. Kau benar2 menghancurkannya.”
Jelas zaskia. Gigi nampak kaget dengan apa yang dijelaskan oleh zaskia.
“hah,,,bukankah dia
bahagia bersama naura!” tanya gigi lagi.
“dia melepaskan
naura. karena dia sadar dia tidak mencintainya. Dihari itu, dia ingin
mengatakan padamu bahwa dia mencintaimu, tapi, katanya kamu udah duluan minta
cerai. Kamu bilang kamu mencintai nanda, dia akhirnya tidak berani mengatakan
bahwa dia mencintaimu. Dia tidak ingin menghancurkan perasaanmu. Dia tidak
ingin merepotkanmu. Tapi itu juga kebodohannya. Tidak mengatakannya dan
membiarkanmu pergi” ucap zaskia lagi. gigi terdiam. Nampak gurat penyesalan
diwajahnya.
“apa kamu mulai
menyesal?” tanya zaskia. Dia hanya menatap zaskia dengan dalam.
“tidak ada gunanya
menyesalinya. Tapi, dia berhasil melewatinya kan!” ucap gigi lagi.
“yahhh,,,ya iya sih.
Akhirnya, dia bisa membuat usahanya sendiri, dengan teman2nya. Dia sekarang
dapat berdiri diatas kakinya sendiri.” Ucap zskia lagi.
“baguslah.” Ucap gigi
singkat.
“cuman begitu saja!”
tanya zaskia lagi.
“lalu. Loe ingin gue
ngapain?” tanya gigi.
“gi...dia
mencintaimu. Bukankah kamu juga mencintainya. Pergi dan katakan padanya.
Hiduplah bahagia gi” tambah zaskia.
“hm,,sudah tiga
tahun. Mungkinkah dia masih mencintaiku? Aku tidak mau berharap ki. Biarkan
semuanya mengalir seperti ini. mengetahui dia pernah mencintaiku, itu sudah
cukup membuatku bahagia” ucap gigi lagi dengan senyum tipisnya. zaskia tidak tau
harus mengatakan apa lagi.
“jangan katakan
apapun tentang keberadaanku. Terima kasih ki! Terima kasih telah menjaga
rahasiaku” tmbah gigi lagi. zaskia nampak kesal dan kecewa pada gigi.
“kenapa kamu masih
menyembunyikan keberadaanmu?”
“aku tidak tau, bagaimana
cara menghadapi mereka ki. Menjawab pertanyaan mereka, aku tidak tau harus
bagaimana ki. Biarkan takdir yang mengatur semuanya.” Tambah gigi lagi.
Gigi kembali ke
hotel. Ia duduk diatas ranjangnya memikirkan semua yang dikatakan zaskia
padanya.
“kenapa waktu selalu
mempermainkan kita. Benarkah kamu mencintaiku.” Gigi menarik nafasnya dengan
dalam.
***
Pukul 03.00 pagi.
nampak gigi berdiri diruang perawatan papa gideon. Ia melihat keluarganya
diruang tunggu sudah tertidur pulas. Ia masuk kekamar tunggu. Melihat mama
rieta tidur disofa. Ia menatap wajah ibunya itu. Lalu memberikan kecupan
didahinya. Air matanya jatuh.
“maafkan gigi ma”
bisik gigi pelan. Ia keluar dan masuk keruang perawatan papa gideon setelah
memakai baju steril. Ia mengisyaratkan kepada perawat untuk keluar. Hingga
didalam kamar tinggal gigi dan papa gideon. Ia mendekati papanya yang belum
sadar. Ia duduk disamping pak gideon, memegang tangan papanya itu.
“pa,,ini gigi pa.
papa bisa denger gigi. paaa,,hiks,,maafin gigi pa. maafin gigi” ucap gigi
pelan, air matanya jatuh membasahi pipi mulusnya.
“gigi tidak
seharusnya mengecawakan papa. sadarlah pa. setelah papa sadar, papa boleh
marahin gigi. maafin gigi pa. gigi sayang sama papa, hiks, hiks,” tangis gigi,
menenggelamkan wajahnya disamping tubuh ayahnya sambil memegang tangan pak
gideon. Sampai akhirnya ia tertidur disamping pak gideon hingga pagi pun tiba.
Pukul 05.00 pagi perawat membangunkan gigi yang tertidur disamping pak gideon.
“dokter?” panggil
perawat jaga membangunkan gigi. gigi pun terbangun, dan sadar kalau ia tertidur
dikamar papanya.
“oh,,maaf. Aku
ketiduran yah. Oh yah, bagaimana perkembangannya?” tanya ggi kepada perawatnya.
“perkembangannya
sudah membaik dok. Tanda2 vitalnya pun aman. Dari selesai operasi, sampai saat
ini, Alhamdulillah, semua menjadi lebih baik. Semoga pagi ini beliau sudah bisa
sadar.” Jelas perawat.
“baiklah. Aku pulang
dulu. Jangan lupa kabari aku perkembangannya.” Ucap gigi.
***
Pagi hari tepat pukul
08.00 pagi pak gideon sadar dari tidurnya. Semua nampak senang, khusunya mama
rieta.
“ya Allah. Terima
kasih. Apa kami boleh masuk?” tanya mama rieta yang begitu bahagia melihat
suaminya sudah sadar.
“tentu saja boleh.”
Ucap dr. bambang.
“papa!” ucap mama
rieta lalu memeluk suaminya. Papa gideon tersenyum sambil mengelus pundak
istrinya.
“papaa,,caca
kangennn!” ucap caca yang juga memeluk papanya. Papa gideon hanya tersenyum.
“pak gideon, tidak
boleh terlalu banyak bicara. Namun tetap berikan suport padanya.” Ucap dr
bambang.
“terimakasih dokter”
ucap mama amy. Pak munawarpun nampak senang. Raffi hanya tersenyum melihat dari
luar.
“terima kasih
dokter!” ucap pak gideon.
“sama sama pak” jawab
dr bambang.
“sampaikan juga
salamku pada dokter yang melakukan operasi padaku!” ucap pak gideon lagi.
“tentu saja. Bapak
sudah cukup bicaranya. Sekarang anda harus istrahat!” ucap dr bambang.
Gigi yang mendapatkan
kabar bahwa ayahnya sudah siuman nampak begitu lega. Ia akhirnya dapat menarik
nafas panjang. Tiba2 HP nya berbunyi.
“nanda. kenapa dia
menelfon!” gumam gigi.
“halo! Iya nan. Ada
apa?” tanya gigi kepada nanda.
“aku ada diindonesia
gi. Bisakah kita bertemu?” ucap nanda dari ujung telpon.
“tentu saja. Kapan?”
tanya gigi balik.
“satu minggu lagi.
Aku mau minta tolong padamu.” Ucap nanda lagi.
“oh,,,em,,kamu mau
minta tolong apa?” tanya gigi lagi.
“aku mau minta alamat
dr albert. Kamu masih menyimpannya kan?” tanya nanda.
“iya, aku masih
meniyimpannya. Tapi”
“tapi apa gi?” tanya
nanda lagi.
“em,,buku tempat aku
menyimpan alamatnya,,tidak tau ada dimana. Nanti akan kucoba memintanya dari
dr. novi.” Ucap gigi lagi.
“baiklah, sampai
ketemu nanti” ucap nanda dari balik telpon dan mematikan panggilannya. Gigi
mulai berfikir untuk menelfon raffi. untuk meminta bukunya kembali.
“bagaimana caranya
yah. Apa dia akan mengenali suaraku! Kalau di film2, biasanya pakai sapu
tangan, iya, iya pakai sapu tangan, buat menyamarkan suara” ucap gigi lalu
mencari sapu tangan. Ia mulai menempalkan sapu tangan di ujung HP nya lalu
menekan no telpon raffi. raffi yang sedang berada dikantor melihat panggilan
masuk dari no yang tidak ia kenal di HP nya.
“hallo” jawab raffi.
gigi yang mendengar suara raffi langsung terdiam.
“hallo” jawab raffi
sekali lagi.
“hallo” ucap gigi.
“iya, ini dengan
siapa, dan ada yang bisa saya bantu?” tanya raffi dari balik telponnya.
“saya, pemilik buku
yang jatuh dilift waktu itu. No ini saya ambil dari satpam rumah sakit. Dimana
bisa saya mengambil buku saya?” tanya nagita sambil menyamarkan suaranya.
“em,bagaimana kalau
di NS hospital saja!” ucap raffi.
“bisakan anda
menitipkannya kesatpam saja?” tanya gigi lagi kali ini menyamarkan suaranya
seperti suara sincan. Raffi yang mendengar suara gigi, merasa sedikit aneh.
“maaf, saya akan
mengembalikan langsung kepada anda. Jadi saya tidak bisa menitipkannya pada satpam!”
ucap raffi lagi. gigi mulai merasa kesal.
“tapi kan itu buku
saya, anda tidak berhak menahannya terlalu lama” ucap gigi lagi masih dengan
suara sincannya.
“sekarang buku anda
ada ditangan saya, jadi saya yang akan menentukan!” ucap raffi lagi. gigi
menutup spiker hp nya dan menggerutu.
“astaga, susah banget
sih, tinggal taruh disatpam aja!” ucap gigi lagi.
“em,,tapi,,,saya
besok sedang sibuk” ucap gigi lagi.
“kalau begitu, besok
lusa saja!” ucap raffi lagi.
“besok lusa saya juga
sibuk!”
“yah sudah besok
lusanya aja lagi” ucap raffi lagi.
“Besok lusanya lagi,
saya juga sibuk!” ucap gigi dengan nada yang mulai emosi.
“kalau begitu,
disuatu hari, jika anda sudah tidak sibuk, hubungi saya lagi!” ucap raffi.
“yaaaaa” teriak gigi
yang sudah tidak bisa menahan emosinya. Sontak raffi langsung menjauhkan hp
dari telingannya.
“wuh,,gila suaranya
langsung berubah begitu. Bagaimana aku bisa percaya kalau dia benar orangnya”
ucap raffi lagi. gigi masih ada dibalik telpon dan mendengarkan perkataan
raffi.
“dengar yah tuan
raffi. itu benar2 buku saya. Nanti saya tentukan tempatnya dimana kita bisa
bertemu. Tapi awas saja, jika saya tau anda membaca isi buku saya, mati, ghek”
UCap gigi marah, yang kali ini sudah tidak menyamarkan suaranya. Ia lalu
mematikan HP nya.
“wah,,,gila,marah
sampai sebegitunya,,,ccccc..tapi seperti aku pernah mendengar suaranya” ucap
raffi sambil berfikir.
“fi, loe mau bantuin
kan!” ucap irwan yang masuk kekantor raffi dan membuyarkan lamunan raffi.
“iya. Emang jadi,
tanggal 14 februari kalian menikah? Dibogor?” tanya raffi lagi.
“iya bro, 1 minggu
lagi. aku sudah tidak sabar. Oh iya, awas saja kalau kamu sampai lupa. Mati
loe!” ucap irwan.
“iyaaa,,,aku sudah
bilang pada jeremi untuk bisa menyewa villanya yang hampir berada ditengah
hutan itu. Hadeuh!” ucap raffi lagi.
“udah viks kan,
soalnya udah mau didesign fi” ucap irwan lagi.
“udah irwan. ini no
telponnya. Silahkan kamu hubungi!”
“makasih bro. besok,
dan selama dua minggu kedepan, aku cuti yah! Ok. Taukan dimana kalian bisa
menemukanku. Ok” ucap irwan lagi.
“ia suka2 loe lah”
ucap raffi lagi. irwan pun keluar dengan wajah sumbringah.
“gila aja nikah
ditengah hutan. Ide wanita itu aneh2 aja. Habis pesta dimakan serigala! Hah”
gumam raffi lalu kembali mengerjakan pekerjaannya.
“sumpah, laki2 satu
ini, selalu saja menyebalkan. Ahhhh” ucap gigi yang sungguh sangat kesal kepada
raffi. tiba2 ada bunyi bel.
“siapa yang datang.”
Gigi berjalan membuka pintu. Ternyata zaskia yang datang.
“asslamualaikum”
salam zaskia yang langsung masuk tanpa meminta izin kepada gigi.
“kok loe bisa tau?”
tanya gigi.
“taulah. Keberadaan
loe di NS hospital itu gak disembunyiin gigi.” ucap kia lagi.
“mau minum apa?”
tanya gigi.
“gak usah. Gue kesini
mau ngundang loe!”
“ngundang kemana?”
tanya gigi lagi.
“keacara pernikahan
gue. Awas loe kalau gak datang. Gue bakal bongkar semuanya!”
“loe mau nikah? Sama
irwan?” tanya gigi yang ikut bersemangat.
“yah, tentu saja. Mau
sama siapa lagi.” jawab kia.
“aaaaa,,,kia
selamatttttttt,,,” girang gigi sambil memeluk sahabatnya itu. Kia pun membalas
pelukan gigi.
“loe datang
yah....gue sangat berharap loe datang...” ucap kia.
“tentu saja. Aku
pasti akan datang. Aku tidak mungkin akan melewatkannya!” ucap gigi lagi.
“walaupun disana ada
raffi kan? Dan tentunya, keluargamu dan keluarga raffi juga ada disana.” Jelas
zaskia, gigi terdiam, sambil melemparkan senyum pada zaskia.
“aku kan sudah
bilang, biarkan takdir yang menentukan. Takdirku sekarang adalah pergi
kepernikahanmu, mau bagaimana takdirku nanti, kita lihat saja!” jelas gigi.
zaskia menatap gigi dengan tatapan bahagia.
“kamu masih
mencintainya?” tanya zaskia tiba2.
“siapa?” tanya gigi.
“raffi!”
“entahlah ki. Yang
aku tau, jantungku masih berdebar saat melihatnya. Cuman, dia masih sangat
menyebalkan!” ucap gigi lagi.
“bagaimana kamu tau
dia masih sangat menyebalkan?” tanya kia.
“kamu tau buku yang
suka aku bawa, yang bertuliskan heart dicovernya?”
“iya”
“aku menjatuhkannya,
dan raffi yang menemukannya. Aku menelponnya agar dia mengembalikan buku itu,
tapi, dia memperumitnya!” jelas gigi.
“jadi itu buku loe.
Yang dipandangin sama raffi. wow, takddir macam apa ini!” ucap kia.
“ah sudahlah. Ada
banyak hal penting dibuku itu, dan, tulisan2 gue. Bagaimana kalau dibaca raffi.
mau ditaruh dimana nih muka gue!” khawatir gigi.
“ahahahahaha,,,,,hadeuh,
semoga raffi gak baca aja...wkwkwk” ucap kia mengembalikan perkataan gigi.
“dasar loe!” ucap
gigi.
“loe mau balik lagi
ke london atau?” tanya kia.
“aku akan balik
kelondon. Tapi aku harus menyelesaikan masalah yang ada disini dulu!” ucap
gigi.
“termasuk raffi?”
tanya kia lagi. gigi hanya menaikan kedua bahunya dan melemparkan senyumannya
kepada kia.
“kalau dia tidak
bersama naura, lalu apa yang dilakukannya selama ini?” tanya gigi sedikit
gugup.
“mencoba
melupakanmu.,,” jawab kia sambil tersenyum. Gigi terdiam, kembali mentap keluar
jendela.
***
“nyebelin banget sih
ni cewe. Maksa banget. Semakin dia maksa, semakin gue lama2in!” ucap raffi.
“ngomong apa sih fi!”
tanya irwan.
“ini, cewe yang punya
buku yang aku temuin itu. Gak mau banget kayaknya ketemu gue.,,tapi, tau gak,
aku seperti mengenal suaranya. Entah penah dengar dimana yah!” ucap raffi lagi.
“haduh, nyetir
mobilnya yang bener! Gue mau nikah besok raffi.” ucap irwan lagi. raffi pun
melajukan mobilnya. Bunyi hp nya menandakan ada panggilan masuk.
“liat wan, ni dia nih
cewe rese! Hah” ucap raffi menunjukan no yang menelpon di hp nya,
“angkat kali!”
“iya, ini juga mau
diangkat. Hallo” ucap raffi.
“maap tuan raffi.
kapan buku saya dapat saya ambil?” tanya gigi dibalik telpon.
“sekarang pun bisa.
Kita ketemu dimana?” ucap raffi.
“emm, saya tidak bisa
bertemu dengan anda. Bisa tidak, titipkan saja dirumah sakit!” ucap gigi lagi.
“bukankah sudah jelas
jawaban saya. Saya akan mengembalikannya langsung kepada anda. Simpel kan!”
jawab raffi lagi.
“emm, daripada saya
menganggu anda terus, akankah tidak sebaiknya anda menitipkan buku itu saja.
Tidak akan merepotkan anda juga. Lagipula itu kan buku yang tidak penting untuk
anda.” Ucap gigi yang berusaha menahan emosinya.
“itu adalah pendapat
anda. Saya akan tetap dengan prinsip saya. Mau ambil buku ini, mari kita
ketemu!” ucap raffi lagi.
“yahhhh,,,,loe
yah,,,gue udah sabar2 nih. Cepet gak balikin itu buku gue. Ada hal penting yang
harus aku lihat didalamnya.” Teriak gigi yang sedikit geram. Raffi langsung mematikan
hp nya.
“wahhhh, gila
teriakannya. Kan gue jadi tambah penasaran pengen ketemu sama ini cewe!” ucap
raffi.
“hahah, loe yah. Baru
dapat mainan baru. Kenapa gak kembaliin aja sih!” ucap irwan lagi.
“gue penasaran kenapa
dia tidak mau ketemu sama gue. Dan teriakannya barusan, kenapa gue malah senang
mendengarnya. Cuman satu orang yang berani meneriaki gue seperti itu.,hah” ucap
raffi sambil tersenyum. Sementara gigi menggerutu dikamarnya.
“oh, ya Allah.
Dimatiin lagi. gak sopan banget!” gerutu gigi.
“gue
kan,,,ahhhhhh,,,,raffiiiiiii...nyebelin banget sih!” gerutu gigi lagi.
***
Enam hari sudah papa
gideon dirawat paska operasi. Dan keadaannya pun semakin membaik. Ia sudah
dipindahkan keruang perawatan biasa. Gigi memantau keadaan ayahnya dari dr
bambang dan dr kenzie.
“kami mau visite.
Kamu tidak mau ikut?” tanya dr bambang kepada gigi yang ada diruangannya.
“hm, gak dok. Dokter
pergi saja. Sampaikan salamku!” ucap gigi.
“baiklah. Nanti saya
kabari. Saya pergi dulu!” ucap dr bambang lalu meninggalkan gigi diruangannya.
Sesampainya diruangan pak gideon, dr bambang disapa dengan hangat.
“selamat pagi pak!”
sapa dr bambang dengan sopan.
“selamat pagi
dokter!” jawab dokter bambang dengan senyuman.
“keadaan anda sudah
semakin membaik. Sepertinya anda sangat bahagia!” ucap dr bambang.
“tentu saja saya
habagia. Kehidupan saya kembali seperti semula. Ahaha, dan gigi, itu yang
membuat saya sangat bahagia” ucap pak gideon. Mama rieta dan caca menatap
papanya dengan bingung. Yang menjaga papa gideon hari itu hanyalah caca dan
mamanya. Mama amy sedang pulang, sedangkan shahnas sedang mengurus ujian
akhirnya. Papa munawar sedang mengurus perusahaannya dan raffi juga sedang
dikantor.
“oh,,begitu rupanya.
Selamat!” ucap dr bambang seakan mengerti dengan apa yang dimaksudkan oleh pak
gideon.
“dr gita, yang
mengoperasi saya. Dimana dia sekarang?” tanya papa gideon.
“dia ada dibawa.
Diruangan saya. Titip salam katanya buat pak gideon!” ucap dr bambang.
“suruh dia kemari.”
Ucap pak gideon.
“sepertinya dia tidak
akan datang!” tambah dr bambang.
“sebegitu bencinya
kah dia padaku! Apa yang membuat dia akan datang kemari?” tanya pak gideon.
“keadaan anda yang
memburuk. Apa tidak apa2 aku berbohong padanya?” tanya dr bambang.
“lakukannlah!” setuju
pak gideon.
“memang ada apa pa?” tanya
mama rieta.
“mama kangen sama
gigi?” tanya pak gideon.
“tentu saja!” ucap
mama rieta dengan mata yang berkaca2 karena mengingat anak sulungnya itu. Caca
hanya terdiam bingung.
“mama akansegera
bertemu dengannya!” ucap pak gideon lagi. Gigi yang sedang membaca laporan
papanya diruangan dr bambang dikagetkan dengan kedatangan perawat yang yang
menemani dr bambang visite dengan nafas terengah2.
“dr gi...ta....pak
gideon,,,dia” ucap perawat itu terbata2.
“ada apa? Tarik nafas
dulu!” ucap nagita yang mulai khawatir.
“dr,,,,pak gideon,
mengalami syok kardiogenik” ucap perawat itu.
“apaaa” ucap nagita
panik. Tanpa menunggu lagi, Ia langsung berlari kearah lift, namun pintu lift
belum juga terbuka, ia langsung menuju ke tangga darurat. Tanpa berfikir
panjang, gigi berlari menaiki tangga itu satu persatu, perawat yang
mengejarnyapun tidak sanggup mengejar gigi. gigi berlari dengan air mata yang
jatuh dipipinya.
“papaaaaa” ucap gigi
sambil terus berlari. Akhirnya dia sampai dilantai empat, ia langsung berlari menuju
kamar ayahnya dirawat. Ia langsung membuka pintu dengan wajah yang begitu
panik.
“paapaaa” teriak gigi
dengan air mata dipipinya. Namun, begitu kagetnya dia menlihat ayahnya
tersenyum padanya. Gigi terdiam. Mama rieta menatap anaknya dari ujung kaki sampai
ujung kepala. Caca pun mendekat kearah ibunya dan menatap mba gigi dengan
lekat. Gigi terdiam. Ia menatap ayahnya, mamanya dan caca bergantian. Dr
bambang hanya tersenyum melihat gigi yang berlari panik seperti orang bodoh. Dr
bambang mendekati gigi.
“jangan bersembunyi
lagi!” ucap dr bambang sambil menepuk pundak gigi.
“saya permisi dulu.
Disini sudah ada dokter hebat yang akan menjaga anda!” ucap dr bambang. Pak
gideon membalas senyuman dokter bambang. Pak gideon kembali menatap gigi yang
tertunduk diam dengan air mata yang terus jatuh dipipinya. Gigi tertunduk, tak
mampu menatap keluarganya. Sesekali ia menyapu air matanya. Mama rieta menatap
anaknya, juga dengan air mata dipipinya, begitu pula dengan caca.
“darimana sja kamu
gi?” tanya mama rieta. Gigi masih saja diam. Mama rieta mendekati anaknya itu.
“darimana saja kamu?”
tanya mama rieta sambil menggoyangkan tubuh gigi dengan keras. Gigi menatap
ibunya itu dengan air mata yang mengalir tak terbendung.
“tega kamu gi. Tanpa
pesan kamu meninggalkan kami. Hah” teriak mama rieta lagi. gigi menatap mamanya
dengan tatapan rindu.
“maafin gigi
ma..maafin gigi. gigi Cuma tidak tau harus berbuat apa lagi!” ucap nagita
ditengah tangisnya.
“kalau kamu punya
masalah, kenapa tidak cerita sama mama, atau sama caca, hahhh,,,gigii,,,kamu
tidak tau, mama selalu memikirkanmu. Kamu tidur dimana, kamu sudah makan atau
belum, kamu sedang apa, apakah kamu sehat. Tega kamu gi, mama begitu rindu sama
kamu. Apa kamu tidak rindu sama mama?” ucap mama rieta ditengah tangisnya
sambil membelai wajah anaknya itu.
“gigi,,,gigi juga
rindu sama mama,,hiks” ucap gigi yang langsung menyapu air mata mamanya dan
memeluk mamanya dengan erat.
“maafin gigi ma!
Maaf” ucap gigi menumpahkan semua tangisnya dipelukan ibunya.
“mba gak kangen sama
caca!” ucap caca yang juga sudah sedari tadi menangis dibelakang mamanya. Gigi
melepaskan pelukannya dari mamanya dan melihat kearah adiknya.
“dasar bodoh.
Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk menjaga kesehatan papa. Apakah aku harus
memukulmu sekarang” ucap gigi pada adiknya masih dalam tangisnya.
“maafin caca
mba...papa terlalu mencintaimu! Hiks,,hiks” ucap caca, air matanya masih jatuh.
Gigi memeluk adiknya itu dengan penuh sayang.
“bagaimana
kuliahmu,,hm” tanya gigi sambil terus memeluk adiknya itu.
“kuliah caca belum
selesai mba,,ini karena mba, caca harus ngrusin perusahaan papa” ucap caca.
“dasar bodoh” ucap
gigi lagi sambil terus memeluk adiknya. Mama rieta memeluk kedua anaknya itu
dalam dekapannya. Papa gideon manyapu air mata yang jatuh di pipinya.
“apa cuman mama sama
caca yang dapat pelukan! Papa gak?” ucap pak gideon. Gigi melihat kearah
papanya. Berjalan mendekati papanya dengan kaku.
“kemarilah.” Ucap pak
gideon mengulurkan tangannya pada gigi. gigi memgang uluran tangan papanya dan
mendekati papanya.
“apakah papa terlalu
keras sama kamu?” tanya pak gideon sambil menyapu air mata anaknya itu. Gigi
menggelengkan kepalanya.
“maafin papa!” ucap
pak gideon.
“gak pa,,gigi yang
minta maaf” ucap gigi lalu memeluk ayahnya itu dengan tangisnya yang kembali
tumpah.
“dasar anak nakal.
Jangan pernah tinggalin keluarga kamu lagi, mengerti.” Ucap pak gideon. Gigi
mengangguukkan kepalanya masih dalam pelukan ayahnya.
“papa sangat
menyayangimu,,,papa hanya ingin kamu tau itu” ucap pak gideon lagi.
“gigi juga sayang
sama papa” ucap gigi lagi. suasana yang begitu haru tercipta di keluarga mereka
saat ini.
***
“loe gak kerumah
sakit hari ini?” tanya irwan kepada raffi.
“bukankah gue harus
membantu loe disini!” ucap raffi lagi.
“tidak perlu.
Pergilah kerumah sakit.” Ucap irwan lagi.
“gue udah izin sama
mama rieta. Jadi tiga hari kedepan, waktu gue ini punya loe bro!” ucap raffi
lagi. irwan tersenyum.
“dasar loe. Terima
kasih. Gue sangat beruntung punya teman seperti kalian.” Ucap irwan.
“ah,,,jangan
melankolis loe!” ucap deni lagi. mereka pun tersenyum bersama.
“Tapi ngomong2, apa
gak ada tempat lain untuk kalian menikah. Tau gak, karena ini didalam hutan,
jadi disini gak ada sinyal.” Ucap billy sambil berusaha mencari sinyal.
“oh gitu, masa sih!”
raffi pun mengeluarkan HP nya.
“beneran gak ada
sinyal. Gimana gue mau nelpon kerumah sakit” ucap raffi lagi.
“para tamu undangan
mulai datangnya nanti malam yah! Jadi siapin villa yang akan mereka tempati!”
ucap irwan kepada para pekerja yang ada disitu.
“zaskia juga entar
malem yah datengnya!” tanya deni.
“iya. Tapi kita etep
gak bisa ketemu. Yah, kangen banget” ucap irwan.
“dasarrr,,,besok loe
bakal ketemu. Hafalin tuh ijab kabul loe!” ucap raffi sambil melempar irwan
dengan ikatan bunga. Mereka pun nampak sangat bahagia.
***
gigi masih memeluk
mamanya, seakan tidak ingin membiarkan mamanya pergi.
“sayang, mama mau
siapin makan siang dulu! Kamu bangun gih” ucap mama rieta lagi.
“gak mau ma. Gigi
masih kangen sama mama!” ucap gigi kembali memeluk mamanya erat. Mama rieta juga
membalas pelukan gigi.
“idih, manja banget”
ucap caca berusaha menghubungi raffi.
“biarin. Syirik aja”
jawab gigi. papa gideon nampak bahagia melihat kelengkapan keluarganya.
“kok gak nyambung2
sih!” gumam caca.
“kamu ngehubungin
siapa?” tanya gigi.
“raffi ahmad” jawab
caca dengan penekanan.
“kenapa loe hubungin
dia?” tanya gigi lagi.
“mau ngasih tau,
kalau mba ada disini!” ucap caca lagi.
“cacaaa” teria gigi
pada adiknya.
“yeee,,,mba cuman gak
tau gimna keadaan a rffi waktu ditinggalin sama mba. Hancur, berantakan!”
tambah caca lagi.
“tapi, gak usah
kabarin dia kali!” ucap gigi yang mulai melepaskan pelukannya dari mamanya.
“yah dia harus tau.
Dia juga ingin banget ketemu sama mba! Mau tanya kenapa mba ninggalin dia” ucap
caca lagi.
“jangan ca. sini hp
loe.” Gigi berusaha mengambil hp caca.
“yeyyyy,,gak ah.
Ngomong2 kenapa sih mba pergi” tanya caca lagi.
“panjang ceritanya
ca. udah ah, jangan hubungin raffi” ucap gigi lalu mulai duduk disamping
papanya.
“yang udah gue
hubungin nanas aja.” Tambah caca.
“cacaaa” teriak gigi
mengejar caca. Papa gideon dan mama rieta hanya tersenyum melihat kelakuan kaka
beradik itu. Mama rieta memegang tangan suaminya sambil tersenyum.
“dasar yah tu annak.
Gak mau dibilangin ma!” ucap gigi yang kembali duduk disofa.
“memangnya kamu tidak
mau ketemu raffi?” tanya mama rieta. Gigi hanya diam. Caca memasuki ruang rawat
ayahnya.
“iya, gue gak ngasih
tau deh.” Ucap caca sambil duduk disebelah kakanya.
“bagus. Ikutin kata2
mbanya sekali2.” Ucap gigi lagi.
“tapi, aku udah
ngasih tau nanas mba. Baru aku nyadar sekarang” ucap caca sok lugu.
“cacaaaaa” teriak
gigi...caca hanya pindah duduk di sofa sebelahnya.
“peace!” ucap caca
sambil menunjukkan jarinya yang membentuk huruf V.
“sudahlah” ucap gigi
pelan.
“oh yah ma. Kata mama
amy, entar malem baru bisa kesini, soalnya dia lagi ada dibandung ma.” Ucap
caca lagi.
“jangan2 mama amy loe
kasih tau juga?” tanya gigi lagi.
“iya. Maaf yah. Ini
berita besar soalnya!” ucap caca yang kembali sok lugu.
“cacaaaaaa” teriak
gigi. caca hanya tertawa dan menaik turunkan kedua alisnya. Pintu kamar pak
gideon tiba2 terbuka.
“selamat siang!” sapa
zaskia sopan.
“masuk ki!” ucap mama
rieta. Zaskia pun masuk kekamar pak gideon, tanpa menyadari keberadaan gigi.
“om gimana
kabarnya??” tanya zaskia.
“alhamdulillah. Sudah
mulai membaik. Bagaimana pernikahanmu?” tanya pak gideon.
“ini kia, udah mau
berangkat. Minta doanya yah om, tante!” ucap zaskia.
“tentu saja. Maaf, om
sama tante gak bisa hadir. Kami akan selalu mendoakan semoga pernikahan kamu
lancar sampai ijab kabul, menjadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah” ucap
mama rieta smbil memberi pelukan pada zaskia.
“terima kasih tante!”
ucap zaskia sambil mengembangkan senyum manisnya.
“loe gak minta doa
rentu dari gue?” ucap gigi. zaskia menoleh kearah gigi, dan betapa kagetnya dia
melihat gigi ada disitu.
“gigi! ngapain loe
disini?” tanya zaskia yang nampak begitu kaget. Gigi hanya melemparkan
senyumannya.
***
“caca mau sama
shahnas yah berangkatnya!” ucap kia sambil mengenakan seft belt nya.
“iya. Biasa, sesama anak
alay. Ayo jalan” ucap gigi.
“gak ada yang
ketinggalan lagi kan. Baju buat besok udah ada kan?” tanya kia pada gigi.
“udah. Kan loe
sendiri yang bantuin gue tadi. Ayo jalan. Kita jemput nanda dulu yah.” Ucap
gigi lagi.
“ok!” ucap kia lalu
melajukan mobilnya. Tiba didepan sebuah rumah, nanda telah menunggu bersama
dengan anak berusia dua tahun yang digendongnya.
“itu nanda. sama anak
siapa tuh!” tanya zaskia.
“yah anaknyalah. Anak
siapa lagi. hay nan” ucap gigi sambil menurunkan kaca mobilnya.
“lama banget sih nona
nona” ucap nanda lalu menyimpan barangnya dimobil dan beranjak masuk kemobil.
“eh,,eh,,eh,,siapa
yang suruh duduk dibelakang. Sini, biar aku yang nidurin stevie, kamu yang
nyetir, ok. Nanti bu zaskia yang ngarahin jalannya. “ ucap gigi lalu turun dan
menngendong stevie yang tidur dalam pelukan nanda.
“dasar” ucap nanda
yang mau tidak mau harus menyetir. Gigi duduk dibelakang sambil menidurkan
stevie sedangkan nanda dan zaskia duduk didepan.
“anak kamu nan?”
tanya zaskia.
“yaps. Mau anak siapa
lagi aku bawa2.” Ucap nanda sambil melajukan mobil meninggalkan rumahnya.
“ibunya mana?” tanya
kia lagi.
“itu ibunya, yang
lagi gendong” canda nanda. kia menoleh kearah gigi. gigi hanya tersenyum.
“becanda. Muka loe
gak usah kayak gitu. Mamanya gue tinggalin dijerman, anaknya gue bawa lari. Soalnnya
gue jarang ketemu sama dia. Jadi, pas gue liburan di indonesia, gue bawa aja
dia. Cuman sayang mamanya gak bisa ninggalin kerjaannya. Jadi kita liburannya
berdua aja” jelas nanda. kia mengangguk2kan kepalanya. Butuh waktu kurang lebih
4 jam untuk sampai ditempat rencana pernikahan mereka akan digelar. Hari sudah
mulai malam. Lampu2 villa dan beberapa lampu yang dihias pada pohon menambah
keindahan malam itu. Gigi menatap kesekeliling sambil menggendong stevie yang
sudah bangun.
“kita sudah sampai. Ayo
turun!” ucap kia lalu turun dari mobilnya.
“wan, calon istri loe”
ucap billy menunjuk kearah zaskia. Irwan melambaikan tangannya kearah zaskia,
zaskia pun berlari kearah irwan.
“aku mau parkirin
mobil dulu. Gak papa kan gendong stevie dulu sebentar!” ucap nanda.
“iya, gak papa!” ucap
gigi lalu turun dari mobil sambil menggendong stevvie. Ia melihat sekeliling,
stevie pun nampak senang melihat lampu2 yang indah menerangi malam itu.
“indah bukan,,,mau
yang mana, yang ini” ucap gigi sambil mengajak stevie bermain. Deni, billy dan
raffi sedang duduk dihadapan villa sambil membantu dekorasi taman untuk ijab
kabul besok.
“bunganya disitu aja
kayaknya.” Ucap raffi. deni melihat kearah gigi yang berjalan mendekati mereka.
irwan pun melihat gigi, ia menoleh kearah zaskia.
“dia...” ucap irwan.
kia memberi isyarat untuk tetap diam. Raffi yang berdiri membelakangi gigi
belum sadar dengan kehadiran gigi. deni yang berdiri didepan raffi, nampak
kaget melihat keberadaan gigi.
“fi...” panggil deni.
“apa!” ucap raffi
tanpa menghentikan aktifitasnya.
“lihat itu” ucap deni
yang menyuruh raffi berbalik. Sedangkan gigi juga belum sadar dengan keberadaan
raffi. ia sibuk memainkan stevie.
“apa sih den...”
gerutu raffi. denni berusaha membalikkan badan raffi.
“sana lihat!” ucap
deni lagi.
“apaan sih..jangan
gangguin gue!” ucap raffi lagi.
“wowww, bagus
bangt,,lihat itu” ucap gigi yang kini berada kurang lebih 2 meter dari belakang
raffi. raffi yang mendengar suara gigi terdiam. Ia mulai membalikkan badannya,
mencari asal suara yang sungguh ia
rindukan. Ia berbalik, dan mendapati gigi sedang memainkan bunga kepada
stevie, raffi terdiam, ia memandang gigi dengan tatapan yang sulit diartikan. Gigi
berbalik menatap kedepan, dan mendapati raffi yang sedang menatapnya. Gigi terdiam,
dan juga ikut menatap raffi. mereka pun beradu pandang. Pandangan yang sudah
begitu lama. Perasaan apa yang sedang berkecamuk dihati mereka saat ini.
Udah dulu yah,,nanti
lagi,,,,semoga suka. Keep smile.
hai semunya...semoga suka yah...tunggu part selanjutnya. ini part paling panjang yang aku buat...hehehe...makasih semua..
BalasHapusSuka bangeeet mbak cerbungnya.
BalasHapusMakasih yaa udah di upload.. Ceritanya makin seru. Salut deh buat pengarangnya. G sabar tuk baca cerita hasil karya tangan mbak najwa selanjutnya.
kereeen.. ayo dilanjut lagi..
BalasHapusmba, jangan lama lama ya, penasaran nich, !! pasti kelanjutannya akan ada salah pham lagi, Raffi menyangka bahwa gigi sudah menikah dengan nanda dan sudah mempunyai anak..!!
BalasHapusDitungguuuu sekaliii post selanjutnya
BalasHapusIh seru bgt.. makin greget aja ceritanya.. klo di bikin novel yakin deh pasti cepet habis terjual.. jgn lama2 y say posting part berikutnya..
BalasHapusKapan say post lagi nya.... banyak yg waiting neeeh
BalasHapuskerennnn asli keren bgt....ditunggu part selanjutnya....jgn lama2 ya...
BalasHapusSay ayo di lanjut:')
BalasHapusPart 29 kpan neh d upload mbak ?? D tunggu banget loh
BalasHapuskerennn bgt ceritanyaa.. jangan lama-lama ya mba kelanjutannya???
BalasHapusKeren next dong cpt
BalasHapusbesok yah..insyaallah
BalasHapusMakasih di tunggu kelanjutan nya ya...seru ceritane
BalasHapusPost lagi dongs say
BalasHapusNext dong seruuu nihhh...
BalasHapusNext doooooong
BalasHapusayo donk,next nya da gak sbar ne
BalasHapusAyo next dong!
BalasHapuskpan ne mo d upload klnjutanya.. hmpir tiap hri ngelihatnya blum jga d upload2.... tlong segera ya... trims
BalasHapusNext dooong
BalasHapusKapan next
BalasHapus